x

Ilustrasi Siswa SMA. Antara

Iklan

Wiwin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 1 Mei 2024

Rabu, 1 Mei 2024 16:15 WIB

Seragam Sekolah: Beban Orang Tua atau Simbol Kesetaraan?

Seragam sekolah sebenarnya ingin menunjukan jenjang pendidikan mana yang akan ditinggalkan dan jenjang pendidikan mana yang dikembalikan. Seragam sekolah menunjukkan tingkat sekolah yang telah diselesaikan dan mempersiapkan transisi ke tingkat sekolah baru.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Orangtua biasanya memilih ukuran jumbo saat membelikan pakaian untuk anak mereka. Ini karena pakaian dengan ukuran longgar dan besar masih dapat dipakai selama beberapa tahun seiring tubuh tumbuh, terutama karena pertumbuhan anak-anak pada masa itu lebih lambat dari pada pertumbuhan anak-anak saat ini.

Ketika kancing celana sudah rusak, tali rafia biasanya digunakan sebagai pengganti ikat pinggang. Karena celana itu lebih digunakan bertahun-tahun, sehingga bahan dari celana tersebut kelama-lamaan akan menipis dan mudah robek.

Saat saya duduk dibangku kelas satu SD, seingat saya saat itu, khususnya di SD Desa saya, yang dipakai hanyalah seragam putih dan rok merah. Sepatu merupakan barang kecil dan dianggap sebagai barang mewah bagi kebanyakan orang. Ketika seseorang memakai sepatu, dia menjadi pusat perhatian dan semua orang melihatnya penuh rasa kagum. Kalau bicara tas sekolah, sama seperti sepatu, tas sekolah juga dikenakan hanya untuk orang-orang yang mampu membelinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seragam berwarna merah putih untuk SD yang selalu ceria dan bersemangat, Warna merah diharapkan bisa mendorong semangat rajin belajar. Sementara putih biru tua pada siswa SMP adalah cerminan kemandirian dan sikap percaya diri, dan putih abu-abu untuk siswa SMA sendiri bermakna pelajar yang memasuki dunia remaja.

Warna abu-abu mencerminkan peralihan dari hitam ke putih. Abu-abu juga simbol ketenangan dan kedewasaan. Warna seragam sekolah di Indonesia diatur dengan surat keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan menengah Nomor 52 tanggal 17 Maret 1982. Akibat penerapan kebijakan terkait hal ini, tidak semua sekolah bisa langsung memperkenalkan penggunaan seragam. Diperlukan waktu bertahun-tahun bagi sekolah-sekolah diseluruh Indonesia untuk sepenuhnya menerapkan peraturan ini. Disekolah pinggiran kota, penerapan seragam agak sulit karena daya beli masyarakat setempat kurang memadai.

Belakangan ini isu perubahan peraturan seragam menjadi perbincangan hangat dikalangan pengguna internet. Ketika pengguna internet merasa stres terhadap kebijakan baru pemerintah, biasanya mereka bereaksi secara spontan, sebagian besar tanpa terlebih dahulu memeriksa kebenaran informasi tersebut. Melalui akun Instagramnya, Mendikbud mengklarifikasi bahwa pemberitaan yang dimuat dilaman RRI tidak benar. Namun kabar tersebut membuat warganet penasaran dengan topik tersebut. Seiring dengan maraknya perdebatan di media sosial tentunya mengetahui gaya respon netizen Indonesia terhadap isu yang dianggap membebani masyarakat.

Beberapa orang mungkin merasa diperlakukan tidak adil. Pembuat konten memanfaatkan situasi ini dan membuat konten dengan harapan mendapatkan banyak penonton dan banyak ulasan. Seorang penjual pakaian angkat bicara soal seragam dalam video Tiktok yang diunggah akun @abimanews. Tampaknya pengecer sudah mempertimbangkan kebijakan terpadu. Ia memajang produknya ditoko dalam bentuk tumpukan seragam sekolah, namun mempertanyakan kebijakan menteri Nadiem Makarim atas aturan baru tersebut dengan menyebut bukan seragam yang akan diganti ternyata mereka malah mengenakan seragam.

Reaksi terhadap video Tiktok serupa. Dari sekian banyak komentar, sebagian besar setuju dengan pendapat sang ibu. Tampaknya hanya sedikit orang yang menyarankan untuk mencari informasi yang benar. Tampaknya sebagian besar netizen bereaksi terhadap masalah seragam tersebut tanpa memperhatikan kebenaran atau keaslian perubahan tersebut.

Pembuat konten lain disaluran tersebut memberi kesan bahwa dia melakukan kontroversi ini hanya untuk mendapatkan pemirsa dan peringkat. Tidak ada hubungan lansung antara seragam dengan proses pembelajaran. Bahkan tanpa seragam, anak anda dapat berhasil menjalani proses belajar. Dari satu sudut pandang, seragam sama sekali tidak mempunyai dampak langsung terhadap proses pembelajaran. Namun perlu diingat bahwa seragam sekolah tidak pernah terbuang sia-sia. Salah satu fungsi seragam dalam hal ini adalah sebagai identitas sekolah, atau sebagai pembeda antara anak sekolah dan anak non sekolah pada umunya. 

Secara internal anak dikenali oleh guru dengan mengenakan seragam. Jika anak-anak ini berkeliaran pada jam sekolah, mereka dapat diawasi oleh pihak sekolah dan masyarakat. Manfaaat lainya adalah penggunaan seragam sekolah dapat memengaruhi disiplin berpakaian khususnya pada anak sekolah dasar. Anak dilatih berpakaian sesuai tujuan. Setidaknya anak bisa membedakan kapan harus mengenakan seragam sekolah,bermain,atau melalukan aktivitas tertentu. Seragam juga dapat memberikan kesan kesetaraan.

Sekolah biasanya terdiri dari kelas sosial yang berbeda. Mereka mungkin berasal dari keluarga kurang mampu,kelas menengah, atau kaya.seragam sekolah menunjukan identitas sekolah tempat anda bersekolah. Namun orang tua sering mengeluh mengenai biaya yang harus dikeluarkan karena harus membuat pengaturan khusus untuk hal ini. Kata seragam ini mengacu pada jenis yang sama, yaitu pola, bentuk, susunan. Misalnya seragam.

Seragam adalah seperangkat pakaian yang biasanya memiliki model, motif dan jenis yang serasi yang dikenakan oleh anggota suatu lembaga atau organisasi ketika bergabung dengan lembaga atau organisasi tersebut. Menurut Daniel Daquidae, seragam sekolah adalah pakaian yang digunakan untuk pembelajaan disekolah dan bermacam- macam serta diatur oleh bentuk/ model, warna, ciri-ciri tambahan dan kegunaannya. Seragam sekolah adalah seragam yang digunakan untuk mengidentifikasi peserta didik pada lembaga pendidikan negeri dan swasta. 

Secara umum setiap negara mempunyai peraturan tersendiri mengenai seragam untuk anak dan siswa, khususnya siswa SD dan SMP. Sisi positifnya, seragam sekolah mempunyai tujuan yang sangat mulia. Howlett mengatakan seragam sekolah sebenarnya mengajarkan siswa untuk berpakaian bagus dan bangga dengan penampilan mereka. Mengenakan seragam sekolah sebenarnya juga untuk membantu persiapan siswa ketika meninggalkan sekolah, dan kebutuhan untuk berpakaian atau mengenakan seragam yang pantas pada jenjang pendidikan selanjutnya mungkin ada.

Seragam sekolah sebenarnya ingin menunjukan jenjang pendidikan mana yang akan ditinggalkan dan jenjang pendidikan mana yang akan dikembalikan. Dengan demikian seragam sekolah menunjukkan tingkat sekolah yang telah diselesaikan dan mempersiapkan transisi ke tingkat sekolah baru.

Ikuti tulisan menarik Wiwin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Penumbra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terpopuler

Penumbra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu