Dipimpin Nasri, Sunda Empire Terkait Keraton Sejagat: Ini Buktinya

Sabtu, 18 Januari 2020 16:43 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Sunda Empire vs Keraton
Iklan

Aneh tapi nyata, rupanya kelompok Sunda Empire alias imperium Sunda berkaitan dengan Keraton Agung Sejagat di Purwokerjo.

Aneh tapi nyata,  rupanya  kelompok Sunda Empire alias imperium Sunda berkaitan dengan  Keraton Agung Sejagat di Purworejo.  Sunda Empire dipimpin oleh Nasri Banks, tokoh yang berpidato berapi-api seperti yang terlihat dalam video yang viral.

Adapun Kraton Sejagat dipimpin oleh Raja Toto Santoso Hadiningrat yang kini mendekam di tahanan Polda Jateng,  bersama permainsurinya, Fanni Aminadia.  Indikasi adanya hubungan antara kedua kekaisaran itu terlihat hadirnya Raja Toto dalam kegiatan Sunda Empire  yang digelar di halaman kampus UPI, Bandung, pada 8 Maret 2017.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kenapa hal itu  aneh?  Kedua kerajaan besar itu sama-sama berambisi menguasai dunia. Kenapa bisa berkumpul dengan mudah. Semestinya kan bersaing saling menaklukkan dulu. Nyatanya tidak. Dalam foto, Nasri Banks dan Toto malah senyum-senyum saja.   

 

Baca juga:
Inikah Tujuan Terselubung di Balik Heboh Sunda Empire & Kraton Sejagat?


Toto pun bahkan memakai seragam Sunda Empire, bukan seragam Keraton Agung Sejagat.

Selanjutnya: pengakuan kampus UPI
<--more-->

Pengakuan UPI
Dalam video dan foto-foto yang beredar di media sosial, kegiatan Sunda Empire itu diadakan di halaman depan Isola Kampus Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Kegiatan besar itu digelar  pada  8 Maret 2017.

Dalam foto dan video tersebut, pimpinan dan anggota Sunda Empire mengenakan seragam militer, lengkap dengan baret dan tanda kepangkatan. Mereka membentangkan dua buah spanduk bertuliskan Sunda Empire - Earth Empire

Soal pemakaian fasilitas UPI itu diakui oleh Kepala Seksi Hubungan Eksternal Kelembagaan UPI Yana Setiawan mengatakan, UPI memegang teguh dan berpedoman pada empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Prinsip tersebut dikedepankan dalam tiap kegiatan yang diselenggarakan UPI.

Menurut Yana,  kelompok tersebut mengajukan izin peminjaman balai pertemuan untuk menggelar kegiatan. Namun, surat izin yang diajukan itu tidak mengatasnamakan Sunda Empire-Earth Empire. Mereka berkedok sebagai Panitia Pembangunan Kota Bandung."Jadi sudah saya cek di beberapa unit yang ada di UPI. Kepanitiaan yang dilakukan itu mengatasnamakan Panitia Pembangunan Kota Bandung,"  ujar Yana.

"Civitas akademika UPI baik itu dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, organisasi mahasiswa, maupun pimpinan lembaga tidak terkait dengan organisasi Sunda Empire tersebut dan tidak ada keterlibatan civitas akademika dengan organisasi tersebut,"  katanya.

Kesamaan mimpi
Sunda Empire dan Keraton Sejagat memiliki kesamaan gagasan, yakni  mengimpikan sebuah kerajaan besar atau kekaisaran yang melampaui batas negara bangsa.  Dalih Keraton Sejagat, misalnya, kelompok ini merasa sebagai pewaris Majapahit.



Adapun dalih  Sunda Empire dipimpin Nasri Banks atas dasar prediksi bahwa  pemerintahan dunia akan berakhir pada 15 Agustus 2020. Setelah itu, kehidupan masyarakat dunia akan menjadi lebih baik dan sejahtera. Nah,  negara-negara lain yang akan bergabung silakan mendaftar ke Sunda Empire.

Kedua kerajaan itu intinya sama: ingin mengklaim kekuasaan yang besar di dunia, termasuk menguasai Amerika.   Bahkan, Keraton Sejagat menyatakan markas pertahanan Amerika, Pentagon,  merupakan miliknya.

Selanjutnya : Nasib Sunda Empire
<--more-->

Nasib Sunda Empire
Berbeda dengan sikap pemerintah  provinsi Jawa Tengah dan Polda  Jateng yang langsung menangkap Toto,  tidak demikian halnya dengan Pemrov Jawa Barat.

Kepala Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Bandung, Sony, mengatakan,  Sunda Empire sudah di tangani dari Kodim.  “Jadi ini latah saja karena kejadian yang di Purworejo itu. Ini kejadian 2018 itu diramaikan lagi," kata kata Sony di Bandung, Juma, 17 Januari 2020.


Menurut Sony, "Sunda Empire" tidak terdaftar sebagai organisasi masyarakat oleh Kesbangpol. Sehingga ia menyimpulkan "Sunda Empire" adalah perkumpulan yang ilegal.

Namun sebelumnya, kata dia, keberadaan "Sunda Empire" telah ditangani dan dibubarkan oleh pihak Kodam III/Siliwangi pada 2018 lalu. Pada saat itu, pihaknya memang ikut menelusuri keberadaan "Sunda Empire".

Dengan demikian, ia mengatakan, mereka bersama polisidan TNI akan selalu mengawasi organisasi ilegal semacam "Sunda Empire". "Pasti (diawasi), itu kan aparat Kepolisian dan TNI yang pasti akan memantau terus pergerakan-pergerakan seperti itu," kata dia.

****

Baca juga:
Inikah Tujuan Terselubung di Balik Heboh Sunda Empire & Kraton Sejagat?

 

 

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler