x

Iklan

Annisa Pratiwi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 28 Januari 2020

Selasa, 4 Februari 2020 10:18 WIB

Trend Pemuda di Era Milenial

Artikel ini bercerita tentang kehidupan pemuda di era milenial yang menjadi harapan bangsa Indonesia

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Trend Pemuda di Era Milenial

Oleh: Annisa Pratiwi*

         

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan hamba-Nya nikmat masa muda untuk menyebarkan agama yang hak. Sholawat serta salam senantiasa tercurah limpahkan selalu kepada Nabi akhir zaman dengan semangat tingginya dalam berdakwah yang diutus rahmatan lil’alamiin Nabi Muhammad 

Masa muda adalah masa yang labil, terutama dalam hal asmara. Seperti yang kita ketahui pada era milenial ini, mayoritas dari para kalangan remaja sangat senang dengan hal yang baru atau yang biasa disebut dengan trend terkini. Dari hal itu pula yang membuat para remaja mudah tertarik atau mungkin mengikuti trend tersebut.

Salah satu contoh trend atau gaya hidup remaja masa kini adalah ‘pacaran’, mereka menganggap bahwa pacaran adalah gaya anak sekolah atau trend masa kini. Padahal Allah ta’alaa telah berkata dalam firman-Nya :

وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلًا

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”  (QS: Al-Isra:32)

Lalu Bagaimana Nasib Negeri Tercinta?

Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia yang telah merdeka 74 tahun lalu. Sayangnya, sebagian dari generasi muda saat ini belum memaknai sepenuhnya arti merdeka tersebut yang menjadi penyebab utama merosotnya akidah Islam dalam kehidupan mereka.

Pemuda yang tangguh adalah pemuda yang memahami kemerdekaan bangsa ini dengan menjadi hamba Allah yang sebenar-benarnya serta mensyukuri nikmat kemerdekaan bangsa ini dengan menjadi Muslim sejati yang selalu taat pada perintah Allah ta’alaa; menjauhi larangan-Nya dan juga menghapuskan penjajahan gaya baru, tidak sembarang ikut-ikutan sesuatu yang tidak ada manfaatnya tanpa mengetahui dalil yang merujuk pada perbuatan tersebut (taqlid). Seorang pemuda yang tangguh harus bersungguh-sungguh dan berpegang teguh pada agamanya dengan memiliki akhlak mulia dan akidah Islam yang hak dalam memajukan bangsa dan negara.

Pemuda Muslim juga harus membela agama dan negaranya dengan berdakwah agar masyarakat dapat membedakan sesuatu yang hak dan sesuatu yang batil. Rasulullah ﷺ telah mengajarkan kita sebuah doa untuk memohon petunjuk agar tidak mengikuti sesuatu yang tidak benar jalannya dan tidak ada ajarannya dari beliau .

ربنا أرنا الحق حقا وارزقنا اتباعه وأرنا الباطل باطلا وارزقنا اجثنابه

Wahai Tuhan kami, tunjukkanlah kepada kami yang benar adalah benar dan berikanlah kami kemudahan dalam mengikutinya, dan tunjukkanlah kepada kami yang salah adalah salah dan berikanlah kami kemudahan dalam menjauhinya.

Perlu kita ketahui, dalam berdakwah dibutuhkan kesabaran, karena tidak setiap orang mau menerima dakwah. Sebagian dari manusia mau menerima dakwah dan itu sedikit sekali, sebagian lain tidak mau menerima dakwah, sebagian lain ada yang diam dan tidak peduli pada dakwah, sebagian lain ada yang benci terhadap dakwah dan marah jika dinasehati.

فاصبر صبرا جمىلا

“Bersabarlah dengan sabar yang indah.” (QS: Al-Ma’aarij:5)

Bersabar dalam berdakwah, karena sabar merupakan suatu kebahagiaan dan sabar adalah jalan para Nabi. Seperti Nabi Yusuf ‘alaihissalaam telah bersabar menghadapi beratnya fitnah wanita, Nabi Musa ‘alaihissalaam telah bersabar dalam menghadapi pemimpin yang dzalim, Nabi Ayyub ‘alaihissalaam telah bersabar dalam  penyakitnya, Nabi Zakariyya ‘alaihissalaam telah bersabar menanti kehadiran buah hati, dan begitu pula dengan Nabi Muhammad  yang telah bersabar dalam dakwahnya. Semua hal butuh kesabaran.

Sabar itu indah. Barangsiapa yang meninggalkan sabar dia pasti sengsara. Hidup itu sudah sulit dan kesabaranlah yang membuatnya mudah. Semakin banyak kita sabar semakin tenang hati kita.

Dari sini kita dapat simpulkan bahwa bangsa Indonesia membutuhkan generasi penerus yang kuat. Bukan hanya kuat fisik, tetapi juga kekuatan hati yang dipenuhi dengan iman Islam, ikhlas dan ihsan dalam setiap perbuatannya. Pemuda yang menang yang mampu menahan dirinya dari segala hawa nafsu. Pemuda sukses yang berani berhijrah dan berpindah dari masa kegelaan menuju masa yang terang benderang. Pemuda yang berhasil adalah ia yang istiqomah pada jalan yang ia pilih.

Seorang pemuda yang beriman tau kepada siapa ia harus mencintai, karena seseorang yang mencintai akan cenderung kepada orang yang dicintainya dan cenderung mencontohnya. Maka lihatlah siapa yang kita cintai? Apakah kita mengidolakan seseorang yang sama sekali tidak mengetahui kita? Sebagai umat Islam jangan sampai kita salah dalam mencintai. Sudah sepatutnya bagi kita para pemuda Muslim dan generasi penerus ini untuk mencintai Rasulullah  para sahabat, dan para thabi’in radiyallahu ‘anhum karena merekalah qudwah yang sesungguhnya.

Zaman sekarang kita harus mencintai ulama karena merekalah orang yang paling dekat dengan Allah. Jika kita belum bisa menjadi ulama belum bisa menjadi orang sholih minimalnya kita mencintai mereka yang berusaha memperjuangkan dan mempertahankan syari’at Allah ta’alaa.

Bangkitlah wahai pemuda Muslim generasi penerus bangsa. Tinggalkan semua hal yang tidak ada manfaatnya agar tak menyesal di masa yang akan datang. Berjuang sekuat tenaga bersama umat ini dalam mempelajari kalam Ilahi untuk menyebarkan agama yang hak. Kokohkan ukhuwah dalam hati dengan meninggikan kalimat tauhid.

لا اله الا الله

“Tiada Tuhan selain Allah”

Penyejuk Hati:

وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ كَمَا ٱسْتَخْلَفَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ ٱلَّذِى ٱرْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّنۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِى لَا يُشْرِكُونَ بِى شَيْـًٔا ۚ وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ

“Allah telah berjanji kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan mengerjakan amal sholih, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang sebelum mereka berkuasa”. (QS: An-Nur: 55)

Mutiara Hadits:

“Seseorang itu beserta orang yang dicintainya. (HR. Bukhari dan Muslim).

 

*) Mahasiswi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam STIBA Ar Raayah, Sukabumi, Jawa Barat

Ikuti tulisan menarik Annisa Pratiwi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

13 jam lalu

Terpopuler