x

Iklan

Aurelia Natasya

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 15 Juli 2019

Kamis, 6 Februari 2020 10:44 WIB

UPH Motivasi Mahasiswa Jadi Entrepreneur dan Penggerak Ekonomi Indonesia


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Menjadi sukses tidak perlu menunggu hingga mencapai usia matang. Perkembangan yang ada memunculkan beragam peluang yang dapat dimanfaatkan generasi milenial. Bahkan saat ini, generasi milenial disebut sebagai penggerak ekonomi di Indonesia.

“Menurut Sri Mulyani sendiri, generasi milenial sedang menjadi agent of growth yang merupakan mesin penggerak ekonomi di Indonesia,” kata Reza Aryabima – CEO dan Co-Founder of Artisan Pro, pada Career Talk UPH bertajuk Millennials Becoming Entrepreneurs, pada 31 Januari 2020, di Kampus UPH Lippo Village.

Menyadari hal ini, Universitas Pelita Harapan (UPH) melalui Career Center dan departemen pengembangan wawasan dan penalaran (DPWP) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menghadirkan para entrepreneur milenial untuk berbagi kisah suksesnya membangun bisnis; dengan tujuan untuk memotivasi peserta untuk berani mengambil langkah dalam memulai bisnis sejak muda. Selain Reza Aryabima, hadir juga Jacqueline Karina – Founder of Kokumi dan Dennis Hadi – Owner of Hadi Kitchen, Saladbar by Hadi Kitchen, & Positive Wear.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fenomena pesatnya perkembangan teknologi, membuat generasi milenial saling berlomba untuk menjadi seorang entrepreneur. Menurut Jacqueline pun, sekarang ini merupakan waktu yang tepat untuk memulai bisnis sejak dini. Selain dapat mengasah daya kreativitas, memulai bisnis di usia muda juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk belajar mengatur keuangan, waktu, dan kemampuan analisis terhadap situasi yang ada.

“Jika ingin menjadi seorang entrepreneur, harus disiapkan secara matang konsepnya. Do your research! Harus diperhitungkan modalnya, tidak perlu dalam jumlah besar. Seperti kokumi yang dari awal memiliki konsep share happiness. Tidak hanya menjual produk, tetapi juga membangun brand-nya, sehingga brand tersebut memiliki soul dan personality yang unik,” kata Jacqueline.

Lebih lanjut Dennis Hadi mengatakan bahwa langkah pertama untuk memulai suatu bisnis, yaitu memahami bidang bisnis apa yang ingin digeluti, diminati dan dipahami, untuk selanjutnya dikembangkan.

“Saya suka dengan bidang health and fitness, sehingga saya tertarik dan menikmati menjalani bisnis di bidang ini. Apalagi, ketika saya memulai bisnis ini, belum banyak orang yang tertarik untuk terjun dalam bidang ini, karena marketnya juga belum banyak. Oleh karena itu, Hadi Kitchen bisa menjadi besar seperti sekarang ini, karena menjadi yang pertama dan pelopor dalam bisnis di bidang health and fitness,” ujar Dennis.

Lain halnya dengan Reza yang lebih memilih berbisnis di bidang yang cukup mainstream, yaitu make up. Namun bagi Reza, bidang kecantikan masih memiliki potensi yang besar dan hal yang sustainable. Seperti, semua wanita ingin terlihat menarik, ada beragam kegiatan yang membutuhkan make up, ditambah lagi, merek lokal kini sudah memiliki ruang di hati masyarakat.

Di akhir talkshow, ketiga narasumber berpesan bahwa menjadi entrepreneur berarti berbicara mengenai panggilan dan proses mengikuti kata hati dan tentunya harus dijalani dengan passion dan keseriusan.

Career Talk yang dimoderatori Johan Jang – Dosen Business School UPH ini dihadiri kurang lebih 280 peserta yang terdiri dari mahasiswa aktif juga alumni UPH. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Career Expo 2020. (na)

Ikuti tulisan menarik Aurelia Natasya lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu