x

Iklan

Deni Kurniawan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 1 Februari 2020

Rabu, 19 Februari 2020 10:34 WIB

Serunya ILC "Agama Musuh Besar Pancasila"


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Serunya ILC TV One tadi malam, kali ini ILC TV One mengangkat tema "Agama musuh besar Pancasila", ada beberapa momen yang terjadi selama acara ini berlangsung. Momen itu terjadi di ILC tvOne, Selasa (18/2/2020).

Satu di antaranya yakni saat dua pembicara, Ustaz Zaitun Rasmin dan Ali Mochtar Ngabalin terlibat dalam perdebatan.

Dilansyir dari vivanews.com, perdebatan diawali ketika Ngabalin menyayangkan karena sejumlah organisasi keagamaan seperti MUI, NU dan Muhammadiyah tidak melakukan tabayyun terhadap pernyataan Yudian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Saya hanya mengatakan bahwa mereka tidak melakukan tabayyun, apa itu tabayyun cek and ricek in ja’ akum fasiqun bi-naba’infa-tabayyanu an tusibu qawman bi-jahalatin fa-tusbihu ‘ala mafa’altum nadiin. Kalau ada suatu masalah yang anda dengar mengenai agama, kita paham agama mengerti tauhid, kenapa tabayyun ga dilakukan,” kata Ngabalin dalam acara tersebut.

Kemudian apa yang diungkapkan Ngabalin, dan ayat Alquran yang dikutip Ngabalin ditanggapi oleh Zaitun. Ngabalin diminta berhati-hati dalam mengutip ayat dan dalam hal ini Ngabalin dinilai kurang memahami konteks ayat itu.

Pada ayat yang disebutkan Ngabalin, memiliki arti apabila datang orang fasik. Menurut Zaitun secara tidak langsung jika menggunakan ayat itu, Ngabalin memposisikan Yudian sebagai orang yang Fasik.

“Ini orang yang sok pandai dari dahulu banyak sekali saya enggak bilang beliau (Ngabalin). Tabayyun apa sih. Salah-salah Pak Ngabalin merendahkan pak Yudian. In Jaakum Fashiqun kalau ada orang fasik. Kalau bukan Pak Yudian, siapa? Apakah Media yang fasik. Hati-hati menggunakan ayat,” kata Zaitun

Zaitun kemudian meminta Ngabalin menjelaskan bagaimana turunnya ayat tersebut namun Ngabalin diam aja.

Meski demikian, Ngabalin tidak mau kalah. Ia kemudian berbicara dengan nada tinggi dan meminta organisasi keagamaan itu untuk tetap melakukan tabayun kepada Yudian.

“Saya tak bilang salah, kenapa enggak klarifikasi. Apakah MUI salah, NU Muhammadiyah salah, saya enggak gunakan kata salah. Saya hanya bilang enggak tabayyun sama pernyataannya Yudian,” ujar dia

Ngabalin kemudian kembali mencecar Zaitun dan menantang jika ingin beradu ilmu tafsir. “Dimana salahnya itu kalimat. Kalau mau bahas ilmu tafsir, kita belajar ilmu tafsir Zaitun, saya sekolah itu ilmu,” kata Ngabalin

Namun menurut Zaitun ada beberapa hal yang memang tidak perlu untuk ditabayyun karena perkaranya dinilai sudah cukup jelas. Hal itu pernah terjadi di Zaman Nabi Muhammad SAW yakni ketika Bilal Bin Rabah berselisih dengan Abu Dzar.

“Jadi dalam masalah ini di zaman terbuka sebuah pernyataan yang bisa dinilai publik, oleh MUI Muhammadiyah, NU dan agama lain. MUI sudah liat sendiri ini pernyataannya jelas, Agama musuh Pancasila, ini jelas. Kalau MUI tak bersikap bagaimana. Mengatakan itu sudah jelas salah,” kata Zaitun.

Ikuti tulisan menarik Deni Kurniawan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler