x

Wiryo mengangkut air dalam jeriken untuk memenuhi kebutuhan air bagi pendaki dan wisatawan di Gunung Andong, Magelang, Jawa Tengah. TEMPO/Shinta Maharani

Iklan

Nada Nabilla Syafiah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 8 Februari 2020

Senin, 24 Februari 2020 16:20 WIB

Kembali Mbojo Ma Ntoi

Tanah leluhur, Tanah tumbuh kembangku. Masih dengan adat yang tak akan hilang. Ini aksaraku untuknya. Kembali mbojo ma ntoi

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pupus, tak akan pernah kulihat lagi
Luput, tak akan pernah kembali lagi
Putus, tak akan pernah menyambung lagi
Rubuh, tak akan pernah tegak lagi

Seraya berkata dalam hati mendalami
Mungkinkah ini akan kembali
Mbojo mantoi yang telah kunanti
Dengan harapan berubah sendiri

Aku sang anak Bima, anak dari kota tepian air
Aku sang anak Bima, anak dari baratnya pegunungan
Bersuku Mbojo dengan uma leme yang menua
Tembe nggoli yang telah menyatu dengan kepala hingga ujung kaki

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rimbunan pepohononan saling bercengkrama dipagi hari
Suara lesung yang tak akan kau dengar disisi kota pagi hari
Masih sama, sejak kuinjakkan kaki ditanah ini
Adat dengan segala macam cindera keawetanya

Kembali mbojo ma ntoi
Ketaho dana ro rasa
Seperti dulu yang kunantikan
Bila pupus, akan kukembalikan

Ikuti tulisan menarik Nada Nabilla Syafiah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Taman Pecinta

Oleh: Wahyu Kurniawan

Senin, 29 April 2024 12:26 WIB

Terpopuler

Taman Pecinta

Oleh: Wahyu Kurniawan

Senin, 29 April 2024 12:26 WIB