x

Peserta lomba lari yang berdandan seperti mayat hidup keluar dari toilet umum saat akan mengikuti Taipei Zombie Run di Taman Dajia, Taipei, Taiwan (2/11). (AP Photo/Wally Santana)

Iklan

izmie san

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Tentang Buang Air Besar yang Salah Kaprah

Anda pernah punya anggapan-anggapan tentang buang air besar. Barangkali anggapan yang Anda pelihara keliru.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Semua orang melakukannya. Tetapi banyak dari mereka masih menyimpan anggapan yang keliru terkait aktivitas rutin ini: buang air besar. Apa saja sih kesalahpahaman itu? Kita simak.

1. Buang kotoran setiap hari adalah sangat optimal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Buang air besar di kisaran tiga kali sehari hingga tiga kali sepekan adalah normal. Hanya saja dengan asumsi bahwa kotoran yang dikeluarkan tidak terlalu encer ataupun keras.

Sembelit dapat disebabkan oleh banyak faktor seperti pola makan buruk, dehidrasi, kurang olahraga, perubahan pola makan saat bepergian, kehamilan dan obat-obatan tertentu. Istirahat yang cukup, minum lebih banyak air, berolahraga dan diet tinggi serat akan memperbaiki sembelit ini. Adapun diare paling sering disebabkan oleh virus, bakteri atau reaksi alergi.

Nah, keteraturan buang air besar bukan berarti harus terjadi setiap hari. Yang penting terjadi secara konsisten.

2. Poop seharusnya bau.

Kotoranmu tak mungkin berbau sewangi mawar. Tetapi jika poopmu benar-benar berbau busuk dan tidak seperti biasanya -memang sulit dikatakan secara tertulis- bisa berupa tanda infeksi seperti penyakit Crohn, cealic atau kolitis ulserativa.

Bisa juga infeksi parasit Giardia. Ini salah satu penyebab terkenal kotoran yang berbau busuk mengerikan. Jika Anda mengalami bau busuk dalam jangka waktu yang lama ketika buang air besar, sebaiknya pergi ke dokter.

3. Usus besar membutuhkan pembersihan yang baik.

Pembersihan usus besar ternyata salah satu hal terburuk yang Anda lakukan untuk usus dan kesehatan jangka panjang. Tiap kali pembersihan dilakukan, seperti menggunakan pencahar, sejumlah bakteri baik dan elektrolit akan hilang. Hampir seribu spesies bakteri tinggal di usus besar. Mereka membantu dalam tahap akhir pencernaan termasuk penyerapan air, fermentasi serat dan penyerapan vitamin terutama vitamin K, B1, B2, B7 dan B12.

4. Buang kotoran berlebih menyebabkan penurunan berat badan yang berlebih pula.

Tampaknya seperti sejalan dengan hukum fisika: makin banyak yang keluar berarti makin sedikit benda yang tertinggal. Sayangnya itu tidak terjadi.

Banyak orang mengkonsumsi obat pencahar atau minum teh diet dengan harapan akan banyak membuang kotoran keluar seperti kalori. Ternyata penyerapan kalori terjadi di usus kecil, sedangkan pencahar bekerja di usus besar.

Lebih baik mengkonsumsi makanan tinggi serat. Sebab serat memberikan perasaan kenyang tanpa memberikan kontribusi kalori yang banyak.

5. Nongkrong lama di toilet adalah sehat.

Ini adalah mitos. Budaya populer memperlihatkan bahwa berlama-lama di toilet dianggap sehat. Bahkan mereka menyarankan sambil membaca buku di dalam toilet itu. Ternyata tidak begitu.

Alasan pertama, penelitian telah menunjukkan hubungan antara membaca di toilet dan wasir. Teori ini berasal dari penelitian tahun 1974 bahwa duduk berkepanjangan di toilet yang diikuti oleh mengejan berulang-ulang akan mengganggu jaringan sekitar rektum yang mengontrol gerakan usus. Ini dapat menyebabkan wasir atau peradangan vena di area ini.

Alasan kedua adalah masalah higienitas. Studi menunjukkan bagaimana buku-buku ataupun bahan bacaan dan ponsel pintar dapat terkontaminasi dengan tinja bila digunakan di toilet. Anda bisa bayangkan, sulit lho mencuci iPhone!

Ikuti tulisan menarik izmie san lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB