Kesadaran Kolektif Kunci Melawan Virus Covid 19
Selasa, 14 April 2020 05:18 WIBPemerintah telah melakukan upaya penangulangan yang konprehensif dalam menangulangi wabah ini dari pusat dan daerah,setelah diumukanya 1 Maret pasen positif covid 19 sampai hari ini terus meningkat populasi warga yang terjangkit Covid 19, saat pemerintah melakukan upaya pencegahan dan uapaya penyembuhan bagi masyarakat yang telah positip covid 19. Pemerintah mendatangkan APD untuk para medis yang bertugas, disisi lian korban covid dari hari kehari makin bertambah, pemerintah mengeluarkan kebijakan PSBB ( Pembatasan Sosial Berskala Besar ) DKI selaku episentrum penyebaran Covid 19 menerapkan PSBB setelah keluar ijin pemerintah pusat dari menteri kesehatan, PSBB ini berlaku 14 hri kedepan,gubernur DKI Anies Baswedan menyatakan ini semua dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran dan menahan penyebaran Covid yang lebih meluas. Dalam konteks ini kita tidak lupa harus memberikan apresiasi yang besar terhadap perjuangan pada tenaga medis yang telah kerja secara maksimal dalam upaya menagulagi pasen- pasen yang terkena virus Covid 19. Adanya wabah corona ini, menumbuhkan kesadaran kolektif bagi kita, untuk melakukan upaya pencegahan, kesadaran kolektif terhadap wabah ini menjadi keharusan untuk bisa terhindar, kesadaran kolektif muncul jika semua bisa sama-sama berempati terhadap persoalan ini.
Kesadaran Kolektif Menjadi Kunci Melawan Virus Covid 19
Oleh : Deni Yusup
Wabah yang saat ini melanda Indonesia dan dunia, mengubah pola prilaku masyarakat untuk siap merespon segala sesuatu yang akan dan bisa saja terjadi kedepan. Mungkinkan wabah ini nanti akan selesai tetapi tidak ada jaminan tidak muncul wabah global yang sama atau wabah lain yang muncul dikemudian hari.
Sebagai bagian dari masyarakat dunia, kita memiliki kehidupan dan pola kehidupan yang berbeda tergantung adat istiadat suatu bangsa. Indonesia selaku negara yang memiliki penduduk yang banyak memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang berlimpah tentu memiliki respon emergency yang harus kompleks dalam melihat dan mensikapi wabah yang saat ini melanda Indonesia dan dunia--Covid 19 , WHO menyebutnya dengan istilah itu.
Pemerintah telah melakukan upaya penangulangan yang konprehensif dalam menangulangi wabah ini dari pusat dan daerah, setelah diumumkan 1 Maret, ada pasen positif Ccovid 19. Sampai hari ini terus meningkat populasi warga yang terjangkit Covid 19. Saat pemerintah melakukan upaya pencegahan dan uapaya penyembuhan bagi masyarakat yang telah positip covid 19.
Pemerintah mendatangkan APD untuk para medis yang bertugas, di sisi lain korban Covid dari hari kehari makin bertambah. Pemerintah mengeluarkan kebijakan PSBB ( Pembatasan Sosial Berskala Besar ) DKI selaku episentrum penyebaran Covid 19 setelah keluar ijin pemerintah pusat.
PSBB ini berlaku 14 hari ke depan, Gubernur DKI Anies Baswedan menyatakan ini semua dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran dan menahan penyebaran covid yang lebih meluas. Dalam konteks ini kita tidak lupa harus memberikan apresiasi yang besar terhadap perjuangan para tenaga medis yang telah kerja secara maksimal dalam upaya menangulagi pasien-pasien yang terkena virus Covid-19.
Adanya wabah corona ini,menumbuhkan kesadaran kolektif bagi kita untuk melakukan upaya pencegahan. Kesadaran kolektif terhadap wabah ini menjadi keharusan untuk bisa terhindar. Kesadaran kolektif muncul jika semua bisa sama-sama berempati terhadap persoalan ini.
Pemimpin, tokoh masyarakat, tokoh pemuda saat ini ramai-ramai memberikan edukasi terhadap kita semua untuk bisa menjaga kesehatan dan menahan diri untuk tidak keluar rumah sesuai anjuran pemerintah. Ini semua bisa efektif kalau ada kesadaran kolektif setiap warga negara bisa menyadari dampak dari wabah ini. Bukan hanya nyawa yang menjadi taruhanya karena terkena virus, tetapi kehidupan perekonomian secara menyeluruh tekena dampak wabah ini.
Kita semua harus menyadari melakukan hidup sehat, disiplin, peduli lingkungan serta peduli sesama menjadi prasyarat untuk kita cepat bangkit dan bisa melawan wabah ini dengan cepat. Ada kebijakan jaga jarak, dirumah saja, hidup sehat, itu menjadi salah satu solusi untuk bisa memutus mata rantai penyebaran virus saat ini, sebelum ditemukannya vaksin anti virus Covid 19, yang saat ini sedang di teliti dan dikembangakan.
Kegiatan akhir bulan April ini umat islam akan menjalankan ibadah puasa, dan bulan depanya lagi merayakan lebaran Idul Fitri/. Adanya tradisi mudik tidak dilarang tetapi masyarakat dianjurkan sekali untuk tidak mudik. Untuk PNS,TNI dan Polri pemerintah tegas untuk melarang mudik dan kalau melanggar akan kena sanksi.
Dan untuk pertama kalinya sholat tarawih ditiadakan dan pemerintah menganjurkan ibadah di rumah saja. Ini semua pemerintah lakukan semata-mata untuk memutus mata rantai penyebarab virus.
Kita selaku masyarakat hanya bisa selaras dan seirama dengan pemerintah. Kalau tidak ada ketaatan dan disiplin dari semua pihak wabah ini akan lama teratasi. Kita juga bisa berdoa dirumah masing-masing selaku negara yang nilai religiusnya sanggat tinggi sudah sepantasnya kita memanjatkan doa pada sang kuasa agar wabah virus corona ini cepat selesai dan bisa teratasi. Dan kita merindukan kehidupan sosial dan bernegara kita kembali normal, semua orang bisa dengan bebas menjalankan aktifitasnya dengan tenang.
Banyak makna yang bisa diambil saat ini dan nantinya setelah kita bisa mengatasi virus Covid-19 ini. Tatanan kehidupan kita akan cepat berubah dari budaya kurang sehat menjadi lebih sehat selalu menjaga lingkungan. Bumi akan terlestarikan dengan perilaku manusia yang peduli terhadap kesehatan dan lingkungan alam.
Semoga kejadian ini menjadi hikmah yang bisa diambil oleh semua umat manusia, pada dasarnya alam ini bersahabat tergantung kita memaknainya dan mengisi apa yang akan dilakukan. Ke depan masa depan alam ini akan cerah tergantung orang memaknai dari kehadiran wabah global ini.
Kita sebagai umat manusia berharap agar kedepan dunia akan semakin damai, kesadaran kolektif terhadap menjaga kesehatan akan tumbuh pesat, alam kita terjaga dan semua yang ada dalam dunia ini berjalan sesuai keteraturan yang semestinya.
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Benarkah Realitas Manusia Modern Terhegemoni Teknologi?
Senin, 29 Juni 2020 16:26 WIBJangan Pernah Menyerah Kita Semua Yakin Bisa
Senin, 29 Juni 2020 15:24 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler