x

who

Iklan

Supartono JW

Pengamat
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 25 April 2020 06:04 WIB

Camkan Indonesia: WHO Peringatkan Corona Masih Panjang!

WHO memperingatkan bahwa pandemi corona masih panjang, namun banyak negara yang malah akan membuka pembatasan/lockdown.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Banyak negara yang tidak menerapkan pembatasan (lockdown) dalam mencegah, mengantispasi, dan menangani covid 19 (MMMC19) serta adanya negara yang mulai membuka kebijakan lockdown, membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan kepada seluruh negara dan masyarakatknya bahwa pandemi corona belum akan berakhir dalam waktu dekat, ditambah pula oleh banyaknya negara yang baru sampai pada tahap awal 'pertarungan' melawan wabah. 

WHO pun memperingatkan dampak dari pengangkatan/pelonggaran aturan pembatasan (lockdown) yang sudah dilakukan beberapa negara dengan jumlah kasus corona terbanyak, seperti negara-negara Eropa, sebab lockdown yang dianggap berdampak menghancurkan ekonomi, namun lockdown pun terbukti cukup ampuh mampu membatasi penyebaran wabah corona. 

"Jangan salah, kita masih harus menempuh jalan panjang. Virus ini akan bersama kita untuk waktu yang lama," kata pimpinan WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers virtual, Rabu (22/4/2020). "Sebagian besar negara masih dalam tahap awal epidemi mereka. Dan beberapa yang terkena dampak awal pandemi sekarang mulai melihat kenaikan dalam jumlah kasus." 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apa yang diungkapkan oleh Tedros cukup beralasan, sebab kasus corona global terus meningkat. Dari data yang ada, Amerika Serikat (AS) menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak di dunia, yaitu 848.717 kasus dengan 47.659 orang meninggal dan 84.048 orang sembuh, menurut Worldometers. 

Namun demikian, pemerintahan Presiden AS Donald Trump pun telah mulai mempertimbangkan untuk melonggarkan pembatasan di beberapa wilayah mulai awal Mei mendatang demi mencegah kehancuran ekonomi akibat meningkatnya pengangguran. 

Atas sikap tersebut, beberapa pakar kesehatan di negara ekonomi terbesar dunia itu telah mengeluarkan peringatan bahwa AS mungkin akan menghadapi gelombang kedua wabah corona pada musim dingin nanti. 

Gelombang kedua ini diprediksi bakal lebih parah daripada saat ini. Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS juga memperingatkan warga Amerika untuk bersiap menghadapi putaran kedua wabah yang lebih ganas. 

"Ada kemungkinan bahwa serangan virus pada bangsa kita pada musim dingin mendatang sebenarnya akan lebih berat daripada yang baru saja kita lalui," kata Robert Redfield kepada The Washington Post. 

Spanyol tetap lockdown, 15 negara belum terjangkit

Bila Amerika akan mengikuti negara Eropa, dengan rencana membuka pembatasan, Spanyol yang memiliki kasus corona terbanyak kedua di dunia, yaitu 208.389 kasus dengan 21.717 kematian dan 85.915 sembuh, mengatakan tidak berencana untuk mengangkat lockdown ketat yang telah diterapkan beberapa bulan terakhir, sampai pertengahan Mei. 

"Kita harus sangat berhati-hati dalam fase ini," kata Perdana Menteri Pedro Sanchez. Selain Amerika dan Spanyol, Italia juga berada di urutan ketiga kasus terbanyak. Yang pasti, penyakit Covid-19 masih menjadi permasalahan yang pelik di berbagai negara, termasuk Indonesia dengan jutaan orang telah menjadi korban. 

Kendati corona telah mewabah di seluruh dunia, ternyata ada beberapa negara yang tidak terkena virus corona. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? 

Dilansir dari Kompas, terdapat 15 negara dari 193 negara anggota PBB yang belum melaporkan kasus infeksi Covid-19. Adapun negara-negara tersebut, yaitu: Korea Utara, Komoro, Tajikistan, Turkmenistan, Lesotho, Kepulauan Marshall, Mikronesia, Palau, Kiribati, Nauru, Samoa, Kepulauan Solomon, Tuvalu, Tonga, dan Vanuatu. 

Sebelumnya, masih terdapat 18 negara yang terbebas dari virus corona, termasuk Yaman, Sao Tome dan Principe, serta Sudan Selatan. Sayangnya, dalam beberapa hari terakhir tiga negara tersebut melaporkan adanya kasus infeksi Covid-19. 

Demikian pula dengan Korea Utara yang hingga saat ini masih diragukan, bahwa negara tersebut belum terjangkit corona, meski sudah ada yang berpikir bahwa pemimpinnya kini sedang sakit karena corona. 

Mengapa ada negara yang tidak terkena virus corona? Sebagian besar negara yang belum melaporkan kasus Covid-19 merupakan negara-negara kecil Kepulauan Pasifik, serta segelintir negara di Asia dan Afrika. 

Kemungkinan negara-negara tersebut bukanlah tujuan wisata, sehingga sedikitnya pelancong yang bepergian ke negara itu membuat virus belum masuk. 

Kembali dengan peringatan WHO, bahwa untuk MMMC19, cara paling efektif adalah dengan pembatasan/lockdown, namun sayang, beberapa negara yang sudah menerapkan sistem tersebut malah akan membuka pembatasan demi menyelamatkan ekonomi yang terpuruk. 

Hal ini, juga terlambat dilakukan oleh pemerintah Indonesia, sehingga dua-duanya jadi bermasalah. Wabah terus menyerang dan meningkat, ekonomi juga bermasalah. 

Kini, MMMC19 di Indonesia, menjadi serba tanggung, dan seperti pernyataan WHO, bila kondisi ini akan terus diterapkan, maka pandemi akan susah berakhir. 

Khusus untuk Indonesia, sudah keputusan dan kebijakan pemerintah terlambat, masyarakat pun susah "diatur" karena alasan "perut". Meski juga sudah jelas ada kebijakan belajar, bekerja dan beribadah di rumah, di bulan ramadhan ini, tetap saja di jalan-jalan dan tempat umum, banyak masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa. 

Tempat ibadah pun banyak  yang tetap melaksanakan salat berjamaah dan salat tarawih meski sudah ada fatwa dari MUI. 

Bila ingin corona segera berakhir, camkan peringatan WHO. Ayo, sayangi diri sendiri, keluarga, dan orang lain, karena corona tidak pilih-pilih dan tidak membedakan siapa pun yang akan dijadikan korbannya dalam setiap waktu dan kesempatan. 

Ikuti tulisan menarik Supartono JW lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB