Hari ini saya sempatkan diri untuk ngobrol bersama sahabat di coffee shop di Pondok Indah Mall (PIM). Tentunya dengan mematuhi protokol corona, ya. Obrolan mengalir mulai dari keluh kesah mengurus anak pertama, sampai produk kecantikan yang punya nilai lebih.
Gerah juga ketika melihat netizen yang berteriak hendak boikot produk kecantikan A lah, B lah, C lah. Karena semua akan omong kosong, jika mereka masih membutuhkan produk tersebut.
Seharusnya masyarakat yang berperan sebagai konsumen, lebih pintar dalam menanggapi isu apapun. Tanpa disadari misalnya, produk Unilever yang menjadi objek pemboikotan secara jelas masih dibutuhkan, apakah mungkin kita keramas menggunakan abu gosok? Atau mencuci tanpa deterjen?
Kemudian, berbicara kebutuhan tentunya akan mengarah pada tuntutan zaman. Saat pandemi corona seperti sekarang, produk yang unggul adalah yang mampu memelihara kesehatan dan kebersihan, logikanya virus Covid - 19 dapat dilawan dengan kondisi tubuh yang bersih dan sehat.
Sering kita dengar Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yang digaungkan oleh Kementerian Kesehatan dari awal Covid-19 masuk dan menyebar. Kebiasaan ini harus terus dijaga mulai dari mencuci tangan dengan sabun, yang berkualitas. Selain menangkal virus, PHBS juga berfungsi bagi kaum ibu dalam mencegah stunting atau kekerdilan bagi anak-anaknya.
Kemudian, untuk kebersihan lingkungan juga harus dijaga agar tetap steril seperti rutin mengepel lantai dengan cairan pembersih Wipol, Vixal, Superpel. Brand tersebut tidak bisa dipungkiri, sangat dibutuhkan karena fungsinya.
Selanjutnya, tidak kalah penting kebersihan gigi dan mulut yang harus tetap dijaga. Karena, kuman penyakit sangat mudah masuk ke dalam tubuh lewat perantara makanan. Maka disitulah pentingnya memilih pasta gigi yang berkualitas.
Kesimpulannya, apapun produknya selazimnya harus memiliki tugas mulia, yaitu menunjang kebutuhan dan bermanfaat besar bagi masyarakat. Terutama pada saat pandemi Korona seperti saat ini, kesehatan lebih penting daripada apa pun.
Ikuti tulisan menarik Danar Satrio lainnya di sini.