x

Iklan

Meri Ana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 31 Juli 2020

Kamis, 1 Oktober 2020 06:43 WIB

Indonesia Raja Nikel Dunia!

Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan alam yang luar biasa. Dari barat ke timur, dari Sabang hingga Merauke, setiap ruang di negara ini kaya. Kaya akan ragamnya potensi. Potensi dari semesta bagi kita. Kekayaan alam yang berlimpah, sejatinya membuat Indonesia terpandang di dunia internasional. Salah satu kekayaan alam Indonesia yang berlimpah yaitu bijih nikel. Apa itu bijih nikel?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan alam yang luar biasa. Dari barat ke timur, dari Sabang hingga Merauke, setiap ruang di negara ini kaya. Kaya akan ragamnya potensi. Potensi dari semesta bagi kita. Kekayaan alam yang berlimpah, sejatinya membuat Indonesia terpandang di dunia internasional. 

Sudah terlalu lama kita bersembunyi. Sembunyi dari sebuah stigma dan ketakutan. Seakan-akan stigma dan ketakutan tersebut membawa kita tidak dapat menjadi negara terpandang. Selama ini juga, kita terlalu sering mengekspor barang mentah ke pasar global. Pasar global mengolah, dan kemudian kita yang mengimpor barang olahan tersebut. 

Tidak heran, berbagai pihak dari luar negeri berbondong-bondong untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Kesempatan ini sering salah diartikan. Banyak arti tersebar dalam ruang publik, bahwa kita berpotensi melepas kekayaan alam tersebut ke pihak luar. Ada beberapa opini juga menyatakan, bahwa kita akan hidup kembali dalam bayang-bayang. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tentu saja beberapa opini dan asumsi tersebut adalah stigma dan ketakutan senyata-nyatanya. Ada aturan dan ketentuan yang dibuat oleh pemerintah kepada pihak investor. Tidak mudah dalam menanamkan modal di Indonesia. Salah satunya, investor harus melakukan transfer kemampuan dan teknologi.

Salah satu kekayaan alam Indonesia yang berlimpah yaitu bijih nikel. Apa itu bijih nikel? 

Pada mulanya, nikel dianggap sebagai logam pengotor pada tembaga. Pada akhirnya, nikel menjadi suatu logam bernilai tinggi. Hal itu menyusul dilakukannya penelitian pada nikel. Fakta yang ditemukan yakni kandungan nikel pada meteorit.

Biasanya nikel juga menjadi bahan campuran, seperti pembuatan besi dan kromium. Nikel berdaya guna untuk menghasilkan baja yang keras. Selain itu, nikel dapat berguna sebagai anti karat. Anti karat membutuhkan nikel sebesar 8-12 persen dalam penggunaannya.

Bagi beberapa masyarakat Indonesia, kegunaan dan manfaat nikel banyak belum diketahui. Kandungan nikel dapat ditemui di kehidupan sehari-hari. Nikel dapat ditemukan kegunaannya pada sendok dan garpu, baterai smartphone, maupun komponen pesawat terbang, serta perangkat elektronik.

Bahkan, Kementerian Perindustrian menginformasikan nikel adalah “The Mother of Industry”. Nikel merupakan tulang punggung yang mendukung sektor industri lain, seperti industri elektronika dan otomotif.

Berdasarkan data US Geological Survey, dari 80 juta metrik ton cadangan nikel dunia, hampir 4 juta metrik ton tersimpan di Indonesia. Berlimpahnya produksi bijih nikel Indonesia, sudah seharusnya kita mendorong pengolahan mineral di dalam negeri. Pengolahan dari hulu hingga ke hilir. Semuanya demi suatu tujuan baik, agar nikel mendapatkan nilai tambah.

Saat ini, nilai dari ekspor bijih nikel Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun belakangan ini. Ekspor bijih nikel Indonesia naik signifikan sebesar 20% pada kuartal kedua 2019 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017.

Dengan adanya larangan ekspor mineral termasuk nikel pada tahun 2014-2017 turut berdampak pada menurunnya ekspor bijih nikel Indonesia sekitar 1,5 miliar USD per tahunnya. Ekspor nikel dihentikan oleh pemerintah untuk berupaya menekan defisit neraca berjalan.

Hilirisasi atau usaha meningkatkan nilai tambah tambang mineral dan batubara, diatur dalam Undang- Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

Pasal 95 huruf c Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 secara tegas menyebutkan, pemegang izin usaha pertambangan wajib meningkatkan nilai tambah sumber daya mineral dan batubara di dalam negeri. Dalam hilirisasi, pengolahan tidak hanya mengambil manfaat mineral dan batubara dalam bentuk bijih atau konsentrat. Tetapi mengolah dan memurnikan hingga menjadi bentuk lanjutan dengan nilai lebih tinggi.

Sebagai informasi, pemerintah Indonesia secara tegas menghentikan ekspor nikel mentah mulai 1 Januari 2020. Namun, keputusan tersebut bisa saja dipercepat karena adanya kesepakatan antara pengusaha smelter dan penambang nikel.

Hilangnya pendapatan dari ekspor bijih nikel tidak terlalu signifikan, walaupun tetap terkena dampaknya dengan meningkatnya defisit transaksi berjalan secara langsung. Dampak hilangnya ekspor bijih nikel diprediksi tidak akan berdampak panjang. Hal tersebut hanya dirasakan dalam jangka pendek.

Jangka panjangnya adalah ekspor produk hilir bijih nikel dengan nilai tambah tinggi. Hal ini dianggap mampu menimbulkan dampak positif terhadap transaksi berjalan Indonesia. 

Dampak larangan ekspor bijih nikel membuat Uni Eropa menjadi kalang kabut. Sebabnya, ketersediaan bijih nikel yang ada di Uni Eropa semakin menipis. Bijih nikel menjadi bahan utama bagi Uni Eropa dalam pemenuhan kebutuhan tenaga listrik.

Dengan terjadinya hal tersebut Uni Eropa akan menggugat Indonesia ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait keputusan pemerintah dalam melarang ekspor bijih nikel mulai 1 Januari 2020.

Jadi, apakah kita tetap harus bersembunyi? Atau, apakah kita sudah bersiap dengan sebaik-baiknya? Senyatanya, segala bentuk persiapan menuju yang lebih baik harus disiapkan. Bukan tanpa sebab. Nilai tambah dari hilirisasi nikel yang menjadi tujuan kita.

Saat ini, “The Mother of Industry” kita terpandang di mata dunia. Dunia menilai bahwa Indonesia berpotensi. Kemampuan ini tidak boleh kita lepas begitu saja. Secara tidak langsung, global juga menemukan fakta dari Indonesia. Pengakuan bahwa Indonesia adalah raja nikel dunia.

Ikuti tulisan menarik Meri Ana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB