x

Membuat Bonsai Kelapa tidak banyak tantangan bagi warga Natuna. Asal mau saja, sebab buah kelapa di Natuna melimpah.

Iklan

Nyata Official

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 September 2020

Sabtu, 3 Oktober 2020 13:04 WIB

Kreatifitas Tanpa Batas, Bonsai Lambang Pramuka

Natuna daerah penghasil kelapa yang cukup besar setiap tahunnya. Hampir di seluruh penjuru Natuna dipenuhi pohon kelapa. Dengan buah yang melimpah tersebut, dimanfaatkan bang Sony, ASN Dinas Perhubungan Natuna dengan membuat bonsai kelapa. Yang cantik dan bernilai ekonomis. Sudah banyak yang melirik dan membeli hasil karya bang Sony. Simak liputannya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Nama beliau bang Sony, umurnya sekitar 40 an. Saya lupa bertanya saat ngobrol santai di halaman rumahnya yang berpasir. Saya masih ingat, rumahnya masuk gang Iklhas, Kelurahan Ranai Kota, Bunguran Timur. Tidak jauh dari rumah wakil rakyat yang pernah saya kunjungi 1 bulan lalu.

Bang Sony ini ASN di Dinas Perhubungan Kabupaten Natuna, beliau pendatang dari Pekan Baru, meminang orang Ranai dan sama dengan saya memutuskan untuk menetap di Ranai. Hanya saja beda dengan saya baru 2 bulan, beliau sudah belasan tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bonsai Kelapa

Banyak hal kami bicarakan pagi itu. Berawal ketertarikan saya dengan hiasan bonsai yang cukup asing bagi saya orang baru di tanah bertuah ini. Hiasan bonsai kelapa yang mengingatkan saya pada lambang ciptaan Soenardjo Atmodipoerwo, yang membuat lambang Pramuka tunas kelapa. Soenarjo Atmodipoerwo adalah seorang pegawai tinggi Departemen Pertanian dan ia juga tokoh Pramuka.

Dalam jejaknya, lambang Pramuka pertama kali digunakan 14 Agustus 1961, saat Republik Indonesia dipimpin Presiden Ir. Soekarno, menganugerahkan Panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia kepada organisasi Gerakan Pramuka melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 tahun 1961.

Kembali ke bonsai lambang Pramuka ciptaan otodidak Bang Sony cukup banyak di teras rumah panggungnya. Khas batok warna cokelat Pramuka dan hijau tunas daun yang membuat bonsai tersebut terlihat indah. Hampir 10 tahun beliau menggandrunginya dan menghabiskan waktu santainya dengan bermain manja dengan buah kelapa yang disulap menjadi bonsai indah.

Cukup ekonomis, bonsai lambang Pramuka karya bang Sony sudah tenar dimana-mana. Tak hanya di Natuna akan tetapi sampai ke Jakarta. Sudah biasa dijadikan oleh-oleh angkaran Udara dan Angkatan Laut. Termasuk hiasan di beberapa hotel Natuna. Harganya kampungan, untuk mendapatkan 1 bonsai ini cukup merogok uang Rp 100 ribu.

"Paling indah bonsainya saya jual harga kampung saja, Rp 100 ribu. Sudah banyak yang beli dan rata-rata yang beli untuk oleh oleh kantor. Ada juga beberapa pemilik hotel di Ranai ini juga membeli, katanya untuk hiasan meja dan sudut ruangan," tutur bang Sony.

Menurut Sony, membuat bonsai buah kelapa tidak begitu sulit. Sebab sumber bahan baku sangat melimpah di Natuna. Untuk membuat 1 bonsai agar terlihat cantik harus dipilih buah yang sudah muncul tunasnya dan dilakukan penyemaian di sebuah polibek. "Buah yang sudah bertunas dipilih. Kemudian secara perlahan-lahan dibersihkan serabutnya, hingga tunasnya benar-benar membesar dan baru dibersihkan serabut dari batok. Kemudian akarnya diusahakan terpisah dari titik tunas dan batoknya langsung di cat warna," ujarSony.

Dijelaskan Sony, jika bonsai kelapa karyanya tidak pernah dipromisikan. Tetapi banyak yang datang dari mulut ke mulut. "Sekarang sudah banyak terjual. Bonsai yang cantik di teras rumah ini siapa tang datang dan dia mau langsung dibeli. Saya ngak ada jual secara online maupun ke event kegiatan," paparnya.

Banyak varian bonsai kelapa dan tidak bisa asal pilih bahan bakunya. Karena hasil akhirnya pengaruhi ketahanan dan keindahan bonsai. Paling bagus untuk dijadikan bonsai kelapa gading merah, kelapa gading susu, dan kelapa albino. "Sesuai dengan namanya, kelapa gading merah memiliki warna yang merah kekuningan. Bonsai kelapa yang satu ini perlu diberi pupuk secara rutin untuk mempertahankan warna merahnya. Harus juga dirawat dan dipupuk, begitu juga dengan gading susu dan albino. Daunnya lebih cantik," demikian Sony.(Harmoko)

 

Ikuti tulisan menarik Nyata Official lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB