Tak sedikit orang yang masih belum tahu mengenai cairan carbon cleaner. Cairan ini memiliki kegunaan untuk membersihkan carbon (kerak) di ruang pembakaran yang ada di mobil atau mesin yang bekerja pada suhu tinggi.
Kerak tersebut umumnya dapat disebabkan karena proses pembakaran yang tidak maksimal. Alhasil, penumpukan kerak pada mesin bagian dalam pun tak bisa dihindari. Namun, Anda juga jangan menggunakan cairan ini secara sembarangan karena dapat membahayakan.
Anda juga perlu memilih carbon cleaner yang memang baik untuk mobil. Jika cairan tersebut tidak pas, maka proses pembakaran pada mesin mobil justru bisa terganggu. Bukan hanya itu, mesin mobil juga bisa mengalami kerusakan.
Lantas, bagaimana cara yang tepat untuk memilih cleaner yang baik untuk mobil Anda. Simak ulasan berikut ini.
Penggunaan
Penggunaan cairan yang satu ini lebih baik digunakan jika sudah mencapai 20 ribu km. Atau, Anda juga bisa menggunakannya ketika kendaraan Anda di service. Jika diperkirakan, penggunaan cairan tersebut dapat dilakukan selama 2 tahun sekali saja. Penggunaan terlalu sering juga sangat tidak disarankan.
Kerja cleaner yang satu ini adalah dengan membersihkan sisa residu. Nantinya sisa residu tersebut akan dikeluarkan melalui sistem pembuangan knalpot serta oli mesin.
Cara Memakai
Hal yang perlu diperhatikan sebelum Anda menggunakan carbon cleaner adalah pastikan terlebih dahulu mesin mobil telah dipanaskan. Tujuannya, guna memberi pelumasan secara lebih sempurna di bagian dalam mesin. Di samping itu, kondisi mesin yang panas juga lebih optimal untuk membersihkan atau merontokan kerak yang terdapat di mesin mobil tersebut.
Jika mesin telah panas, kerak pun dapat lebih mudah rontok terutama ketika bercampur dengan cleaner tersebut.
Jenis
Cairan yang satu ini memiliki 2 jenis, yakni bentuk cair serta gas. Umumnya, bengkel akan menggunakan 2 botol. 1 botol digunakan untuk menggunakan disemprotkan ke bagian tempat pembakaran. Setelah itu, botol kedua akan dimasukan setelahnya. Tunggu sekitar 15 menit.
Setelah selang waktu tersebut, maka langkah selanjutnya adalah oli dan cairan yang terdapat pada mesin akan disedot dengan menggunakan kompresor, alat yang satu ini memiliki kegunaan layaknya vacuum cleaner. Nantinya, cairan tersebut akan disedot hingga tak tersisa.
Namun, ada pula produk cairan tertentu yang tidak perlu dilakukan penyedotan. Umumnya cairan ini hanya perlu disemprotkan ke bagian ruang bakar jika sebelumnya mesin mobil telah dipanaskan. Jika sudah, Anda hanya perlu melepas bagian busi mobil kemudian semprotkan cairan tersebut. Diamkan selama sekitar 15 menit.
Jika sudah, Anda bisa menstarter mobil tanpa perlu menggunakan busi. Tujuannya adalah supaya cairan dapat keluar.
Jika sudah, Anda bisa memasang busi kembali dan menghidupkan mesin mobil lagi. Kotoran dan kerak yang menempel akan hilang bersamaan dengan gas dari knalpot.
Jika Anda menggunakan versi gas, cara pakainya berbeda dengan bentuk cairan. Prinsip penggunaannya adalah dengan memproduksi H2 serta O2. Gas tersebut dimasukan pada bagian ruang bakar dengan menggunakan filter.
Penggunaan bentuk ini memakan waktu yang lebih lama. Mobil bisa kembali dihidupkan setelah 40 menit. Biaya yang dikeluarkan pun lebih mahal jika dibanding dengan bentuk cair. Namun, bentuk gas sendiri dianggap lebih baik jika dibanding versi cair. Tak heran jika harganya lebih tinggi.
Itulah beberapa hal yang harus Anda ketahui mengenai carbon cleaner ini. Anda bisa berkonsultasi dengan pihak bengkel untuk penggunaan bentuk cairan atau gas.
Ikuti tulisan menarik Akhmad Tefur S lainnya di sini.