x

Kebun Buah Mangunan

Iklan

Ilham Dika

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Oktober 2020

Sabtu, 31 Oktober 2020 10:50 WIB

Langkah Kerja dalam Pengukuran Topografi

Pernahkan Anda melihat seseorang berbaju seragam menggunakan sebuah teropong di pinggir jalan atau lainnya? Maka itulah yang disebut Topografi. Fungsinya sendiri sebagai memberikan informasi sebuah tanda tentang lokasi, rute perjalanan, letak perumahan penduduk dan lain sebagainya. Namun tidak semua orang paham tentang langkah kerja dalam pengukuran topografi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pernahkah Anda melihat seseorang berbaju seragam menggunakan sebuah teropong di pinggir jalan atau lainnya? Maka itulah yang disebut Topografi. Fungsinya sendiri sebagai memberikan informasi sebuah tanda tentang lokasi, rute perjalanan, letak perumahan penduduk dan lain sebagainya. Namun tidak semua orang paham tentang langkah kerja dalam pengukuran topografi.

Bagaimana Langkah-langkah Kerja Topografi?

  1. Prosedur Pengukuran Lapangan

Hal yang pertama harus petugas Topografi lakukan adalah dengan mempersiapkan peralatan dan juga semua anggota. Hal ini tidak jauh berbeda manakala sebuah jasa pemetaan sedang melakukan survei tanah. Kemudian, harus ada pemberitahuan terhadap pihak yang terkait. Setelah itu orientasi ke lapangan serta melakukan pengukuran poligon (BM) serta pembuatan tugu BM.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lakukan pengukuran baseline dan existing (detail). Kemudian para petugas melakukan perhitungan terhadap koordinat poligon, baseline, detil, tidak lupa juga mendokumentasikan setiap pekerjaan lapangan dan yang terakhir membuat laporan hasil pekerjaan lapangan.

  1. Mempersiapkan Peralatan dan Para Tim Lapangan

Macam-macam alat yang harus ada seperti Total Station (theodolite) beserta berbagai aksesorisnya. Kemudian membawa alat ukur meteran dengan panjang 50 m dan 5 m. Lalu untuk sarana komunikasinya membawa radio HT.

Persiapkan pula alat elektronik penunjang kegiatan lainnya seperti halnya Laptop, program penggambaran dan program pengolahan data. Selanjutnya dari persiapan tim meliputi koordinator lapangan, surveyor beserta asistennya, lalu tenaga pembantu.

  1. Berkoordinasi Kepada Pihak Terkait

Ketika semua peralatan lapangan dan juga tim kerja sudah siap, maka hal yang harus petugas lakukan adalah melakukan koordinasi kepada pihak yang terkait. Hal ini mempunyai tujuan agar pada saat melakukan pekerjaan bisa mengetahui batasan pengukuran serta informasi detail lainnya.

Salah satu bentuk koordinator dengan pihak terkait adalah sesuatu yang berhubungan dengan surat izin dan tugas ketika ingin melakukan pekerjaan lapangan. Dengan demikian setiap kegiatan yang petugas lakukan di suatu tempat, maka yang bertanggung jawab adalah pemberi kerja.

  1. Orientasi Lapangan

Sebelum melakukan tugasnya secara langsung dengan membawa peralatan lengkap dan juga tim siap kerja, maka harus melakukan orientasi lapangan terlebih dahulu. Hal ini sangat diperlukan karena medan yang akan mereka ukur sejatinya masih baru mengenalnya.

Jadi tujuan dari orientasi lapangan sebenarnya adalah untuk mengenal terlebih dahulu daerah yang akan mereka ukur. Dengan begitu, akan mendapatkan setidaknya gambaran umum tentang lokasi pengukuran. Alhasil, akan lebih mudah membuat rencana dan cara efektif saat mengambil data.

  1. Pengukuran Poligon (BM)

Langkah berikutnya adalah melakukan pengukuran poligon (BM). Hal ini mempunyai maksud dan tujuan untuk menjadikannya sebagai acuan dalam mengetahui titik kontrol pada semua rincian lokasi yang akan mereka ukur.

Pada dasarnya metode dalam pengukuran poligon adalah dengan menggunakan satu seri ketelitian jaran 1.5000. Kemudian mengukur setiap sudut. Pengukurannya sendiri mengikuti boundary area yang akan dijadikan ukuran. Untuk alatnya memakai total station lengkap, dan satu tim.

  1. Pembuatan Tugu BM dan Pengukuran Baseline

Pada saat melakukan pengukuran poligon, kemudian membuat juga tugu BM nya. Hal ini mempunyai maksud dan tujuan sebagai alat acuan pada saat hari ini dan keesokan harinya bisa melanjutkan titip tersebut. Jadi semisalnya sehari tidak selesai, maka petugas harus menandai area terakhir.

Selanjutnya melakukan pengukuran baseline yaitu dengan membentangkan garis ke tengah area yang terpasang setiap 100 meter atau lebih sesuai dengan kondisi lapangan. Kemudian penggunaan patok-patok baseline ini agar mempermudah dalam melakukan monitor setiap pekerjaan.

  1. Melakukan Pengukuran Existing (Detail)

Pengukuran lapangan yang merupakan sebagai target adalah berupa tingkat ketinggian dari tanah. Kemudian pada jalan-jalan utama, area jogging, jalur-jalur setapak, sungai, aliran air, selokan, main drain dan lain sebagainya.

Kemudian pengukurannya adalah bangunan, seperti gedung perkantoran, perumahan, pondok, hotel dan lain sebagainya. Lalu terhadap berbagai macam pepohonan, tanaman sampai jaringan utilitas meliputi tiang listrik, jalur pipa dll. Cara mengukur semua itu dengan berdiri di patok baseline.

  1. Perhitungan Koordinator Poligon dan Baseline

Setelah melakukan pengukuran terdapat setiap patok-patok poligon, maka hal yang petugas lakukan adalah menghitung koordinatnya dari hasil perolehan data lapangan. Metode dalam perhitungan ini menggunakan peralatan Bowdich.

Kemudian hasil perhitungan data itu berupa koordinat 3D tiga dimensi (X,Y,Z) yang selanjutnya petugas gambar atau plot menggunakan perangkat lunak CAD (autocad). Lalu langkah selanjutnya menghitung koordinat baseline yang hasilnya mengacu dari data poligon.

  1. Penghitungan Koordinat Detail

Langkah selanjutnya ini menggunakan alat bernama total station sebagai media pengukurannya pada saat koordinat detail. Kemudian basecamp data tersebut mendownloadnya menuju perangkat lunak tertentu dan melakukan pengeditan.

Dengan demikian akan menjadikan koordinat titik-titik detail dan raw data pada saat melakukan pengukuran akan secara otomatis menghitung, serta langsung merekam yang kemudian memasukkan ke dalam alat ukur (Total Station).

  1. Dokumentasi Lapangan

Dokumentasi memang sangat perlu dilakukan. Oleh karena itu pada saat melakukan pengukuran topografi, maka mengharuskan untuk merekam setiap kegiatan saat terjun ke lapangan. Semisal berupa foto maupun berbentuk sebuah rangkaian video.

Kemudian hasil rekaman tersebut save ke dalam sebuah memori dan bisa menjadikan evaluasi. Jadi pada setiap saat bisa mengamati hasil video maupun foto kegiatan, dan bilamana ada sesuatu kekurangan bisa dengan mudah mengatasi hal tersebut.

  1. Laporan Pekerjaan

Hal terakhir yang harus petugas lakukan adalah melaporkan hasil kerja mereka saat terjun langsung ke lapangan. Pada tahap ini harus memastikan data-data sudah lengkap rekapan nya. Bisa jadi berupa software maupun hardware.

Laporan hasil pekerjaan mereka harus berisikan tentang tahapan bagaimana pelaksanaannya, metode seperti apa sebagai alat ukurnya serta beberapa hasil dari pengukuran yang merupakan bentuk peta dan data koordinat dan gambar-gambarnya.

Demikian tadi beberapa ulasan tentang langkah kerja dalam pengukuran topografi. Jika Anda menggunakan jasa seseorang, maka hal di atas harus lengkap dan maksimal.

 

 

Ikuti tulisan menarik Ilham Dika lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler