x

dosen muda sumber:pixabay.com

Iklan

Ahmad Hidayat

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 7 November 2020

Sabtu, 7 November 2020 20:49 WIB

10 Langkah Efektif Menjadi Dosen di Usia Muda

Artikel ini berisi tentang tips dan cara menjadi dosen diusia muda. Artikel ini sangat cocok dibaca untuk siapapun yang bercita-cita menjadi dosen.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kebutuhan sumber daya manusia dalam bidang pendidikan dan pengajaran terus tumbuh seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan sebagai aset masa depan. Kesadaran masyarakat yang kian terbangun dan persaingan yang semakin kompetitif dari instansi penyelenggara pendidikan membuat SDM dalam bidang pendidikan semakin eksis dan diminati. Salah satu yang terus berkembang dan mencuri hati masyarakat adalah dunia pendidikan tinggi. Banyak orang yang bermimpi dan bercita-cita menjadi seorang pengajar di sebuah universitas atau perguruan tinggi. Selain berharap pada penghasilan yang cukup, tentu saja alasan lainnya adalah sebuah status sosial yang tinggi sebagai seorang dosen.

Nah, bagi generasi milenial yang masih sekolah atau sedang kuliah dan memiliki cita-cita menjadi dosen di usia muda, berikut adalah langkah-langkah yang harus diperhatikan dan dipersiapkan:

  1. Kuatkan niat.

Mulailah dari niat yang kuat untuk mewujudkan cita-cita menjadi dosen. Ini bertujuan untuk membuat kita fokus dalam mengambil langkah-langkah dan kesempatan yang membuat akselerasi kita lebih cepat. Niat yang kuat juga menghindari kondisi ragu atau plin-plan dalam menentukan cita-cita.

  1. Tentukan minat yang sesuai dengan kesenangan dan keahlianmu.

Universitas atau perguruan tinggi terdiri dari berbagai jurusan keilmuan. Mulai dari teknik, keguruan, ekonomi, sampai pada dunia bisnis. Menentukan dimana kamu akan berada akan membuat kamu lebih yakin dan mantap secara keilmuan.

  1. Selesaikan pendidikan S1 dan S2 secara efektif dan efisien.

Syarat menjadi dosen tetap adalah memiliki kualifikasi pendidikan minimal magister (S2). Maka dari itu, buatlah rencana perkuliahan dengan baik agar kamu dapat lulus tepat waktu dan mendapat gelar sarjana dan magister secara cepat dan berkualitas. Umumnya S1 dan S2 dapat ditempuh dengan enam tahun. Tapi hari ini, ada yang hanya membutuhkan waktu lima tahun untuk menyelesaikan keduanya. Usahakan univeritas yang kamu pilih untuk studi memiliki akreditasi yang baik.

  1. Ikut organisasi kemahasiswaan kampus.

Kuliah dan lulus tepat waktu saja tidak cukup. Kamu harus memaksimalkan kemampuan dalam memimpin dan berorganisasi, sebab menjadi dosen tidak hanya mengajar, tapi juga harus mampu memimpin dan bekerja secara tim.

  1. Mulailah menulis dan berbicara.

Dosen memiliki tugas tridharma perguruan tinggi, yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian. Menulis buku, melakukan penelitian, mengajar, menjadi narasumber adalah makanan pokok bagi dosen. Maka persiapkanlah.

  1. Mulailah dengan menjadi asisten dosen.

Apabila ada kesempatan atau mendapat tawaran menjadi asisten dosen maka lakukanlah. Ini akan menjadi nilai plus dan pengalaman awal sebelum mengabdi menjadi dosen tetap. Oh iya, biasanya sebelum menerima dosen lain, kampus lebih memprioritaskan asisten dosen untuk dipilih menjadi dosen tetap. Syaratnya tentu saja setelah bergelar megister.

  1. Tentukan kampus yang akan kamu tuju.

Memilih kampus untuk mengajar dan mengabdi bukan perkara mudah. Carilah universitas yang diakui oleh kementerian, dan lihat juga track-record nya. Jangan sampai memilih kampus yang bermasalah.

  1. Kirim lamaran ke universitas yang kamu tuju.

Setelah kamu yakin, silakan kirimkan lamaran pekerjaan pada kampus yang kamu tuju. Apabila universitas tersebut sedang membuka recruitment dosen, maka kamu sangat beruntung. Tapi sebagian orang tetap mengirikan lamaran meski kampus tersebut tidak membuka recruitment terbuka. Tidak salah sih, tapi peluangnya kemungkinan tipis, meskipun beberapa kampus kadang tidak membuka recruitment walaupun butuh 1 atau 2 orang dosen.

  1. Segera urus NIDN

NIDN adalah nomor induk dosen nasional. Setiap dosen tetap biasanya akan memiliki NIDN yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Namun, sebelum mengurus NIDN, kamu harus benar-benar yakin dengan universitas yang kamu pilih. Sebab, universitas tersebut akan menjadi homebase kamu dan menjadi tempat untuk menaikan jenjang karir. Setelah mendapat NIDN kamu telah resmi menjadi dosen tetap, selamat!

  1. Bekerjalah dengan penuh semangat dan terus belajar.

Setelah menjadi dosen, bukan berarti tugas belajar kamu selesai. Akan banyak ilmu yang akan kamu dapatkan. Mulai dari pengembangan diri dan karir, pengembangan lembaga atau universitas, penelitian, pengabdian, kemahasiswaan dan sebagainya. Sebagai contoh, dosen memiliki jejang karir berupa jabatan fungsional, yang dimulai dari asisten ahli, lector, lector kepala smapai pada guru besar atau professor. Itu hanya sedikit dari banyak hal yang ada dalam dunia perdosenan. Selamat mencoba dan semoga cita-citamu menjadi seorang dosen dapat terwujud sesegara mungkin.

 

Ikuti tulisan menarik Ahmad Hidayat lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

10 Mei 2016

Oleh: Wahyu Kurniawan

Kamis, 2 Mei 2024 08:36 WIB

Terkini

Terpopuler

10 Mei 2016

Oleh: Wahyu Kurniawan

Kamis, 2 Mei 2024 08:36 WIB