x

Gambar oleh Peter H dari Pixabay

Iklan

Golda Sitanggang

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 14 November 2020

Senin, 16 November 2020 07:38 WIB

Cara Mudah Mencegah Perkaratan pada Besi


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Benda yang awalnya bersih dan mengkilap, seiring dengan berjalannya waktu, tiba-tiba saja benda itu berubah menjadi sesuatu yang kotor, rapuh, dan tidak layak digunakan. Contohnya saja pagar besi rumah atau gembok, benda yang tidak lepas dari kehidupan sehari-hari.

Rasa kesal tak terhindarkan ketika peralatan atau barang kita berkarat. Pada pagar besi rumah misal nya, bila terjadi secara terus-menerus, cepat atau lambat pagar akan mengalami proses oksidasi yang bisa mengupas lapisan cat pagar dan membuat beberapa lubang. Selain merusak estetika dan tampilan pagar, pagar akan makin rapuh dan berujung pada kerobohan. Dan pada gembok misalnya, hal ini membuat kunci dari gembok susah dibuka dan bahkan seringkali harus ditambahkan cairan seperti minyak agar gembok dapat dibuka.

Lantas, apa itu korosi?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.

Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.

Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.

Fe(s)  Fe2+(aq) + 2e

Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.

O2(g) + 4H+(aq) + 4e  2H2O(l)

atau

O2(g) + 2H2O(l) + 4e  4OH-(aq)

Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.

Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Ada definisi lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi logam dari bijih mineralnya. Contohnya, bijih mineral logam besi di alam bebas ada dalam bentuk senyawa besi oksida atau besi sulfida, setelah diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan untuk pembuatan baja atau baja paduan. Selama pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan korosi (kembali menjadi senyawa besi oksida).

Deret Volta dan hukum Nernst akan membantu untuk dapat mengetahui kemungkinan terjadinya korosi. Kecepatan korosi sangat tergantung pada banyak faktor, seperti ada atau tidaknya lapisan oksida, karena lapisan oksida dapat menghalangi beda potensial terhadap elektrode lainnya yang akan sangat berbeda bila masih bersih dari oksida.

 

Lalu, apakah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perkaratan pada besi?

Berikut beberapa faktor penyebab terjadinya perkaratan/korosi, yaitu:

  1. Konsentrasi H2O dan O2

Dalam kondisi kelembaban yang lebih tinggi, besi akan lebih cepat berkarat. Selain itu, dalam air yang kadar oksigen terlarutnya lebih tinggi, perkaratan juga akan lebih cepat. Hal ini sebagaimana air dan oksigen masing-masing berperan sebagai medium terjadinya korosi dan agen pengoksidasi besi.

  1. pH

Pada suasana yang lebih asam, pH < 7, reaksi korosi besi akan lebih cepat, sebagaimana reaksi reduksi oksigen dalam suasana asam lebih spontan yang ditandai dengan potensial reduksinya lebih besar dibanding dalam suasana netral ataupun basa.

  1. Keberadaan elektrolit

Keberadaan elektrolit seperti garam NaCl pada medium korosi akan mempercepat terjadinya korosi, sebagaimana ion-ion elektrolit membantu menghantarkan elektron-elektron bebas yang terlepas dari reaksi oksidasi di daerah anode kepada reaksi reduksi pada daerah katode.

  1. Suhu

Semakin tinggi suhu, semakin cepat korosi terjadi. Hal ini sebagaimana laju reaksi kimia meningkat seiring bertambahnya suhu.

  1. Galvanic coupling

Bila besi terhubung atau menempel pada logam lain yang kurang reaktif (tidak mudah teroksidasi, potensial reduksi lebih positif), maka akan timbul beda potensial yang menyebabkan terjadinya aliran elektron dari besi (anode) ke logam kurang reaktif (katode). Hal ini menyebabkan besi akan lebih cepat mengalami korosi dibandingkan tanpa keberadaan logam kurang reaktif. Efek ini disebut juga dengan efek galvanic coupling.

 

Cara Mencegah Korosi pada Besi

Salah satu cara termudah adalah rutin mengecat ulang pagar besi ketika karat sudah mulai tampak. Pastikan untuk menggunakan cat yang mengandung pelapis antikarat. Selain menjaga pagar tetap awet.

  1. Oleskan Oli atau Minyak

Oli dan minyak tanah juga bisa menjadi pelapis alami pagar besi untuk mencegah proses oksidasi. Karena menimbulkan kesan kurang bersih dan pagar menjadi terlalu mengkilap, sebaiknya oleskan oli dan minyak pada bagian pagar yang tersembunyi, terutama engsel.

Engsel yang berkarat akan mengeluarkan bunyi derit yang mengganggu dan membuat pagar sulit dibuka. Maka dari itu, engsel bisa diolesi oli atau minyak untuk mencegah proses korosi karena sifat minyak yang tahan air.

  1. Menggunakan Minuman Bersoda

Bila karat sudah mulai muncul tapi Anda tidak mempunyai material-material pelapis seperti yang sudah disebutkan di atas, minuman berkarbonasi atau minuman bersoda merupakan alternatif yang bisa digunakan untuk membasmi karat. Siram minuman bersoda ke titik yang berkarat, diamkan beberapa saat, dan pakai lap kering atau sabut kawat untuk menggosok bagian yang sudah disiram minuman soda. Karat pun bisa luruh karenanya.

  1. Menggunakan Bahan Makanan Asam

Selain minuman bersoda, bahan-bahan masak seperti cuka atau campuran soda kue, garam, dan air jeruk bisa membasmi karat di pagar. Senyawa asam yang terkandung di dalam bahan-bahan ini dengan dibantu dengan kain lap bisa membuat karat segera hilang. Caranya pun mirip dengan minuman bersoda. Siramkan bahan-bahan ini ke titik yang berkarat, diamkan beberapa saat, lap dengan kain, dan karat pun akan hilang.

 

Itulah cara-cara sederhana yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah terjadinya perkaratan atau korosi. Namun, perlu diketahui bahwa perkaratan adalah hal yang tidak terhindarkan. Pencegahan ini dilakukan hanya untuk memperpanjang keawetan benda. Selain itu, alangkah baiknya sebelum anda membeli barang berbahan logam atau besi, pilihlah dengan kualitas barang yang bagus.

 

Daftar Pustaka

  • Ellyawan S. Arbintarso, Jurnal Teknologi Technoscientia, Perilku Korosi Pada Sambungan Plat Pembentuk Bodi Mobil, Vol. 2, No. 1, 58-66, Agustus 2006.
  • Henki W. Ashadi, Sulistyoweni W, Irma Gusniani, Makara Teknologi, Pengaruh Unsur-unsur Kimia Korosif Terhadap Laju Korosi Tulang Beton: II. Di Dalam Lumpur Rawa, Vol. 6, No. 2, 71-74, Agustus 2002.
  • Ismail, Gofar. 2010. Analisis Laju Korosi. Jakarta: FT UI
  • Sulistyoweni W, Henki W. Ashadi, Andri Krisnadi Wicaksono, Makara Teknologi, Pengaruh Unsur-unsur Kimia Korosif Terhadap Laju Korosi Tulang Beton: I. Di Dalam Air Rawa, Vol. 6, No. 2, 66-70, Agustus 2002.
  • Toto Rusdianto, Jurnal Teknologi Technoscientia, Perubahan Laju Korosi Akibat Tegangan Dalam Dengan Metode C-Ring, Vol. 2, No. 1, 134-142, Agustus 2009.

Ikuti tulisan menarik Golda Sitanggang lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Hanya Satu

Oleh: Maesa Mae

Kamis, 25 April 2024 13:27 WIB