Puisi | Aksara Tanpa Kata-Kata

Kamis, 19 November 2020 16:45 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Aksara Tanpa Kata Kata
Iklan

Fiksi Puisi

sebelum engkau sungguh pergi
meninggalkan sepetak sunyi hatimu
kumohon tinggallah sejenak
meski hanya untuk sepenggal kisah
yang tak selesai kita gubah
mengalir indah dalam bait-bait pasrah

di sini musim masih senantiasa setia
menyimpan bilur-bilur cinta
yang berarak di lautan aksara
tanpa kata-kata

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

alangkah sulit menuliskan
perjalanan rinduku untukmu
sebiru langit cerah
yang kulukis bersama pelangi

di sini hanya tersisa liang-liang imaji
yang menggelayutiku dalam samadi
merajut mimpi helai-helai sepi
yang tiada bertepi

lalu ketika khayal rindu kian basah
aku tersentak sadar
kau telah kirimkan nyanyian hujan
dalam anganku
hingga dari sunyi ke sunyi
aku menggigil sayu
karena hanya berpayung daun pisang
aku akan menjemputmu
di ladangku yang kerontang

kini aku hanya mampu memohon
semoga sesekali engkau sudi
menyiram kemarau panjang di hatiku
agar lukisan langit kembali biru

meski aku malu
sungguh demikian malu
jika setiap kerinduan
harus kuhaturkan
tanpa pertimbangan
tapi biarlah detak waktu
yang memberikan jawaban

maka pada angin saja
akan kukabarkan gundah sukma
melumuri malam-malam panjang
tanpa purnama

di sini aku masih menggigil sendirian
mengeja nubuat luka
yang kau cipta tanpa air mata
haruskah setiap rindu
selalu menyesakkan dada

hingga saat nanti
penggal-penggal keresahan
masih menyisakan berjuta pertanyaan
aku tetap memandangmu
meski dari jauh dan tak tersentuh
sampai kau benar-benar pergi
meninggalkanku

percayalah
aku tetap setia menikmati gelisah kalbu
karena engkaulah indah kerinduanku

***
Solo, Sabtu, 23 Agustus 2014, 1:26 pm
‘salam hangat penuh cinta’
Suko Waspodo

Bagikan Artikel Ini
img-content
Suko Waspodo

... an ordinary man ...

1 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler