x

Kolaborasi lintas sektor adalah salah satu kunci untuk memberantas pandemi COVID-19 di Kecamatan Bandung Kulon

Iklan

Pencerah Nusantara

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Agustus 2020

Kamis, 26 November 2020 06:02 WIB

Menghentikan Pandemi Covid-19 dengan Kolaborasi Lintas Sektor di Kecamatan Bandung Kulon

Sejak Bandung Kulon menduduki peringkat pertama kecamatan dengan kasus aktif COVID-19 terbanyak, hampir setiap hari puskesmas ramai. Puskesmas tidak hanya dikunjungi pasien, tetapi juga petugas-petugas lintas sektor yang mengecek kebenaran informasi data dalam Pusat Informasi COVID-19 Kota Bandung.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Di Kecamatan Bandung Kulon, kolaborasi lintas sektor adalah salah satu kunci memberantas pandemi COVID-19. (Sumber gambar: Dok. Pencerah Nusantara)

"Kami bingung harus bagaimana, makanya kami datang ke puskesmas. Kami tahu puskesmas lebih tahu. Jadi, kami berharap dapat arahan dari puskesmas,” kata salah seorang Ketua RW kepada Tim Pencerah Nusantara COVID-19 (PN COVID-19) di Kecamatan Bandung Kulon.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejak Bandung Kulon menduduki peringkat pertama kecamatan dengan kasus aktif Covid-19 terbanyak, hampir setiap hari puskesmas ramai. Puskesmas tidak hanya dikunjungi pasien, tetapi juga petugas-petugas lintas sektor yang mengecek kebenaran informasi data dalam Pusat Informasi Covid-19 Kota Bandung.

Walau telah berlangsung delapan bulan, tampak masyarakat masih bingung dengan upaya-upaya mencegah penyebaran wabah, terutama di unit wilayah masyarakat terkecil, seperti RW. Hingga 9 November 2020 saja, berdasar data covid19.bandung.go.id, Bandung Kulon masih menempati peringkat satu kasus aktif terbanyak dengan 60 kasus aktif.

Naik maupun turunnya kasus aktif bukanlah hal aneh. Sebab, peningkatan jumlah kasus kemungkinan juga beriringan dengan peningkatan angka tes, pelacakan, perawatan, dan isolasi. Poin ini kadang perlu diapresiasi karena secara tidak langsung menunjukkan keseriusan kepala daerah mengatasi penyebaran kasus di wilayah Bandung Kulon, Kota Bandung.

Walau demikian, tetap terdengar nada-nada sinis dari berbagai pihak. Tidak jarang tenaga kesehatan mendengar, “Dok, kalau angka kasusnya naik terus, kami dilihat tidak bekerja masksimal.” Beberapa yang lain bahkan mengatakan, “Kalau kasus selalu tinggi, nama puskesmas bisa jelek.” Padahal, dalam penanganan wabah tidak ada satu sektor pun yang perlu merasa lebih baik dari sektor lain, seluruh elemen perlu memerhatikan aspek kolaborasi dan melepaskan rasa takut dicap buruk ataupun gagal melaksanakan tugas.

Untungnya, semangat tersebut terlihat di Kecamatan Bandung Kulon. Baik petugas-petugas dari elemen sektor kesehatan, kewilayahan, hingga keamanan saling berkolaborasi memberantas pandemi. Mereka saling bekerja sama melaksanakan berbagai inovasi kerja sama, seperti melaksanakan pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) di 36 RW, mendesinfeksi lingkungan sekitar, dan mengedukasi penegakan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan di wilayah-wilayah padat, seperti pasar ataupun jalan-jalan raya.

Tidak jarang, aksi kolaborasi lintas sektor juga melibatkan karang taruna, ibu-ibu PKK, dan elemen warga lain yang tergabung sebagai Kader Respons COVID-19 yang dibentuk Tim Pencerah Nusantara COVID-19. Falsafah penanganan wabah yang tim yakini sederhana, bahwa hal biasa, jika dikerjakan bersama-sama akan berdampak luar biasa, baik bagi perubahan perilaku masyarakat hingga terbangunnya hubungan kerja sama antar-sektor di Kecamatan Bandung Kulon.

 

Tentang Pencerah Nusantara COVID-19

Pencerah Nusantara adalah inovasi mengurangi kesenjangan pelayanan publik di bidang kesehatan untuk mewujudkan Indonesia sehat dan sejahtera yang telah dilaksanakan sejak tahun 2012. Pencerah Nusantara menekankan penguatan pelayanan kesehatan primer (puskesmas) oleh tim pemuda multi-profesi. Pencerah Nusantara COVID-19 hadir menguatkan puskesmas di wilayah Jakarta dan Bandung menghadapi pandemi COVID-19 selama periode 6 bulan masa penempatan. Model Pencerah Nusantara menekankan peran anak muda dalam sebuah tim dengan beragam profesi, pemantauan dan evaluasi, inovasi, dan kolaborasi multi-sektor. Sejak 2015 model intervensi puskesmas berbasis Tim Pencerah Nusantara diadopsi Kementerian Kesehatan sebagai program serupa bernama Nusantara Sehat.

 

Penulis

Murti Utami Putri (Ahli Kesehatan Masyarakat)

Pencerah Nusantara Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung

 

Ikuti tulisan menarik Pencerah Nusantara lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler