x

Iklan

Syarifudin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 April 2019

Minggu, 10 Januari 2021 08:59 WIB

Baca Buku, Cara Anak Taman Bacaan Melawan Putus Sekolah

Zaman begini, ternyata masih ada anak-anak terancam putus sekolah. Maka TBM Lentera Pustaka mengambil peran melalui buku bacaan. Untuk mencegah putus sekolah dan membangun mimpi masa depan mereka?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tiap anak, di mana pun, berhak sekolah lanjut. Agar punya kehidupan dan masa depan lebih baik. Tapi sayangnya, tidak semua anak beruntung. Tidak semua bisa lanjut sekolah walau hingga SMA. Akibat teror kemiskinan dan tidak adanya sentuhan kesadaran belajar, jadi sebab angka putus sekolah tinggi. 

 

Sebut saja di daerah TBM Lentera Pustaka. Tepatnya di Desa Sukaluyu, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Faktanya, tingkat pendidikan masyarakat 81% hanya SD dan 9% SMP. Sekolah negeri memang gratis. Tapi biaya pendidikan lainnya masih jadi kendala. Maka, potensi putus sekolah pun masih tetap besar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Lalu, apa yang bisa dilakukan?

Terus berjuang untuk menekan angka putus sekolah. Karena itu, TBM Lentera Pustaka hadir untuk mengubah mind set anak-anak melalui buku bacaan. Sambil mengajarkan akan arti penting sekolah, belajar, dan meriah masa depan yang lebih baik. Bukan masa depan yang mudah. Secara perlahan, TBM Lentera Pustaka sedang membangun peradaban baru. Agar anak-anak terbiasa membaca buku, mau tetap sekolah apapun kondisinya, dan optimis terhadap masa depan mereka sendiri.

 

Di video ini, 110 anak pembaca aktif yang terancam putus sekolah tengah merangkai “pohon mimpi”. Anak-anak dari 3 desa yang berbeda rajin membaca ke taman bacaan. Di pohon mimpi, mereka menulis mau jadi apa di tahun baru, di masa depan? Sebuah, latihan kecil untuk menuliskan cita-cita sebagai “guideline” mereka. Akan pentingnya sekolah, pentingnya punya masa depan. Walau di luar sana, masih ada ratusan anak lagi yang belum membaca. 

https://www.youtube.com/watch?v=R8XPc-8OTK8 

Dan kini, mereka sudah terbiasa membaca 5-8 buku per minggu. Dengan koleksi 6.500 buku di TBM Lentera Pustaka, mereka terbiasa membaca buku 3 kali seminggu bahkan meminjam untuk dibaca di rumah. Padahal 4 tahun lalu, mereka sama sekali tidak punya akses membaca buku. Bersama mereka pula, ada 11 ibu-ibu buta aksara yang belajar di program GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) dan 11 anak yatim binaan agar tetap terus sekolah.

 

Karenanya ikhtiar baik harus terus dilakukan. Sekalipun di taman bacaan, anak-anak harus berani bermimpi.  Agar mereka bisa bermimpi untuk masa depan yang lebih baik daripada kita-kita. Masa depan memang tidak pasti. Tapi optimisme pada setiap anak harus pasti. Selamat membaca buku dan salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #PegiatLiterasi

 

Ikuti tulisan menarik Syarifudin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB