Membandingkan Vaksin Merah Putih dan Vaksin Janssen

Minggu, 31 Januari 2021 08:28 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Uji coba vaksin dan perkembangan vaksin Merah Putih

Teknologi yang digunakan Janssen adalah teknologi viral vector yang mutakhir dari modifikasi virus adenoid tipe Ad26. Teknologi yang dipakai sama ampuh dengan yang dipakai untuk membuat vaksin buatan Oxford-Astrazeneca yang menggunakan virus adenoid simpanse ChAdOx1. Sedangkan vaksin asal Rusia Gamaleya Sputnik-V menggunakan kombinasi yang tak kalah mutakhir virus adenoid tipe Ad26 dan Ad5.

Versi vaksin Merah Putih yang menggunakan teknologi yang sama adalah yang sedang dikembangkan oleh Unair. Dan di harapkan cepat rampung. 

Teknologi platform dalam pengembangan vaksin COVID-19 Merah Putih:
I. Protein Recombinant / Nano-Particle Protein Subunit: Lembaga Eijkman & LIPI, UGM.
II. Vektor Viral: Unair.
AKU AKU AKU. DNA / mRNA / VLP (Virus Seperti Partikel]: UI
IV. Teknologi Hibrid- Protein Rekombinan & Vektor Virus: ITB.

Beberapa keunggulan dari vaksin Janssen ini, yaitu vaksin ini hanya memerlukan satu kali suntikan saja, jadi sangat ampuh. Vaksin Janssen / J&J ini (seperti vaksin NOVAVAX) sempat diuji coba varian-varian virus Covid-19 asal Afrika Selatan B1.351 dan asal Inggris B.1.1.7, dengan efikasi berada di sekitar 57%.

Tanpa mengikutkan 2 varian tersebut, efikasi vaksin Janssen mencapai sekitar 72%. Seperti juga vaksin buatan Oxford dan Sinovac, vaksin Janssen ini tidak memerlukan tempat penyimpanan ultra dingin, cukup disimpan di lemari es biasa di suhu antara 2-8 Celsius. Indonesia bisa mendapat porsi dari vaksin ini lewat program COVAX, yang kebetulan salah satu ketuanya adalah Menlu Retno Marsudi.

Kedepan vaksin Merah Putih dapat di distribusikan dan terjaga ke ampuhannya. Sehingga masyarakat dapat lebih optimal dalam mewujudkan vaksinasi dan mencegah penularan virus covid 19. 

Vaksin diharapkan dapat menekan angka penularan virus Covid 19, yang telah mencapai lebih dari 1 juta kasus. Penekanan wabah juga dapat dilakukan dengan menjaga protokol kesehatan dan juga penularan langsung atau jarak dekat. 

Perkembangan virus corona yang bermutasi menjadi virus Covid SARS dua kini menjadi kasus baru yang dapat ditekan dengan penerapan protokol kesehatan dan jaga jarak aman. Sehingga eksistensi penularan yang kian meningkat menjadi lemah dan vaksinasi dapat mengatasi masalah penularan di masyarakat. 

 

 

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Fandy Syah

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler