x

Nyamuk. Tempo

Iklan

Swasti Mukti

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Nyamuk Kita Makan Darah Bill Gates!

Orang terkaya sedunia tahun 2014 yang juga pendiri Microsoft, Bill Gates, dengan senang hati merelakan tangannya untuk digigiti nyamuk Indonesia. Selain itu, dalam minggu ini beliau juga mendedikasikan blog pribadinya khusus untuk mengulas tentang nyamuk.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Makhluk paling mematikan di duniaOrang terkaya sedunia tahun 2014 yang juga pendiri Microsoft, Bill Gates, dengan senang hati merelakan tangannya untuk digigiti nyamuk Indonesia. Selain itu, dalam minggu ini beliau juga mendedikasikan blog pribadinya khusus untuk mengulas tentang nyamuk. Wah, ada apa ini?

Bill Gates memang tengah menjalani sebuah misi untuk menyelamatkan jutaan nyawa dari makhluk paling mematikan sedunia. Bukan hiu, serigala, ataupun singa, tetapi nyamuk. Dari data yang diperoleh dari seluruh dunia, nyamuk menduduki peringkat teratas dalam banyaknya kasus kematian yang ia sebabkan. Bayangkan, hiu dan serigala hanya membunuh 10 orang per tahun, konflik antar manusia membunuh 475 ribu jiwa dalam satu tahun, sedangkan nyamuk membuat sedikitnya 700 ribu nyawa melayang dalam kurun waktu yang sama.

Walaupun manusia telah hidup berdampingan dengan nyamuk selama puluhan ribu tahun, masih banyak yang belum kita ketahui tentang serangga penghisap darah ini. Memiliki lebih dari 2.500 spesies yang tersebar di semua benua kecuali Antartika, jumlah populasi nyamuk selalu meledak pada musim kawinnya. Hanya semut dan rayap yang jumlahnya melebihi nyamuk.

Serangga yang dalam bahasa Inggris disebut "mosquito" (berasal dari bahasa Spanyol yang berarti "lalat kecil") ini membunuh puluhan ribu manusia dengan cara membawa dan menularkan penyakit. Yang paling umum adalah malaria, yang mencabut lebih dari 600 ribu nyawa manusia dan melemahkan 200 ribu orang lainnya dalam satu tahun, dengan jumlah kasus tertinggi terjadi di benua Afrika.

Selain itu ada juga Demam Berdarah yang kerap menyerang anak-anak bahkan hingga meninggal dunia. Selain itu masih ada penyakit lain yang melibatkan nyamuk dalam penularannya seperti Demam Kuning dan Encephalitis (pembengkakan otak).

Berita baiknya, penelitian terbaru telah menemukan sebuah metode untuk memerangi demam berdarah di seluruh dunia. Di Indonesia, penelitian itu dilakukan di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Para peneliti berusaha membuktikan bahwa bakteri Wolbachia dapat digunakan untuk mengendalikan laju demam berdarah. Bakteri ini terdapat dalam tubuh 70% dari seluruh jenis serangga di dunia, dan tidak berbahaya bagi manusia. Wolbachia diyakini dapat menghambat penularan demam berdarah pada manusia.

Bill Gates memberi makan nyamuk dengan darahnya

Masalahnya, nyamuk yang menularkan demam berdarah, jenis Aedes aegypti, secara alami tidak memiliki bakteri Wolbachia dalam tubuhnya. Setelah melalui riset panjang, sekelompok peneliti akhirnya berhasil menemukan cara untuk membuat spesies nyamuk ini terinfeksi oleh bakteri Wolbachia. Hasilnya, saat ini peneliti dari seluruh dunia tengah berjuang mengembangbiakkan koloni Wolbachia untuk kemudian dimasukkan ke dalam tubuh nyamuk. Nyamuk ber-Wolbachia kemudian akan dilepas ke alam dengan harapan supaya mereka kawin dengan nyamuk liar, dan dalam jangka panjang dapat mengendalikan laju penularan demam berdarah.

Pada bulan Januari 2014 lalu, tim peneliti dari UGM telah melepas nyamuk Wolbachia di beberapa pemukiman di Yogyakarta. Dalam kunjungannya pada bulan April lalu, Bill Gates berkunjung ke laboratorium tempat para peneliti mengembangbiakkan nyamuk. Beliau “mendonorkan” sedikit darahnya untuk memberi makan nyamuk-nyamuk yang tidak berbahaya tersebut sebagai bentuk dukungan atas usaha untuk menyelamatkan nyawa ribuan nyawa dari bahaya demam berdarah. Selain itu beliau juga berkesempatan melepas beberapa ekor nyamuk Wolbachia ke alam. Beliau pun tak lupa berbagi cerita ini melalui blog pribadinya.

Masih banyak penelitian, pengembangan, dan monitoring yang harus dilakukan untuk menindaklanjuti pelepasan nyamuk penyebar bakteri Wolbachia. Semoga langkah ini memunculkan hasil positif, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Ingin menyampaikan dukungan Anda untuk penelitian demam berdarah? Mungkin suatu saat Anda dapat meminjamkan lengan Anda sejenak untuk digigit oleh nyamuk-nyamuk laboratorium.

(budhalbudhal.blogspot.com)

 

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ikuti tulisan menarik Swasti Mukti lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler