x

Air dalam kendi-kendi dari 11 Kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Semarang disatukan. Biasanya kalau tak ada pandemi Covid -19 tirta perwitasari dikirab keliling seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang. Tetapi gegara pandemi Covid -19 tirta perwitasari langsung diinapkan dan ditirakati masyarakat dan komunitas Tosan Aji. Kemudian Jumat siang bakda Jumat\x27an (12/3/2021) tirta perwitasari digunakan untuk jamasan pusaka peninggalan warisan Ki Ageng Pandanaran II Bupati Semarang pertama.

Iklan

Kristian Saputro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 17 Maret 2021

Jumat, 19 Maret 2021 15:13 WIB

Air dan Kosmologi dalam Jagad Budaya Jawa

Dalam kosmologi budaya Jawa patirtan atau sumber air punya arti penting. Patirtan bisa berupa sumur, belik, kali, danau dan laut. Sumber  air dan air itu mempunyai makna sebagai sumber kehidupan. Selain dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari, oleh para leluhur air digunakan untuk ritual siraman. Selain itu juga untuk tirta perwitasari dalam jamasan pusaka atau tosan aji. Mengingat berharga dan pentingnya sumber-sumber air, para leluhur merawatnya dengan cara meruwat dengan ritual nyadran

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dalam kosmologi budaya Jawa patirtan atau sumber air punya arti penting. Patirtan bisa berupa sumur, belik, kali  (sunga), danau dan laut. Sumber  air dan air itu sendiri mempunyai makna sebagai sumber kehidupan.

Air selain dimanfaatkan untuk kebutuhan kehidupan seperti minum, mandi,memasak, mencuci juga untuk irigasi dan kebutuhan lainnya. Air biasanya oleh para leluhur juga digunakan untuk ritual siraman pada acara pengantin adat Jawa. Selain itu juga untuk tirta perwitasari dalam acara jamasan pusaka atau tosan aji.

Mengingat betapa berharga dan pentingnya sumber-sumber air para leluhur merawatnya dengan cara meruwat dengan ritual nyadran. Jadi para leluhur lewat peristiwa semisal, nyadran kali memberikan edukasi kalau sumber air yang telah dianugerahkan Sang Pencipta harus dijaga dan dirawat akan bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Air sendiri sebagai sumber kehidupan mempunyai makna filosofi yang dan nilai kearifan lokal yang bisa tetap diugemi dalam kita menapaki kehidupan di dunia. Filosofi air yang bisa dipedomani bagi kehidupan manusia.

Pertama, air selalu mengalir dari hulu yang lebih tinggi ke hilir yang lebih rendah. Jadi penaka air dalam kehidupan kita harus rendah hati. Kalau ibarat pemimpin harus melayani dan menjadi sumber kesejahteraan bagi umat yang dipimpinnya.

Kedua, air itu selalu mengisi ruang-ruang yang kosong. Dalam menjalani kehidupan kita harus selalu memperbaiki diri, mengisi ruang-ruang jiwa dan hati dengan hal-hal yang baik dan menyejukkan seperti air. Kita harus seperti air melengkapi kehidupan liyan dan bermanfaat bagi sesama.

Ketiga, air selalu menghilir ke muara. Dalam menjalani kehidupan kita harus punya tujuan dan konsiten menjalaninya. Entah berapa lamanya kita menjalani kehidupan muarannya kita akan sampai pada tujuan kepada Sang Khalik.

Merti Bumi Serasi

Dalam gelaran acara Merti Bumi Serasi (MBS) yang dilaksanakan dalam memperingati HUT ke – 500 Tahun Kabupaten Semarang ritual pengambilan tirta perwitasi yang akan digunakan untuk jamasan pusaka.

Ritual MBS di Kecamatan Ambarawa dilaksanakan di Benteng Williem 1 (Benteng Pendem) Ambarawa, Kamis (11/3/2021). Acara MBS dilaksanakan diawali dengan kirab yang membawa ubo rampe sesajen, hasil bumi, pohon, ikan, burung menuju patirtan sumur tua di pojok benteng.

Ritual dipandegani Ki Renggo Dumadi, setelah melakukan doa dan permohonan ijin air ditimba dari sumur dimasukkan ke dalam kendi. Usai pengambilan air dilakukan penanaman pohon bertujuan agar lingkungan tetap hijau dan sumber air tetap terjaga dan bisa dimanfaatkan berkelanjutan. Penglepasan ikan dilakukan di parit  yang mengalir melintasi benteng dengan harapan air di kawasan benteng bisa terus dimanfaatkan mahluk hidup. Berikutnya penglepasan burung agar harmoni alam tetap terjaga, lestari dan berkelanjutan.

Kemudian tirta perwtasari (air suci) disatukan dengan tirta perwitasari dari 10 kecamatan lainnya. Ritual penyatuan Tirta Perwitasari dilakukan  di Candi Dukuh (Brawijaya) , Kecamatan Banyubiru,Kamis (11/4/2021).

Air dalam kendi-kendi dari  11 Kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Semarang disatukan. Biasanya kalau tak ada pandemi Covid -19 tirta perwitasari dikirab keliling  seluruh Kecamatan  yang ada di Kabupaten Semarang. Tetapi gegara pandemi Covid -19 tirta perwitasari langsung diinapkan di rumah dinas bupati dan ditirakati masyarakat dan komunitas Tosan Aji. Kemudian Jumat siang bakda Jumat'an (12/3/2021) tirta perwitasari digunakan untuk jamasan pusaka peninggalan warisan Ki Ageng Pandanaran II Bupati Semarang pertama.

 

#HariAirDuniaXXIX2021

 

#MengelolaAirUntukNegeri

 

#SigapMembangunNegeri

Ikuti tulisan menarik Kristian Saputro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu