Simpan dan Gunakan Air dari Langit
Indonesia pada saat ini sedang memasuki musim penghujan. Musim penghujan biasanya terjadi pada bulan September hingga bulan Maret. Menurut BMKG musim penghujan di sebagian wilayah Indonesia akan berlangsung hingga bulan April 2021. Pada musim hujan kebutuhan air yang ada dibumi mengalami peningkatan. Bahkan jumlah air yang meningkat dapat mendatangkan banjir, apabila kurangnya resapan air serta perilaku hidup yang tidak menjaga lingkungan. Seperti yang kita lihat dewasa ini, awal tahun 2021 sejumlah daerah di Indonesia seperi Aceh, Maluku, Banjarmasin, Tasikmalaya, Garut, Jakarta dan daerah yang lain mengalami banjir (CNN Indonesia 18/01/2021).
Hujan merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa yang turun dari langit. Proses terjadinya hujan diawali dengan evaporasi akibat dari sinar matahari yang panas menyebabkan air di bumi mengalami penguapan. Uap tersebut naik dan menyebabkan proses kondensasi, yaitu uap air berubah menjadi embun. Suhu disekitar awan lebih rendah daripada matahari, mengakibatkan terbentuknya titik embun. Letaknya yang semakin tinggi membuat titik-titik embun semakin banyak dan memadat, terbentuklah awan. Angin kemudian membawa awan yang berisi butir-butir air pada tempat yang suhunya lebih rendah. Awan yang berisi titik embun tadi berkumpul jadi satu menjadi awan besar dan berwarna kelabu, setelah itu turunlah hujan.
Air adalah simbol kehidupan, tanpa air tidak akan ada kehidupan. Coba kita lihat bumi yang kita tempati sebagian besar isinya adalah air. Saat melihat Globe tampak sekali bumi dikelilingi oleh air yang berwarna biru muda dan daratan yang berwarna hijau. Air yang datangnya dari langit ini memiliki banyak manfaat untuk kehidupan manusia. Diantaranya bagi para petani air hujan sangat ditunggu kedatangannya untuk mengaliri dan membasahi sawah ladang, mereka juga dapat menghemat biaya pengeluaran untuk mengairi sawah dengan menggunakan mesin diesel. Air hujan dijadikan sumber energi pembangkit listrik tenaga air melalui danau buatan dengan bantuan alat teknologi canggih. Air hujan tentu berguna untuk memenuhi kelangsungan hidup manusia, dan masih banyak manfaat yang lainnya.
Beberapa manfaat air hujan yang disebutkan diatas, sebagai manusia yang diberikan kenikmatan dan sumber air yang melimpah apakah kita sudah bijak dalam menggunakannya ? masih ada saudara-saudara kita diluar sana mengalami kekurangan air. Agar kita tidak disebut orang yang tidak pandai bersyukur seyogyanya kita bijak dalam memanfaatkan air. Hal ini dapat kita mulai dari lingkungan sekitar rumah, yaitu dengan cara Menampung dan Gunakan Air Secukupnya. Air hujan yang turun kita wadahi pada ember atau bak penampungan air, setelah itu air hujan yang tersimpan dapat kita gunakan untuk menyiram tanaman yang berada di pekarangan rumah. Saat menampung air hujan perhatikan tempat penampungan air yang digunakan, tutuplah rapat-rapat agar tidak menyebabkan nyamuk DBD berkembang biak. Langkah sederhana dalam memanfaatkan air hujan ini membantu program Go Green sekaligus menekan biaya pengeluaran air untuk menyirami tanaman.
Dalam rangka memperingati Hari Air Dunia yang ke XXIX tahun 2021 menjadi pengingat bagi kita mari bersama-sama lebih bijak lagi dalam memanfaatkan dan mengelola air yang ada dinegeri ini. Airku, Airmu, Air milik kita bersama. Hal sederhana yang Anda lakukan saat ini, akan menuai hasilnya dikemudian hari. Jaga bumimu jaga airmu ! Siap membangun Negeri.
Ikuti tulisan menarik Era Khoiriyah lainnya di sini.