Merindukan Pemimpin Umat Pembebas Al-Aqsa

Selasa, 11 Mei 2021 07:55 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kerinduan Umat Islam akan kejayaannya yang telah membumikan perdamaian dan menyebarkan kasih sayang kepada seluruh umat yang ada di bumi Paletina, bumi yang Allah SWT berkahi sekaligus terdapat kawasan yang sakral bagi umat Islam didalamnya, tidak lain dan tidak bukan adalah Al-Aqsha

Bolehkah saya merindukan sosok Nuruddin Mahmud Zanki penguasa Suriah dari dinasti Zangki yang mampu memobilisir kaum muslimin membebaskan Al-Quds dari cengkraman dan kejahatan Crusader d izamannya?

Bolehkah saya merindukan sosok pendiri dinasti kekhilafahan Sholahiyyah Sultan Sholahuddin Al-Ayubi yang dengan hatinya yang hanif dan sifatnya yang bijaksana mampu untuk menyelamatkan muslim Al-Aqsho, membebaskannya dan menebar keadilan serta kesejahteraan pada masanya?

Bolehkah saya merindukan sepak terjang Umar bin Khattab Khalifah kaum mislimin yang ke 2 yang mampu mengeluarkan kemelutan dan kedzoliman dari bumi Elia dan menebarkan kedamaian tidak hanya untuk kaum muslimin di yerusalem namun semua umat yang tinggal didalamnya berabad-abad lamanya?

Bolehkah saya merindukan sosok Yasser Arafat presiden otoritas bumi Palestina pertama dan juga seorang pejuang untuk kemerdekaan Palestina yang diwarnai dengan pengungsian dan kematian rakyat Palestina di zamannya. Yang pada tahun 1974 diundang berbicara di sidang umum PBB untuk mewakili Organisasi Pembebasan Palestina, PLO. Di mana saat berpidato, Arafat mengenakan seluruh asesorisnya untuk merepresentasikan negaranya. Dengan mengenakan sobran khasnya, ia menyimpulkan dengan suatu kutipan: “Hari ini saya datang membawa cabang pohon zaitun dan senjata dari pejuang kebebasan. Jangan biarkan ranting pohon zaitun ini jatuh dari tanganku dan yang tersisa adalah senjata ini?"

Bolehkah saya merindukan Syaikh Ahmad Yasin, pemimpin Hamas seorang kakek tua yang lumpuh dan wafat sebagai seorang yang syahid akibat tiga rudal melesat di tubuhnya pada 2003 silam, dengan syahdu berpidato

"Sesungguhnya aku, seorang tua yang lemah, tidak mampu memegang pena dan menyandang senjata dengan tanganku yang sudah mati (lumpuh). Aku bukan seorang penceramah yang lantang yang mampu menggemparkan semua tempat dengan suaraku (yang perlahan ini)

Aku tidak mampu untuk kemana-mana tempat untuk memenuhi hajatku kecuali jika mereka menggerakkan (kursi roda) -ku

Aku, yang sudah beruban putih dan berada di penghujung usia. Aku, yang diserang pelbagai penyakit dan ditimpa bermacam-macam penderitaan

Adakah segala macam penyakit dan kecacatan yang tertimpa ke atasku turut menimpa bangsa Arab hingga menjadikan mereka begitu lemah. Adakah kalian semua begitu, wahai Arab, kalian diam membisu dan lemah, ataukah kalian semua telah mati binasa

Adakah hati kalian tidak bergelora melihat kekejaman terhadap kami sehingga tiada satu kaumpun bangkit kemarahan karena Allah. Tiada satu kaumpun (di kalangan kalian) yang bangkit melawan musuh-musuh Allah yang telah mengobarkan perang antarbangsa ke atas kami dan menukarkan kami bersama golongan mulia yang dianiaya dan dizhalimi kepada pembunuh dan pembantai yang ganas. (Tidak adakah yang mau bangkit musuh-musuh) yang telah menghancurkan setia untuk menghancurkan dan menghukum kami

Tidak malukah ummat ini terhadap dirinya yang dihina sedangkan padanya ada kemuliaan. Tidak malukah negara-negara ummat ini membiarkan penjajah Zionis dan sekutu antarabangsanya tanpa memandang kami dengan pandangan yang mampu mengesat air mata kami dan meringankan beban kami

Adakah kekuatan-kekuatan ummat ini, pasukan tentaranya, partai-partainya, badan-badannya, dan tokoh-tokohnya tidak mau marah karena Allah dengan kemerahan sebenarnya lalu mereka keluar beramai-ramai sambil menyerukan, “Ya Allah, perkuatkanlah saudara-saudara kami yang sedang dipatah-patahkan, kasihanilah saudara-saudara kami yang lemah ditindas dan bantulah hamba-hambamu yang beriman! ”

Adakah kalian tidak memiliki kekuatan berdoa untuk kami? Seketika nanti kalian akan mendengar tentang peperangan besar ke atas kami dan ketika itu kami akan terus berdiri dengan tertulis di dahi kami bahwa kami akan berdiri dan berdepan dengan musuh, bukan mati membelakang (dalam keadaan escap lari) dan mati bersama-sama kami, anak-anak kami, wanita-wanita, orang-orang tua, dan pemuda-pemuda

Kami jadikan di kalangan mereka sebagai kayu bakar buat ummat yang diam dalam kebodohan! Janganlah kalian menanti hingga kami menyerah atau mengangkat bendera putih kerana kami telah belajar bahwa kami tetap akan mati walaupun kami korban (menyerah). Biarkan kami mati dalam kemuliaan sebagai mujahid

Jika kalian mau, marilah bersama-sama kami sedaya mungkin. Tugas tugas kami terpikul di bahu kalian. Kalian juga sepatutnya menyaksikan kematian kami dan menghulurkan simpati. Sesungguhnya Allah akan menghukum siapa saja yang lalai menunaikan kewajiban yang diamanahkan

Dan kami berharap kepada kalian, jangan menjadi musuh yang penderitaan penderitaan kami. Demi Allah, jangan menjadi musuh kepada kami wahai pemimpin-pemimpin ummat ini, wahai bangsa ummat ini ”.

Di akhir saya ingin mengutip salah satu ungkapan yang di lontarkan Syeikh Ahmad Yasin ketika diwawancarai Al-Jazeera

"Kita adalah umat yang tidak berwujud tanpa adanya Jihad"

اللَّهُمَّ عَلَيْكَ بِالْيَهُودِ الْمُعْتَدِيْن الَّذِيْنَ قَتَلُوا إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ فِلِسْطِيْن ، اللَّهُمَّ عَلَيْكَ بِهِمْ فَإِنَّهُمْ

لاَ يُعْجِزُونَكَ ، اللَّهُمَّ شَتِّتْ شَمْلَهُمْ وَفَرِّقْ جَمْعَهُمْ وَاجْعَلِ الدَّائِرَةَ عَلَيْهِمْ ، اللَّهُمَّ أَحْصِهِمْ عَدَداً

وَاقْتُلْهُمْ بَدَداً وَلاَ تُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَداً ، اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْهِمْ وَعَلىَ مَنْ عَاوَنَهُمْ بَأْسَكَ الَّذِي لاَ يُرَدُّ عَنِ

الْقَوْمِ الظَّالِمِيْن

“Ya Allah turunkanlah hukumanMu atas kaum Yahudi yang telah melakukan kezhaliman dengan membunuh saudara-saudara kami kaum muslimin di Palestina, Ya Allah hukumlah mereka sesungguhnya mereka tak mampu melemahkanMu, Ya Allah cerai beraikan mereka porak porandakan kesatuan mereka dan turunkanlah balasanMu atas mereka, Ya Allah kumpukan dan binasakanlah mereka dan jangalah Kamu sisakan sedikitpun dari mereka, Ya Allah turunkanlah atas mereka dan semua pihak yang membantu mereka balasanMu yang tidak dapat ditolak oleh kaum pembuat kezhaliman”

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler