x

Iklan

Kang Nasir Rosyid

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Rabu, 19 Mei 2021 19:03 WIB

Kebanjiran, Resiko Tempat Tinggal Dikelilingi Pabrik (Bagian 2)

Kondisi tidak nyaman menempati rumah di kelilingi Pabrik

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Badan Jalan yang ditinggkan.

Punya rumah dikelilingi pabrik, ya harus nerima resiko, salah satunya yakni Kebanjiran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Banjir pasti berhubungan dengan hujan. Tak ada yang bisa menolak hujan, hujan bisa menjadi berkah, bisa juga menjadi petaka. Yang terahir ini sebetulnya akibat ulah manusia juga, tidak bisa mengelola alam tempat air hujan bersandar.

Terkait masalah ini, terjadi juga di rumah saya.

Jika hujan lebat, sudah bisa di pastikan, lingkungan rumah saya selalu kebanjiran  terutama rumah kontrakan yang ada dibelakang rumah utama (tempat tinggal saya). Posisi rumah kontrakan ini memang lebih rendah dari area pabrik. Namun yang paling berpengaruh adalah kurangnya area resapan di wilayah ini, semuanya sudah berdiri pabrik pabrik.Sudah begitu, saluran air yang menuju laut melintasi are pabrik terlalu kecil, ditambah lagi saluran tersebut  tertutup sehingga bisa terjadi pendangkalan, akibatnya tidak bisa menampung tumpahan air hujan.

Derita bertambah lagi,  beberapa waktu lalu, badan jalan  persis  depan Perusahaan ditiinggikan dengan timbunan batu koral, entah oleh perusahaan atau pihak Pekerjaan Umum.

Akibatnya (jika hujan lebat), tumpahan air yang menyebrang jalan dari draenase depan, mengalir ke depan rumah, airpun tanpa permisi memasuki halaman rumah dan –lagi lagi-- merendam rumah kontrakan yang letaknya di belakang.

Mau bilang apa lagi? Mau protes, protes sama siapa. Satu satunya jalan, pagar rumah harus ditinggikan meskipun mengeluarkan biaya ekstra, mau minta ganti rugi perusahaan? Ya ngga mungkin.

Jadi saya anggap, ini sudah resiko tempat tinggal dikelilingi Pabrik!.

Resiko Sosial.

Maksud resiko ini, terkait dengan lingkungan sosial. Aktifitas Perusahaan dalam jangka waktu tertentu, ada kegiatan  overhaul, orang kampung  bilang “Satdon” (shutdown), yakni kegiatan rutin perusahaan dalam rangka perawatan mesin industri. Aktifitas ini melibatkan banyak kontraktor dan ratusan tenaga kerja musiman.

Sebelah kanan, ada area pabrik yang dijadikan tempat parkir motor tenaga kerja musiman itu. Sedangkan pintu utama masuk perusahaan, posisinya ada di sebelah kiri rumah. Jika sudah jam 7.00 WIB, layaknya kuntul baris, ratusan orang jalan kaki melewati depan rumah dari tempat parkir menuju pintu masuk perusahaan.

Barisan Tenaga Kerja yang melintas depan rumah

Memanfaatkan waktu menjelang masuk kerja, sebagian dari mereka ada yang nongkrong nongkrong dahulu di sekitaran rumah sambil ngopi yang dibeli dari warung depan rumah, bahkan ada juga yang masuk halaman dari pintu samping yang belum sempat saya pasang daun pintu, melihat kolam ikan (kebetulan halaman samping ada taman dan kolam ikan).

Nongkrong nongkrong sambil ngopi di area rumah.

Ini jelas mengganggu kenyamanan, mau dilarang juga tidak enak, belum lagi sampah plastik, gelas plastik, puntung rokok berserakan dimana mana.

Bagaimana ini? Tapi mau  bilang apalagi, ini sudah resiko! 

Ikuti tulisan menarik Kang Nasir Rosyid lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler