x

Iklan

Johanes Sutanto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Rabu, 19 Mei 2021 19:28 WIB

4 Pertimbangan Mendasar buat Pemula Saat Mulai Investasi

Masa pandemi menjadi masa paling booming dalam sejarah pasar modal Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, jumlah investor pasar modal mulai dari investor saham, obligasi, dan reksa dana tumbuh subur. Jumlahnya tak hanya ribuan, tetapi ratusan ribu. Sayang, kebanyakan investor pemula ini masih minim pengetahuan akan pasar modal.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Masa pandemi menjadi masa paling booming dalam sejarah pasar modal Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, jumlah investor pasar modal mulai dari investor saham, obligasi, dan reksa dana tumbuh subur.

Tak hanya ribuan, tetapi ratusan ribu, dimana per Februari 2021 catatan BEI menunjukkan jumlah investor pasar modal telah mencapai 4,5 juta, naik 16,35% atau bertambah 634.000 investor baru dari posisi akhir tahun 2020.

Kenaikan signifikan ini menunjukkan antuasiasme kalangan pemula, khususnya investor milenial, yang awalnya mungkin sekadar ikut-ikutan atau benar-benar sadar akan pentingnya investasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lepas dari motivasi masing-masing investor masuk ke pasar modal, pada dasarnya harus diakui kalau kebanyakan investor pemula ini masih minim pengetahuan akan pasar modal.

Padahal sebelum memutuskan untuk berinvestasi, ada pengetahuan minimal yang wajib dimiliki, mulai dari analisis fundamental, teknikal hingga psikologi investor. Pun sebelum pada tahap pengetahuan dasar ini, ada baiknya keinginan investasi mempertimbangkan 4 hal paling dasar ini yakni:

1. Tujuan Investasi

Investasi itu sudah selayaknya terarah dan terukur. Oleh sebab itu, tujuan investasi yang konkret itu sangat penting, begitu pula besaran dana yang akan diinvestasikan agar pencapaian tujuannya pun terukur.

2. Jangka Waktu

Saat berbicara tujuan investasi yang konkret, sebenarnya juga sudah berbicara tentang jangka waktu investasi. Misalnya untuk dana pendidikan yang memerlukan waktu investasi selama 10 tahun saat anak sudah masuk SMA, jangka waktu 10 tahun ini akan membantu investor untuk memilih produk investasi yang tepat dan memberikan imbal hasil cepat sesuai pilihan jangka waktunya.

3. Profil Risiko

Investor wajib hukumnya mengenali profil risikonya sebelum memilih produk investasi. Profil risiko ini terkait dengan toleransi kerugian dalam investasi. Investor wjib hukumnya sudah siap dengan potensi risiko yang mungkin akan dihadapi ketika berinvestasi dapat teratasi dan bukannya malah bikin kapok.

4. Analisis Instrumennya

Setelah menetapkan tujuan, jangka waktu, dan mengetahui profil risiko, wajib hukumnya mempelajari instrumen yang dipilih agar tidak salah dan asal-asalan. Sebagai pemula, memang banyak disarankan untuk memulai investasi dengan reksa dana. Apalagi, investasi reksa dana saat ini sudah sangat mudah secara online, semisal dengan platform online IPOTFund yang sudah terintegrasi dalam aplikasi IPOT. Setelah reksa dana dibeli, investor tinggal duduk manis menanti hasil kinerja MI yang mengelola nya. Tahu-tahu reksa dananya memberikan return yang maksimal. Pemilihan reksa dananya pun mudah dilakukan dengan fitur-fitur yang tersedia.

Ikuti tulisan menarik Johanes Sutanto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler