x

Iklan

Gadis Desa

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 April 2019

Rabu, 30 Juni 2021 19:52 WIB

Langkah Pemerintah Sudah Tepat Tangani Stunting?


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Stunting menjadi persoalan bagi bangsa Indonesia. Bila tidak ditangani serius. Penangan stunting ini perlu semua bergerak untuk mengatasi.

Bukan hanya pemerintah. Tapi semua warga negara di negeri ini. Kemajuan sebuah negara ada di tangan para sumber daya manusia ya.

Masalah stunting penting dibahas dan ditekan angkanya. Sebab, sangat berpengaruh bagi kemajuan negara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam hal ini penulis yakin pemerintah terus menekan kasus stunting agar kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) ke depan baik dan bersaing dengan negara lain.

Diketahui pemerintah menekankan penanganan stunting dari 27,6 persen menjadi 14 persen di tahun 2024.

Ini langkah pasti dan tepat dilakukan pemerintah. Artinya pemerintah berusaha para penerus bangsa ini berkualitas.

Stunting ini menjadi bola salju bila tidak ditangani serius oleh pemerintah. Sebab, pembangunan dan kemajuan negeri ini ada ditangan penerus bangsa ini.

Penulis Sangihe berharap SDM Indonesia bisa bersaing dengan SDM negara luar. Stunting ini bisa menghambat pembangunan SDM. Saya kira langkah pemerintah sudah tepat menurunkan angka kasus stunting.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, dalam Rencana kerja pemerintah (RKP) tahun 2022, kementeriannya akan fokus pada program pembangunan SDM.

Hal ini untuk mempersiapkan angkatan produktif jelang bonus demografi dan menyongsong Indonesia Emas 2045.

Khususnya dalam hal ini adalah percepatan penanganan stunting. Kebijakan Presiden sejak periode pertama yaitu Presiden menekankan penanganan stunting dari 27,6 persen menjadi 14 persen di tahun 2024,” ujar dia.

Terlebih lagi, penanganan stunting juga turut menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam penyiapan SDM. Pasalnya, SDM unggul bisa sangat terhambat dengan adanya stunting pada anak.

Adapun, berdasarkan data Bank Dunia, sebanyak 56 persen angkatan kerja produktif di Indonesia adalah mantan stunting.

“Karena itulah presiden menargetkan untuk 2024 stunting bisa turun menjadi 14 persen. Berdasarkan arahan Presiden juga stunting menjadi domain BKKBN jadi bagian pembangunan keluarga,” paparnya.

Lebih lanjut, Menko Muhadjir menjelaskan, beberapa program yang bertujuan membangun SDM unggul adalah membuka akses pendidikan ke seluruh kalangan mulai sejak usia dini dengan adanya program satu desa satu PAUD, program Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk SD, SMP, SMA/SMK, dan hingga jenjang pendidikan tinggi.

Kata dia, program-program tersebut adalah program strategis dalam membangun SDM. Di mana sekarang, 140 juta orang yang saat ini dalam usia produktif juga diharapkan mendapatkan pekerjaan yang produktif.

“Program-program ini sudah berjalan, dan mudah-mudahan berkelanjutan sehingga antara tugas Menko Ekonomi, Menko Marinves, Menko Polhukam betul-betul memiliki hubungan koheren dalam rangka menyiapkan SDM kedepan menyongsong bonus demografi dan untuk menuju Indonesia Emas 2045,” tutur Muhadjir.

Ikuti tulisan menarik Gadis Desa lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler