KH. Umay M. Dja’far Siddiq, MA., Pendidik Mukhlish Jampangkulon

Kamis, 8 Juli 2021 14:04 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tulisan ini bercerita tentang biografi seorang ulama yang sangat memiliki perhatian dalam dunia pendidikan dan dalam membangun masyarakat

Pendidik Mukhlish Jampangkulon
Oleh : Serli Nopita

Jampang Kulon merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Sukabumi, provinsi Jawa Barat. Sebuah tempat yang indah dengan pemandangan gunung-gunung dan sawah ribuan meter membentang memanjakan mata, lingkungannya yang asri dapat menyejukan hati. Dibalik keindahannya melahirkan sosok yang sangat luar biasa menginspirasi dan memiliki peran penting dalam mengembangkan Islam dan pendidikan di tempat ini.

Seorang ulama juga seorang inspirator yang memiliki perhatian mendalam dalam dunia pendidikan. Pendakwah yang sangat luar biasa dengan semangat membara untuk membangun pendidikan, mengembangkan islam dan mengajak masyarakat mengenal islam.

Beliau adalah salah satu tokoh ulama yang cukup terkenal dan sangat di kagumi oleh masyarakat Jampangkulon dan sekitarnya. Masyarakat mengenalnya dengan panggilan ustadz Umay . Nama lengkap beliau adalah KH. Umay M. Dja’far Siddiq, MA. Lahir pada tanggal 7 Juli 1954.
Umay kecil dahulu bernama Uyun dilahirkan dalam keadaan yatim, ayahnya meninggal saat beliau masih dalam kandungan. Beliau dan 4 orang saudaranya di besarkan oleh tangan seorang ibu yang sangat luar biasa, patuh pada ajaran islam dan penuh kasih sayang ibunya bernama Hj. Djuarsih.


Perjalanan beliau dalam menuntun ilmu penuh perjuangan dan sangat memotivasi, dibalik keterbatasan dalam hal biaya, beliau tetap semangat dalam belajar, meskipun harus berjalan kaki puluhan kilometer tidak membuat semangatnya padam, justru melahirkan rasa kemanusiaan dengan bertekad membangun pendidikan dan yayasan untuk kaum dhuafa dikemudian hari.


Kesungguhan yang melekat pada dirinya dan kecerdasan yang dimilikinya, beliau berhasil menyelesaikan pendidikannya. Pada tahun 1967 menamatkan sekolah dasarnya di SD Bojong Genteng III. Menyelesaikan pendidikan selama 4 tahun di Pendidikan Guru Agama (PGA) Al-Ma’ruf Jampangkulon pada tahun 1971. Beliau menamatkan Madrasah Aliyah Al-Masthuriyyah, Tipar, Sukabumi pada tahun 1974, sepanjang belajar disana ia mendapat kasih sayang dari keluarga KH. Muhammad Sanusi (alm). Kemudian, menyelesaikan pendidikan 1 tahun di Pondok Pesantren Salafi Siqoyaturrahman, Salajambu, Sukabumi.


Pada tahun 1983 beliau menyelesaikan pendidikannya di Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an(PTIQ) dan ia sempat menjadi dosen di almamaternya pada mata kuliah Tafsir dan Hadist Ahkam sampai tahun 1990. Menyelesaikan S1 pada tahun 1987 di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jakarta (sekarang UIN Jakarta) mengambil Jurusan Peradilan Agama di Fakultas Syariah. Kemudian pada tahun 1996 beliau menyelesaikan studi S2nya di Pasca Sarjana Universitas

Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dengan Konsertasi Pendidikan Islam dan menyelesaikan studi S3nya di Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) jurusan Manajemen Pendidikan. Semua perjuangan dalam menempuh pendidikannya dapat selesai atas izin dan rahmat Allah subhanahu wata’ala serta orang-orang yang menyatangi beliau dan murah hati membantu biaya pendidikannya.


Pengalaman waktu kecil dan keterbatasannya dalam membiayai pendidikan membuat beliau begitu sayang dan care kepada anak yatim dan dhuafa terutama dalam hal pendidikan. Beliau sudah banyak berkontribusi dalam mendirikan yayasan dan perannya sangat penting dalam masalah pendidikan Jampang Kulon dengan didirikannya Yayasan Pendidikan Sosial Islam (YAPSI) Darul Amal yang sampai saat ini masih berjalan aktivitas belajar mengajarnya.
Usahanya memperluas dan menyebarkan ajaran islam memberikan pengaruh dan dampak positif, adapun dalam bidang dakwah yang dilakukan adalah mencakup pembinaan majlis ta’lim dan lembaga pendidikan. Beliau juga seorang penulis mengambil peran dalam berdakwah dengan tulisan, sekitar 28 judul buku uang telah beliau tulis diantaranya adalah Syari’ah Ibadah, Manusia dalam Perspektif Al-Qur’an, Mujat dan yang lainnya.


Pengabdiannya di jalan Allah telah menjadi pilihannya, seorang yang mukhlish (orang yang ikhlas) dalam mengerjakan dan membantu setiap orang dengan mengharap ridho Allah subhanahu wata’ala dan yakin akan hal itu. Mudah-mudahan rahmat Allah selalu menyertai beliau dan kita semua.

Referensi : Koeruddin. (2010). Peranan KH. Umay M. Dja’far Siddiq, MA dalam Mengembangkan Islam di Jampangkulon, Sukabumi. (Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah). Diakses : 7 Juli 2021, Pukul : 19.19 WIB http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream

Bagikan Artikel Ini
img-content
serli nopita

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler