Tak Kenal Lelah, Mengurangi Persoalan Sosial dan Budaya di Daerah

Rabu, 4 Agustus 2021 06:54 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Selama pandemi Covid-19 menteri yang paling sibuk menurut penulis adalah Menko PMK Muhadjir Effendy. Kenapa? Memang kerja Pak Menko PMK membidangi persoalan yang ada di masyarakat. Seperti kesehatan, sosial, pendidikan, dan lainya.

Tiga bidang ini menjadi persoalan yang wajib dikerjakan oleh Menko PMK agar selama pandemi Covid-19 bisa teratasi. Tak hanya itu, Menko PMK juga memikirkan tugas lainya n soal budaya yang ada di Indonesia.

Langkah Menko PMK panjang dari Sabang hingga Merauke. Karena tugasnya sebagai menteri koordinator agar pemerintah negara ini berjalan. Perlahan pasti. Persoalan diselesaikan oleh seorang Menko PMK. Contohnya saja. Persoalan penanganan stunting dan peningkatan cagar budaya.

Menko PMK cukup antusias memberikan perhatian kepada pemerintah daerah. Di mana Menko Muhadjir  berjanji akan memperjuangkan Desa Bawomataluo di Kecamatan Fanayama, Nias Selatan, agar diakui dunia.

Seperti diketahui, Desa Bawomataluo ini sangatlah tersohor. Desa ini merupakan tempat lahirnya tradisi lompat batu Nias yang terkenal dan Tari Perang. Menko PMK akan memperjuangkan salah satu cagar budaya di daerah itu ke International melalui UNESCO.

Selain fokus kepada peningkatan cagar budaya, Menko PMK ternyata juga memberikan perhatian serius kepada   pembangunan sarana dan prasarana kesehatan, pembangunan sanitasi serta pengadaan sarana air bersih untuk  penanggulangan stunting.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler