x

Hasil Karya Membuat Lilin dari Limbah Minyak Jlantah

Iklan

DILA MEI DWIHARINI

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 1 Desember 2021

Minggu, 5 Desember 2021 08:43 WIB

PEMBELAJARAN BERBASIS STEAMS UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER ENTERPRENEURSHIP

Best Practice Program Guru Penggerak Kota Malang

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

PEMBELAJARAN BERBASIS STEAMS UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER ENTERPRENEURSHIP 

 

Dila Mei Dwiharini, M.Pd

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

SDN Pisangcandi 4, Kota Malang

dmeidwiharini@gmail.com

 

Abstrak

Perkembangan teknologi mempengaruhi segala aspek kehidupan, khususnya di bidang ekonomi. Era global yang bercirikan competitiveness tidak dapat dipungkiri merupakan tantangan yang sangat berat bagi pendidikan mempersiapkan generasi bangsa yang mampu berdaya saing secara global serta menciptakan generasi yang memiliki daya fikir kritis, kreatif dan inovatif sebagai wujud merdeka belajar dengan menanamkan jiwa wirausaha atau Enterpreuneship pada diri siswa melalui pembelajaran STEAMS. Best practice ini bertujuan (1) Mendeskripsikan penerapan pembelajaran berbasis STEAMS untuk meningkatkan karakter Enterpreneurship Siswa SDN Pisangcandi 4 Kota Malang. (2) Mendeskripsikan hasil penerapan pembelajaran berbasis STEAMS untuk meningkatkan karakter Enterpreneurship Siswa SDN Pisangcandi 4 Kota Malang.

 Best Practice ini dilakukan melalui 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan tindak lanjut. Tempat dan sasaran best praktice ini adalah di SDN Pisangcandi 4 Kota Malang. Penerapan pembelajaran berbasis STEAMS dengan memanfaatkan limbah minyak jelantah untuk menjadi lilin dapat meningkatkan karakter Enterpreneurship siswa SDN Pisangcandi 4 yaitu siswa memiliki jiwa atau karakter percaya diri, berorientasi tugas dan hasil, berani mengambil resiko, kepemimpinan, keorisinilan,  dan berorientasi masa depan. Hasil Best Practice memiliki dampak bagi siswa yaitu (1) Mampu mengelola sumber daya yang ada menjadi sesuatu yang bernilai; (2) Seluruh Warga sekolah (Kepala Sekolah, dewan guru, staf dan penjaga sekolah) lebih percaya diri dengan apa yang kami miliki, walaupun sekolah kami kecil, mampu mengelola sumber daya yangdimiliki; (3) Mampu membuat sesuatu yang bernilai dari pemanfaatan limbah yang ada; (4) Mampu memanajemen segala risiko dari program yang kami laksanakan. Jadi dapat disimpulkan bahwa sekolah kecil dan jumlah murid yang sedikit tidak menghalangi siswa memiliki jiwa Enterpreneurship dengan memanfaatkan limbah minyak jlantah menjadi barang bernilai jual, sedangkan  Rekomendasi bagi sekolah lain perlu segera dilaksanakan Pendidikan karakter Enterpreneurship hal ini mengingat perkembangan arus globalisasi semakin pesat.

 

Kata kunci: STEAMS, Karakter Enterpreneurship

 

PENDAHULUAN

Perkembangan zaman akibat globalisasi sangat pesat, hal ini ini ditandai dengan majunya teknologi disegala aspek kehidupan. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Gaya hidup masyakarat dan kebutuhan ekonomi semakin meningkat, sehingga memaksa generasi bangsa untuk mempersiapkan diri bersaing secara global.  Era global yang bercirikan competitiveness tidak dapat dipungkiri merupakan tantangan yang sangat berat bagi pendidikan bangsa. Tingginya persaingan dunia memaksa kita harus mendorong peningkatan daya saing bangsa serta kualitas mutu sumber daya manusia sejak dini. Untuk itu diperlukan pendidikan yang memberi pengetahuan dan pengalaman belajar bagi setiap orang secara bermakna untuk menghadapi tantangan pembelajaran di abad XXI saat ini. Sejalan dengan perkembangan ekonomi akibat globalisasi, dunia pendidikan harus mampu mempersiapkan generasi bangsa yang mampu berdaya saing secara global serta dengan menciptakan generasi yang memiliki daya fikir kritis, kreatif dan inovatif, salah satunya dengan cara dengan menanamkan jiwa wirausaha atau Enterpreuneship pada diri siswa. Hal ini bertujuan agar generasi penerus bangsa dapat melakukann inovasi dengan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, membuka usaha sendiri dengan memanfaatkan sumber daya di lingkungan. Diharapkan seorang siswa yang memiliki jiwa enterpreuneur, adanya teknologi informasi tentunya memberikan dampak positif dan siswa akan dapat memanfaatkan teknologi secara bijak. 

Di SDN Pisangcandi 4 kota Malang merupakan sekolah yang mempersiapkan siswa-siswa untuk mempunyai jiwa eterpreneur sedak dini. Sekolah SDN Pisangcandi 4 mempunyai siswa siswi yang bersemangat, SDM guru-guru yang berkualitas, lingkungan belajar yang kondusif dan orang tua wali murid yang sangat mendukung  dan peduli dengan dunia pendidikan. Hal tersebut tentunya merupakan nilai lebih bagi sebab sekolah, karena dengan adanya dukungan seluruh pemangku kepentingan maka akan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah khususnya.  Hal lain yang menjadi perhatian adalah  SDN Pisangcandi 4 berada di lingkungan perumahan dan perindusrian. Dalam hal lingkungan perindustrian  ini tentunya banyak  pelaku usaha yang sangat potensial, seperti rumah makan (restoran) yang menjual berbagai makanan dan sebagainya, dibalik penjualan tersebut permintaan terhadap minyak goreng semakin lama semakin bertambah dan potensi minyak goreng menjadi limbah minyak jelantah juga semakin bertambah hal ini akan berakibat pada pencemaran lingkungan.

Berkaitan dengan banyaknya limbah dari minyak bekas pakai atau minyak jelantah, minyak dari makanan yang dihasilkan dengan cara serba digoreng tersebut merupakan kontributor limbah. Selain itu, aktivitas warga yang lebih banyak di rumah akibat pandemi COVID-19 dihabiskan pula dalam kegiatan di dapur atau memasak. Hal ini menyebabkan limbah minyak jelantah meningkat.  sesuai permasalahan tersebut tentunya banyaknya limbah merupakan salah satu hal yang mengancam kelestarian lingkungan dan kesehatan.

Kegiatan pengolahan limbah minyak jlantah ini menjadi salah satu alternatif dalam pengolahan limbah, yaitu dengan mengolah limbah minyak jlantah menjadi “lilin aroma teraphy” .  Sebelumnya program sekolah tentang pengolahan limbah minyak jlantah yang selama ini dilaksanakan adalah pembuatan sabun dari minyak jlantah. Pada program ini diharapkan dapat  mengedukasi murid, wali murid hingga warga sekitar. Dengan harapan melalui program ini sluruh warga sekolah dan lingkungan sekitar dapat memanfaatkan limbah rumah tangga secara mandiri dan jika diproduksi dalam jumlah banyak akan dapat melatih murid dalam mengembangkan ketrampilan kewirusahaan sesuai dengan Kompetensi Dasar dalam pembelajaran dan melatih murid memiliki jiwa Enterpreanure sejak dini. Jiwa atau karakter Enterpreneurship

mendorong minat seseorang untuk mendirikan dan mengelola usaha secara professional. Jiwa Entrepreneurship atau kewirausahaan merupakan suatu proses penciptaan sesuatu yang baru (kreasi) dan membuat sesuatu yang berbeda dari yag lain (inovasi), yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan individu dan nilai tambah bagi masyarakat (Raymond Kao dalam Wardhana, 2013: 13). Kasmir (2006: 21) mendefinisikan kewirausahaan sebagai kemampuan dalam menciptakan memerlukan adanya kreativitas dan inovasi yang terus menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda. Beradasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa entrepreneurship atau kewirausahaan dapat diartikan sebagai aktivitas untuk menciptakan sesuatu yang baru yang dapat memberikan kontribusi bagi individu maupun masyarakat.

Melihat kondisi era globalisasi sekarang ini, untuk menyiapkan generasi penerus bangsa tertanamnya jiwa atau karakter  Entrepreneurship dalam diri peserta didik dan memperhatikan kondisi lingkungan sekitar, tidak lepas dari peran guru. Maka guru melakukan inovasi pembelajaran melalui pembelajaran STEAMS. STEAMS adalah sebuah singkatan untuk Sains (science), Teknologi (technology), Teknik (engineering), Seni  (art), Matematika (mathematic) dan Sosial (Social). STEAMS merupakan sebuah pendekatan pembelajaran terpadu yang mendorong siswa untuk berfikir lebih luas, tentang masalah dunia nyata. Melalui pembelajaran steams diharapkan siswa dapat belajar dan berfikir pemecahan  masalah yang terjadi di lingkungan sekitar dengan dasar keilmuan sains, teknologi, engineering, seni, matematika dan sosial. Penerapan pembelajaran STEAMS, dengan memperhatikan permasalahan lingkungan sekitar, mendorong siswa berfikir inovatif, kritis serta kreatif dengan memanfaatkan limbah sekitar masyarakat  untuk menjadi barang nilai jual, sehiangga terbentuk jiwa Enterpreuneship sejak dini pada peserta didik.

STEMS merupakan inovasi dari pendekatan STEAM (sains, teknologi, enginer, art dan matematic), dikembangkan menjadi STEAMS dengan memperhatikan aspek Sosial yang bertujuan untuk memecahkan masalah sosial dalam kehidupan sehari-hari. STEAMS merupakan interdisipliner untuk mempelajari berbagai konsep akademik yang disandingkan dengan dunia nyata dengan menerapkan prinsip- prinsip sains, matematika, rekayasa dan teknologi; yang menghubungkan antara sekolah, komunitas, pekerjaan, dan dunia global, memberikan ruang untuk pengembangan literasi, dan dengannya memiliki kemampuan untuk bersaing dalam dunia ekonomi baru (Tsupros, 2009). Reeve (2013) mengadopsi definisi pendidikan STEMS sebagai pendekatan interdisiplin pada pembelajaran,  yang di dalamnya peserta didik menggunakan sains, teknologi, enjiniring, matematika dan sosial  di dalam kontekstual mengkoneksikan antara sekolah, dunia kerja, dan dunia global.   

Penerapan pembelajaran STEAMS dilakukan untuk membentuk karakter Enterpreuneship yang dilakukan secara sengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika wirausaha dengan memperhatikan lingkungan sekitar (Thomas Lickona, 2016). Dengan pembelajaran berbasis STEAMS, pendekatan langsung kepada peserta didik dapat menanamkan nilai moral dan memberi kan pelajaran kepada murid mengenai pengetahuan moral dalam upaya mencegah perilaku yang dilarang (John W. Santrock, 2007). Adanya pendekatan langsung dalam pembelajaran berbasis STEAMS dengan menanamkan nilai karakter Enterpreuneship merupakan wujud dari Merdeka Belajar. Merdeka belajar yang dimaksud adalah bahwa peserta didik diberi kebebasan berifikir kritis, kreatif, berinovasi dan bertindak dalam proses belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan slogan Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,  Nadiem Makarim.

Implementasi pembelajaran STEAMS di SDN Pisangcandi 4 dengan mengolah limbah melalui pembelajaran terpadu dengan mengaitkan beberapa muatan pelajaran sehingga menghasilkan produk nilai jual, merupakan praktik terbaik dalam program guru penggerak. Dimana program tersebut mendorong kita sebagai guru untuk menggerakkan siswa melakukan aksi nyata menggali potensi murid dan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, sebagai penulis saya akan melaporkan praktik terbaik dengan judul” Pembelajaran Berbasis STEAMS untuk Meningkatkan Karakter Enterpreneurship”.

METODE PEMECAHAN MASALAH

 Pemecahan masalah dilakukan melaui 4 tahap, yaitu (1) Perencanaan, yaitu dengan (a) Koordinasi dengan Kepala sekolah, pada tanggal 10-12 Mei 2021, kegiatan yang dilakukan adalah Komunikasi dengan KS, Teman sejawa; (b) Sosialisasi Program Guru Penggerak, tentang Pendekatan berbasis Asset, memetakan modal sekolah (7 aset) dan hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan. (c) Berkolaborasi dengan teman sejawat dan Kepala Sekolah Berkoordinasi dengan kepala sekolah dan tim inti program untuk merumuskan mimpi- mimpi, tujuan, dampak dan indikator keberhasilan yang ingin dicapai dari program. (2) Pelaksanan, dilakukan pada tanggal 20-25 Mei  2021, yang dilakukan yaitu (a) Membuat desain pembelajaran STEAMS, (b) Menetukan kegiatan pelaksanaan pembelajaran, (c) Pelaksanaan Pembelajaran STEAMS, yaitu Murid membuat produk/hasil karya pemanfaatan limbah minyak jlantah menjadi bahan tepat guna dan bernilai jual. (3) Monitoring,  dilaksanakan pada tanggal 26-31 Mei 2021. Kegiatan yang dilakukan yaitu Siswa memprsentasikan hasil produknya dan guru mengamati dan mengevaluasi hasil pngamatan sesuai dengan rubrik pengamatan. (4) Tindak lanjut, dilaksanakan pada tanggal 3 Juni 2021, kegiatan yang dilakukan adalah membuat laporan kegiatan hasil aksi nyata dan revisi. Kegiatan praktik dilakukan di kelas V SDN Pisangcandi 4 Kota Malang sebanyak 13 siswa.

PEMBAHASAN DAN HASIL

Hasl Pelaksanaan kegiatan yaitu:

  • 10 Mei 2021 : Berkoordinasi dengan Kepala Sekolah dan sosialisasi dengan teman sejawat tentang Pendekatan berbasis Asset, memetakan modal sekolah (7 aset) dan hal-hal apa saja yang harus dilakukan dalam penyusunan sebuah program yang mengoptimalkan asset sekolah melalui kegiatan menggali, menemukan 7 modal yang dimiliki sekolah serta manfaatnya dalam pembelajaran di kelas dan program sekolah selanjutnya.
  • 11 Mei 2021 : Berkolaborasi dengan teman sejawat dan Kepala Sekolah Berkoordinasi dengan kepala sekolah dan tim inti program untuk merumuskan mimpi- mimpi, tujuan, dampk dan indikator keberhasilan yang ingin dicapai dari program. Selain itu juga membentuk koordinator program, membuat rancangan dan panduan kegiatan, melakukan analisis manajemen risiko, sosialisasi program, menentukan tema, murid akan melaksanakan kegiatan program, akan ada monitoring, evaluasi dan refleksi, pembuatan laporan dan RTL.
  • 24 Mei 2021 : Menggali potensi yanga ada pada murid-murid, menentukan kegiatan apa yang dilakukan dan menyusun pembelajaran berbasis project kemudian melakukan sosialisasi bersama dengan wali murid.
  • 25 Mei 2021 : Murid mempersiapkan bahan, berkelompok, dan membuat produk/hasil karya pemanfaatan limbah minyak jlantah menjadi bahan tepat guna dan bernilai jual.
  • 26 Mei 2021 : Murid mempresentasikan hasil produknya dan guru dengan salah satu koordinator program melakukan monitoring dan mengevaluasi hasil pngamatan sesuai dengan rubrik pengamatan.
  • 3 Juni 2021 : Penyusunan Laporan Kegiatan dan menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL).

     

Penerapan pembelajaran berbasis STEAMS melalui intradisipliner ilmu sains, teknologi, enginer, art, matematic dan sosial bertujuan  dapat memecahkan masalah sosial dalam kehidupan sehari-hari salah satunya pengolahan limbah di masyarakat sekitar SDN Pisangcandi 4  menjadi nilai guna atau nilai jual. Langkah-langkah penerapan pembelajaran STEAMS dilakukan melalui 5 tahapan/sintak. Tahapan tersebut yaitu (1) pertanyaan mendasar Bagaiamana menyikapi banyaknya limbah rumah tangga yang berupa minyak jlantah. (2): mendesain perencanaan produk memanfaatkan limbah dengan mengolah menjadi bahan bernilai jual dan tepat guna. (3): menyusun jadwal  pada puncak tema. (4) monitoring keaktifan dan perkembangan proyek. (5) Menguji hasil dan (6): evaluasi pengalaman belajar.

Pengintegrasian beberapa disiplin ilmu pada STEAMS terwujud dari aktivitas belajar Science yaitu proses pembekuan lilin, dan mencampurkan bahan. Technology yaitu lilin dapat menerangi ruangan. Engeenering yaitu mengurangi limbah rumah tangga (minyak jelantah), dan membuat project. Art yaitu lilin aromatherapy yang berwarna. Mathematic: yaitu ukuran perbandingan campuran larutan dan panjang sumbu lilin. Social yaitu Menumbuhkan jiwa kewirausahaan (enterpreneur) dan meningkatkan UMKM. Selain itu, STEAMS dengan berbagai konsep akademik yang disandingkan dengan dunia nyata dengan menerapkan prinsip- prinsip sains, matematika, rekayasa dan teknologi; yang menghubungkan antara sekolah, komunitas, pekerjaan, dan dunia global, memberikan ruang untuk pengembangan literasi peserta didik.

Hasil penerapan pembelajaran berbasis STEAMS dengan memanfaatkan limbah minyak jelantah untuk menjadi lilin dapat meningkatkan karakter Enterpreneurship siswa SDN Pisangcandi 4. . Hal ini ditunjukkan hasil dari proses belajar siswa memiliki jiwa atau karakter (1). Percaya diri, dan yakin untuk memulai, melakukan, dan menyelesaikan suatu pekerjaan yang dihadapi. (2). Berorientasi Tugas dan Hasil , untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. (3). Berani mengambil resiko, Setiap proses bisnis memiliki resiko masing- masing, baik untung maupun rugi. . (4). Kepemimpinan, Wirausahawan yang berhasil ditentukan pula oleh kemampuan dalam. (5). Keorisinilan,  Kewirausahaan harus mampu menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. (6). Berorientasi Masa Depan . Wirausahawan yang memiliki pandangan jauh ke depan menjadikan seorang tersebut akan terus berupaya untuk berkarya dengan menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada saat ini.

Hasil Program Pembuatan “Lilin Aroma Teraphy” dari limbah minyak jlantah ini membawa dampak yang positif bagi murid dan sekolah kami: Dampak bagi Murid yaitu (1) Mampu mengelola sumber daya yang ada menjadi sesuatu yang bernilai.(2) Seluruh Warga sekolah (Kepala Sekolah, dewan guru, staf dan penjaga sekolah) lebih percaya diri dengan apa yang kami miliki, walaupun sekolah kami kecil, mampu mengelola sumber daya yangdimiliki. (3) Mampu membuat sesuatu yang bernilai dari pemanfaatan limbah yang ada. (4) Mampu memanajemen segala risiko dari program yang kami laksanakan. Sedangkan Dampak bagi Sekolah yaitu (1) Mampu mengelola sumber daya yang ada menjadi sesuatu yang bernilai. (2) Seluruh Warga sekolah (Kepala Sekolah, dewan guru, staf dan penjaga sekolah) lebih percaya diri dengan apa yang kami miliki, walaupun sekolah kami kecil, mampu mengelola sumber daya yangdimiliki.  (3) Mampu membuat sesuatu yang bernilai dari pemanfaatan limbah yang ada. (4) Mampu memanajemen segala risiko dari program yang kami laksanakan.

 

 

 

 

Gambar Hasil Karya Siswa Membuat Lilin dari Limbah Minyak Jlantah

 

KESIMPULAN

Sekolah yang kecil dan jumlah murid yang sedikit tidak meghalangi kami untuk berkarya dan memiliki jiwa Enterpreneurship dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Salah satu sumber daya yang kami manfaatkan adalah kami memanfaatkan limbah minyak jlantah menjadi barang bernilai jual. Semangat murid-murid, optimisme guru dan dukungan yang luar biasa dari kepala Sekolah membuat kami belajar senang belajar hal-hal baru dan mudah menerima perubahan. Rekomendasi Pendidikan karakter Enterpreneurship di sekolah dasar perlu segera dilaksanakan, hal ini mengingat perkembangan arus globalisasi semakin pesat dan peserta didik perlu dibekali kualitas SDM yang siap bersaing secara global.

 

DAFTAR RUJUKAN

John W. Santrock (2007). Perkembangan Anak. Jilid 1 Edisi kesebelas. Jakarta : PT. Erlangga.

Kasmir. (2006). Kewirausahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Lickona, 2016. Educating For Character Mendidik Untuk Membentuk Karakter.Jakarta: Bumi Aksara.

Suharyadi, dkk. (2007). Kewirausahaan Membangun usaha Sukses Sejak usia Muda. Jakarta: Salemba Empat

Wardhana, Dony S. (2013). 100% Anti Nganggur (Cara Cerdas Menjadi Karyawan atau Wirausahawan). Bandung: Ruang Kata.

Modul Program Guru Penggerak Angkatan 1 Tahun 2021.

Modul Wawasan Kebangsaan P4TK PKN dan IPS Tahun 2021.

 

 

 

 

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik DILA MEI DWIHARINI lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Bingkai Kehidupan

Oleh: Indrian Safka Fauzi (Aa Rian)

Sabtu, 27 April 2024 06:23 WIB