Sayap Anak Perkutut

Rabu, 8 Desember 2021 10:15 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Iklan

Di suatu pagi yang cerah, telur-telur yang dierami induk perkutut menetas. Dengan senang induk perkutut sibuk membersihkan anak-anaknya dari sisa-sisa cangkang telur. Tiga ekor jumlahnya.

Setelah bisa mengepakkan sayap, tiga anak-anak perkutut suka sekali terbang ke dahan pohon yang lain. Mereka akan bermain bersama burung-burung yang lain dari pagi hingga sore hari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Suatu hari, induk perkutut merasa kesepian. Tidak ada satu pun anak perkutut yang mau menemaninya. Mereka selalu sibuk bermain bersama burung merpati, kutilang, dan layang-layang.

“Ibu,” panggil anak perkutut saat pulang dari bermain.

“Ada apa, Anakku?” jawab induk perkutut yang senang sekali saat melihat anak perkutut pulang lebih awal dari biasanya.

“Bolehkah aku dan dua saudaraku pergi terbang jauh bersama burung layang-layang?”

 “Kalian mau kemana, Anakku?”

“Burung layang-layang menceritakan kisah perjalanannya melewati berbagai samudera, Ibu!” sahut anak perkutut antusias.

 “Iya, Ibu! Aku bosan hanya di dahan ini. Aku ingin melihat dunia yang luas!” tambah anak perkutut yang lain.

Induk perkutut tertunduk sedih. Ia hanya melihat ketiga anaknya yang sedang berapi-api dalam diam.

 

Di malam hari saat anak-anak perkutut tertidur pulas, induk perkutut terbangun. Ia teringat pada permintaan anak-anak perkutut. Ia memandangi ketiganya yang sangat polos ingin melihat dunia luar. Binaran mata mereka memedihkan hati induk perkutut. Lalu, sebelum anak-anaknya terbangun, induk perkutut mendekap mereka bertiga. Ia mematahkan sayap ketiga anak-anaknya.

Keesokan harinya burung layang-layang hinggap ke dahan pohon perkutut. Ia ingin segera mengajak tiga anak perkutut terbang jauh meninggalkan sarang mereka. Namun, burung layang-layang malah mendapati anak-anak perkutut sedang menangis di belakang induk perkutut.

“Mereka tidak bisa terbang jauh bersamamu, Burung layang-layang. Rumah mereka ada di sini. Selamanya tetap di sini, di bawah sayapku.”

Bagikan Artikel Ini
img-content
Sion Geva

Penginisiasi Fiksi Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Aspirasi Menjadi Manusia

Rabu, 8 Desember 2021 10:28 WIB
img-content

Pangeran Kegelapan

Rabu, 8 Desember 2021 10:15 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terkini di Fiksi

img-content
img-content
img-content
img-content
Lihat semua

Terpopuler di Fiksi

Lihat semua