x

Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Prostoleh

Iklan

Rosevinda Russella

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 Desember 2021

Senin, 13 Desember 2021 17:11 WIB

Mengenal Anak Disgrafia


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya


Disgrafia pada umumnya tidak terkait dengan kemampuan lainnya. Anak-anak disgrafia bisa saja normal dalam berbicara, dan normal dalam keterampilan motorik lainnya, tetapi mengalami hambatan dalam menulis. Disgrafia umumnya diketahui pada saat anak-anak belajar di SD, yaitu ketika awal belajar membaca dan menulis permulaan. Berkaitan dengan hal ini Abdurrahman (1998) menunjukkan bahwa anak disgrafia ditandai dengan kesulitan dalam membuat huruf (menulis) dan simbol matematis. Menurut Yusuf dkk (2003), disgrafia merupakan gangguan atau kesulitan dalam mengikuti satu atau lebih bentuk pengajaran menulis dan keterampilan yang terkait seperti mendengarkan, berbicara, dan membaca. Menunut Jhon W Santrock (2004) disgrafia merupakan ketidakmampuan dalam belajar yang mempengaruhi kemampuan menulis yang diperlihatkan anak-anak dalam mengeja, miskin kosakata, kesulitan menuangkan pikiran untuk dituliskan di atas kertas. Itu sebabnya maka anak-anak disgrafia perlu mendapat bantuan secara khusus dalam belajar menulis. Disgrafia sendiri dapat dibagai menjadi beberapa tipe yaitu:
•    Disgrafia Disleksi
Yaitu merupakan disleksia yang dapat mempengaruhi kemampauan anak dalam menulis kata serta mengeja secara lisan maupun tulisan. Dimana disgrafi ini ditandai dengan adanya tulisan tangan anak tak terbaca, huruf, dan tanda baca yang dibuat anak salah. Namuan anak disleksia jenis ini masih dapat memiliki kemampuan dalam meniru bentuk atau mengambar. 
•    Disgrafia Motorik
Merupakan keadaan anak disgrafia yang mengalami ganguan pada motoriknya dan  kakunya otot, sehingga gerakan tangannya agak kikuk dan  kesulitan dalam menirukan bentuk. Ketika anak diminta menulis memerlukan tenaga ekstra, dan bentuk tulisan sering miring karena penulisan salah, namun anak jenias ini masih dapat mengeja kata.
•    Disgrafia Spasial 
Anak disgrafia pada tipe ini kesulitan dalam memahami ruang. Sehingga meskipun anak dapat mengeja huruf dengan baik, namuan tulisan dan gambar anak sulit untuk dipahami karena anak tidak dapat menuliskan berdasarkan konsep ruang yang berlaku
Penyebab disgrafia tidak terkait dengan masalah kemampuan intelektual, kemalasan, asal-asalan dalam menulis, dan bukan karena tidak mau belajar, tetapi karena satu atau beberapa gangguan. Pada umumnya penyebab disgrafia tidak diketahui secara pasti, namun apabila disgrafia terjadi secara tiba-tiba pada anak maupun orang dewasa, dapat diduga bahwa penyebab disgrafia terjadi karena trauma kepala, baik disebabkan oleh kecelakaan, penyakit, atau lainnya. Penyebab yang paling umum adalah neurologis, yaitu adanya gangguan pada otak bagian kiri depan yang berhubungan dengan kemampuan membaca dan menulis. Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Lerner (2000) yang menyatakan bahwa ada beberapa faktor menyebabkan disgrafia, yaitu: a) gangguan motorik anak, b) gangguan perilaku yang dialami anak, c) gangguan persepsi pada anak, d) gangguan memori, e) gangguan tangan pada anak, f) gangguan anak pada saat memahami intruksi, dan g) gangguan kemampuan melaksanakan cross modal.

Ikuti tulisan menarik Rosevinda Russella lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu