x

Gambar ini adalah hasil karya saya di Canva, yang menjelaskan bahwa komunikasi dalam hubungan suami istri sangat berpengaruh dalam keluarga untuk menghindari atau mengurangi adanya konflik komunikasi interpersonal.

Iklan

Nurul Muzdalifah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 18 Januari 2022

Selasa, 18 Januari 2022 14:58 WIB

Konflik Keluarga dalam Hubungan Suami Istri

Pentingnya menjaga komunikasi interpersonal dalam hubungan suami dan istri untuk mengurangi timbulnya konflik komunikasi interpersonal keluarga.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

          Konflik merupakan suatu kondisi dimana adanya perbedaan pendapat antara dua individual atau kelompok, yang menyebabkan adanya permasalahan dalam hubungan interpersonalnya. Namun konflik tersebut berfungsi untuk meningkatkan rasa saling kebergantungan dalam hubungan yang mempunyai tingkat saling kebergantungan yang tinggi satu sama lain, seperti pertemanan, sepasang kekasih, dan keluarga (Berger, Charles R, Michael E. Roloff, 2021). Dari konflik tersebut dapat mempererat hubungan interpersonal individual atau kelompok tersebut, karena setelah adanya konflik atau perbedaan pendapat dalam hubungan interpersonal tersebut dapat lebih saling memahami satu sama lain.

          Sedangkan hubungan interpersonal merupakan hubungan antara dua individu atau lebih yang mengarah ke konteks yang lebih intim dan sudah saling mengenal, sehingga dalam hubungan interpersonal tersebut menciptakan adanya komunikasi interpersonal sebagai wadah untuk pertukaran informasi, dengan penyampai informasi disebut sebagai komunikator dan penerima informasi disebut sebagai komunikan. Karena sebagai makhluk sosial, manusia memang membutuhkan orang lain untuk bertukar informasi sebagai jembatan penghubung manusia dalam menjalani kehidupan sosialnya (Hanani, 2017).

          Dalam sebuah rumah tangga tentu dibutuhkan adanya kerjasama antara suami dan istri terutama dalam hal komunikasi. Walaupun sudah dalam tahap berumah tangga justru keefektifitasan komunikasi interpersonalnya harus lebih di tingkatkan lagi dari pada sebelum menikah, agar mengurangi terjadinya miss communication dalam rumah tangga. Karena dalam sebuah hubungan suami istri tentunya berasal dari dua orang yang mempunyai pola pikir, tingkah laku, dan kebiasaan yang berbeda pula, sehingga dibutuhkannya komunikasi interpersonal sebagai jembatan untuk menyatukan perbedaan yang ada.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

          Menurut buku “Psikologi Pasangan” kasus terbanyak adanya konflik dalam hubungan rumah tangga berasal dari pihak istri yang senang memberikan kode kepada sang suami, namun sering kali sang suami tidak dapat menebak atau menjawab kode yang dilemparkan oleh istrinya, sehingga memicu timbulnya konflik interpersonal (Iqbal, 2020). Dari buku tersebut dapat dipahami bahwa jika istri ingin sesuatu komunikasikanlah secara jelas kepada suami agar tidak menimbulkan perbedaan pemahaman dari sang suami, karena tidak semua suami dapat memahami kode-kode yang diberikan oleh istrinya.

          Dalam penyelesaian konflik rumah tangga, diperlukan kepala dingin untuk mencari jalan keluarnya dan menyatukan perbedaan dari dua pendapat yang berbeda, namun terkadang jika konflik tersebut sudah terlalu besar dan dirasa tidak dapat diselesaikan dengan berdua maka perlu adanya pihak ketiga untuk menjadi penengah agar suami istri tidak selalu membenarkan perilakunya masing-masing yang bisa saja salah satu atau dua dari perilaku tersebut memang salah dan tidak seharusnya dibenarkan.

          Sebab dalam berumah tangga tidak selamanya akan berjalan lurus tanpa adanya konflik, maka dari itu perlunya komunikasi interpersonal antara suami dan istri sebagai jalan keluar dari konflik interpersonal yang ada dalam setiap rumah tangga. Solusi atas konflik komunikasi dalam hubungan suami istri agar dapat mencapai keberhasilan komunikasi interpersonal yang efektif, yaitu :

  1. Sikap saling mempercayai satu sama lain, dengan hal ini sepasang suami istri tidak perlu selalu curiga jika sedang tidak bersama, karena dapat saling bertukar cerita saat bertemu dan perlu adanya kejujuran agar dapat dipercaya.
  2. Sikap saling mendukung dan menghargai, dengan hal ini suami istri dapat saling mendukung kearah yang lebih positif, serta saat sedang adanya perbedaan pendapat mereka dapat menghargai perbedaan tersebut.
  3. Dan sikap keterbukaan untuk menimbulkan rasa saling memahami dan memaklumi satu sama lain agar dapat mencapai komunikasi interpersonal yang efektif dan sehat (Luthfi 2017).

 

Sumber :

Berger, Charles R, Michael E. Roloff, dan David R. Roskos-Ewoldsen. 2021. Konflik Interpersonal : Handbook Ilmu Komunikasi. Bandung : Nusa Media.

Hanani, Silfia. 2017. Komunikasi Antarpribadi Teori & Praktik. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.

Iqbal, Muhammad. dan Kisma Fawzea. 2020. Psikologi Pasangan Manajemen Konflik Rumah Tangga. Depok : Gema Insani.

Luthfi, Mohammad. 2017. “Komunikasi Interpersonal Suami Dan Istri Dalam Mencegah Perceraian Di Ponorogo”. 2: 53. https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/ettisal/article/download/1413/1038.

 

Nurul Muzdalifah (2006015177)

3F - Psikologi Komunikasi

Ikuti tulisan menarik Nurul Muzdalifah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler