Empati yang berlebihan (Emotional Sponge)
Istilah emotional sponge menggambarkan seseorang yang selalu menyerap emosi yang dialami oleh orang lain ke dalam tubuh mereka sendiri atau dapat disebut dengan empati yang berlebihan. Orang yang memiliki emotional sponge kebanyakan dia selalu menjadi tempat curhat teman-temannya.
Sebab mereka termasuk pendengar yang baik dan mudah diajak berkomunikasi. Meskipun demikian, seorang emotional sponge mudah mengalami overwhelmed dan kelelahan bahkan seringkali stres sendiri, apalagi setelah mendengar kisah yang cukup negatif.
Bisa dibilang kondisi ini tidak baik bagi kesehatan mental seseorang. Sebab, jika berlarut-larut tidak menutup kemungkinan akan mudah mengalami serangan panik hingga depresi. Ciri-ciri orang yang mengalami emotional sponge:
1. Sangat intuitif
2. Selalu mencari solusi dari masalah orang lain
3. Mudah merasa lelah karena emosi orang lain
4. Selalu memprioritaskan orang lain
5. Mudah dikelilingi orang yang toxic
Bagi kamu yang merasa memiliki ciri-ciri diatas, sebaiknya kamu mulai mempelajari cara menyeimbangkan emosi. Ada beberapa tips yang bisa kamu coba:
• Luangkan waktu untuk sendirian. Memiliki waktu sendiri mempunyai banyak manfaat, salah satunya kamu akan mencoba fokus dengan dirimu sendiri sehingga mudah merasa tenang. Ada beberapa aktivitas yang bisa dilakukan saat sendirian, seperti jalan santai sambil menghirup udara segar atau kita dapat menciptakan sesuatu hal yang baru. Universitas Trilogi pun mengusung tema insan unggul inovasi, mungkin dengan hal ini kita harus selalu lebih kreatif dan bisa berinovasi tentang sesuatu hal baru. Selain membuat diri kita menjadi tenang, kita juga mendapat experience yang baru.
• Rutin meditasi. Meditasi sangat efektif untuk melatih fokus dan menenangkan diri. Usahakan luangkan waktu 10-15 menit dalam sehari untuk bermeditasi.
• Jaga kepekaanmu terhadap orang lain. Mulai berani mengatakan tidak dan menolak permintaan orang lain jika hal itu dirasa terlalu memberatkanmu. Membantu orang lain memang baik, tetapi tidak semua hal harus kamu paksakan untuk bisa membantu orang lain.
• Jauhi hal-hal yang bisa mengganggumu. Mulai seleksi orang-orang disekitarmu dan mulai setting batasanmu agar lebih mudah mengklasifikasikan mana yang penting dan tidak penting bagi kesehatan mentalmu.
Manusia memang makhluk sosial yang selalu ingin membantu sesamanya. Namun apabila sudah tidak baik bagi mental kita bukan berarti semua harus dipaksakan dan kita harus bisa bilang tidak. Bukan berarti kita egois, terkadang kita harus menjauhi hal yang membuat mental kita jatuh. Kita harus mempunyai sifat mandiri dan berani bertanggung jawab atas hidup kita masing-masing. Di Universitas Trilogi ini kita diajarkan bagaimana menjadi pribadi yang mandiri, namun kita juga peka terhadap lingkungan. Menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab, berjiwa sosial, serta bijak akan suatu hal yang bisa merusak mental kita.
---
EMPATI YANG BERLEBIHAN
Sebagai tugas Mata Kuliah Citra Diri dan Kepribadian Profesional
Dosen Pembimbing :
Fathia Anggriani Pradina, S.S.,M.Hum
Di Susun Oleh :
21116007_Indira Lintang Utami
21116008_Sarah Mardiyah
21116009_Indah Apriani
21116013_Andini Harniyah Alif
21116015_Risma Febriyanti
PRODI AKUNTANSI KARYAWAN
2021/2022
Jl. TMP. Kalibata No.1, RT.4/RW.04, Duren Tiga, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12760
Ikuti tulisan menarik Indira Lintang lainnya di sini.