Sore menikmati hari tanpa hujan
Jogja sinarnya cerah
Semua ceria
Entah kenapa tidak sepenuhnya cinta terpaut dihati
Suara pkl, suara pemgasong akan senyap dan lenyap
Yang ada
Toko pamer barang mewah dan mahal
Hanya bisa nonton mas katamu
Menunggu diskon
Menunggu harga minyak goreng terjangkau
Melihat gudang toko retail sembunyikan kepalsuan
Sembunyikan kebohongan
Menipu rakyat
Demi ekspor minyak sawit
Berharap laba besar segunung merapi
Lupakan jeritan hati rakyat penghobi gorengan
Katena lauknya
Bukan ayam goreng
Atau pizza ndeso itali itu
Sekerat ketela
Diujung tanggal tua
Penambal perut kosong
Mas hanya sekefarnya
Enak..ketela dari mana dik? Tanysku
Istriku diam seribu kata
Jawabanya ragu kulihat ada raut beda di mukanya
Sudahlah mas ..dari kebun sebelah
Aku diam
Karena aku tahu betapa pelitnya pemilik kebun sebelah itu
Aku tahu
Sudah hampir delapan tahun aku garap kebunnya
Tidak pernah sekerat ketelapun aku dikasihnya
Yang ada caci maki. ancaman dan iri dengki
Aku masih bersihkan kebun itu karena kotor dan banyak nyamuknya
Aku tahu.....
Dik beraninya kamu..tanyaku
Aku ..maaf mas...
....
Ikuti tulisan menarik Sayid Jumi Anto S.Pd lainnya di sini.