Sekarang musim hujan—mematangkan padi-padi di ladang
jagung bersinar—hijau, kuning
indah—seperti hutan ajaib
hutan yang berubah hijau menjadi hitam
dan burung-burung pergi jauh—meninggalkan sarangnya.
Aroma yang kuat dari buah pohon tuak
mengalir ke arahku—memurnikan biru langit
dan menggandakan awan—menahan matahari.
Vas kaktus menjunjung puncak januari
seperti langit matahari terbenam—dedaunan seperti karang hitam berbaring
dari negeri sabana yang dengan senang hati
—berdiam dalam mataku
mencari simfoni dalam bahasa warna
—di tugu sebuah nama pahlawan.
Tatakiren—Atambua, 31 Januari 2022
TENTANG PENULIS
Silivester Kiik, lahir di Kecamatan Io Kufeu Kabupaten Malaka, 14 September 1987. Karya antara lain: “Amor (2020); DEBU dan Sebuah Pesan yang Belum Sempat Terbaca Oleh Rembulan (2020); Menabur Matahari (2020).
Puisinya mengisi antologi bersama nasional dan regional diantaranya: “Sepotong Hati yang Terluka (2018); Tetes Embun Masa Lalu (2018); Seutas Memori dalam Aksara (2018); Warna-Warni Aksara (Jilid II) (2018); Laki-Laki Perkasa yang Tak Pernah Menangis (2018); Diam yang Bersuara (2018); Prelude (2019); Romantisme Perahu Kertas (2019); Montase Kenangan (2019); Berapi (2019), Pucuk-Pucuk Harapan (2019); Bercengkerama di Musim Rindu (2019); Topeng Jiwa (2019); Sepasang Tangan yang Terpasung (2019); Sajak-Sajak Penaku dan yang Bersemayam dalam Diri (2019); Segelintir Kesucian (2019); Selamat Datang Mas Nadiem: Gagasan Literasi Maju untuk Menteri Baru) (2019); Menyalibkan Cemburu (2020); HIDUP ITU PUISI dan Sajak-Sajak yang Terlempar di Tengah Kampung (2020); Rumah Sebuah Buku (2020); Seribu Suara Warna-Puisi Pendidikan dan Literasi Media Guru-Gurusiana (2020); Corona-Penyair Indonesia Mencatat Peristiwa Negeri-Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia VIII (2020); Tadarus Puisi IV-Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia (2020); Sampah-Puisi Penyair Indonesia (2020); Seruling Sunyi untuk Mama Bumi (2020); Gembok- Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia IX- Penyair Indonesia (2021); Antologi Puisi Nasional “ASU”- Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia IX- Penyair Indonesia (2021); dan lainnya. Saat ini tinggal di Kota Perbatasan RI-RDTL (Atambua-Belu-NTT).
Ikuti tulisan menarik Silivester Kiik lainnya di sini.