x

Iklan

Silivester Kiik

Penulis Indonesiana.id, Guru, Penulis, Founder Sahabat Pena Likurai, Komunitas Pensil, dan Pengurus FTBM Kabupaten Belu. Tinggal di Kota Perbatasan RI-Timor Leste (Atambua).
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Selasa, 1 Februari 2022 07:31 WIB

Seperti Langit Matahari Terbenam dan Dedaunan Seperti Karang Hitam Berbaring

dari negeri sabana yang dengan senang hati —berdiam dalam mataku mencari simfoni dalam bahasa warna —di tugu sebuah nama pahlawan. --- Silivester Kiik

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sekarang musim hujan—mematangkan padi-padi di ladang

jagung bersinar—hijau, kuning

indah—seperti hutan ajaib

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

hutan yang berubah hijau menjadi hitam

dan burung-burung pergi jauh—meninggalkan sarangnya.

 

Aroma yang kuat dari buah pohon tuak

mengalir ke arahku—memurnikan biru langit

dan menggandakan awan—menahan matahari. 

 

Vas kaktus menjunjung puncak januari

seperti langit matahari terbenam—dedaunan seperti karang hitam berbaring

dari negeri sabana yang dengan senang hati

—berdiam dalam mataku

mencari simfoni dalam bahasa warna

—di tugu sebuah nama pahlawan. 

 

Tatakiren—Atambua, 31 Januari 2022 

 

TENTANG PENULIS

Silivester Kiik, lahir di Kecamatan Io Kufeu Kabupaten Malaka, 14 September 1987. Karya antara lain: “Amor (2020); DEBU dan Sebuah Pesan yang Belum Sempat Terbaca Oleh Rembulan (2020); Menabur Matahari (2020).

Puisinya mengisi antologi bersama nasional dan regional diantaranya: “Sepotong Hati yang Terluka (2018); Tetes Embun Masa Lalu (2018); Seutas Memori dalam Aksara (2018); Warna-Warni Aksara (Jilid II) (2018); Laki-Laki Perkasa yang Tak Pernah Menangis (2018); Diam yang Bersuara (2018); Prelude (2019); Romantisme Perahu Kertas (2019); Montase Kenangan (2019); Berapi (2019), Pucuk-Pucuk Harapan (2019); Bercengkerama di Musim Rindu (2019); Topeng Jiwa (2019); Sepasang Tangan yang Terpasung (2019); Sajak-Sajak Penaku dan yang Bersemayam dalam Diri (2019); Segelintir Kesucian (2019); Selamat Datang Mas Nadiem: Gagasan Literasi Maju untuk Menteri Baru) (2019); Menyalibkan Cemburu (2020); HIDUP ITU PUISI dan Sajak-Sajak yang Terlempar di Tengah Kampung (2020); Rumah Sebuah Buku (2020); Seribu Suara Warna-Puisi Pendidikan dan Literasi Media Guru-Gurusiana (2020); Corona-Penyair Indonesia Mencatat Peristiwa Negeri-Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia VIII (2020); Tadarus Puisi IV-Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia (2020); Sampah-Puisi Penyair Indonesia (2020); Seruling Sunyi untuk Mama Bumi (2020); Gembok- Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia IX- Penyair Indonesia (2021); Antologi Puisi Nasional “ASU”- Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia IX- Penyair Indonesia (2021); dan lainnya. Saat ini tinggal di Kota Perbatasan RI-RDTL (Atambua-Belu-NTT).

Ikuti tulisan menarik Silivester Kiik lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler