Eksternalitas sering dibahas oleh ekonom lingkungan untuk menghitung kerugian yang tidak bisa ditangkap oleh pasar. Kerugian ini atau biasa disebut eksternalitas negatif adalah dampak yang diterima pihak ketiga yang tidak ikut dalam proses produksi, seperti pencemaran sungai oleh pabrik yang merugikan masyarakat yang mandi dan menyuci di sungai.
Kerugian ini tidak diperhitungkan oleh pabrik, oleh karena itu masyarakatlah yang menanggung kerugiannya sebagai pengguna sungai. Eksternalitas positif juga ada, keuntungan yang dirasakan pihak ketiga yang tidak ikut dalam proses produksi, seperti riset dan penelitian yang memberikan keuntungan kepada masyarakat.
Eksternalitas juga banyak kita temui di kehidupan kita sehari-hari, baik positif dan negatif. Kita dengan mudah melihatnya saat kita berada di tempat umum. Mereka yang merokok sembarangan akan mengeluarkan eksternalitas negatif berupa asap rokok yang memberikan kerugian kepada pihak ketiga, yaitu orang-orang di sekitarnya. Teman satu kamar yang memasang musik dengan keras yang merugikan teman sekamarnya dan kamar lain.
Kita juga banyak melihat eksternalitas positif di kehidupan kita sehari-hari. Contohnya adalah yang sedang kita alami saat ini yaitu vaksinasi yang mencegah risiko penularan Covid-19. Contoh yang lebih sederhana lagi adalah saat kita membersihkan halaman rumah kita, apalagi rumah kita berada dekat dengan aktivitas orang-orang. Kebersihan ini akan membuat mereka yang lewat merasa senang dan tidak terganggu.
Hal sesederhana ini saja sudah termasuk eksternalitas positif, oleh karena itu baik manfaat dan kerugian yang telah dijabarkan di atas tidak ditangkap oleh pasar atau tidak memiliki nilai material. Eksternalitas negatif, terutama di proses produksi tentu saja tidak bisa dibiarkan dan kerugiannya harus diganti oleh pihak yang terkait.
Ikuti tulisan menarik Almanico Islamy Hasibuan lainnya di sini.