x

Iklan

Fidya Rizky

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 10 Februari 2021

Senin, 21 Maret 2022 06:15 WIB

Perlunya Kecakapan dan Berpikir Kreatif dalam Memecahkan Masalah

Dalam pemecahan masalah perlu proses berpikir kreatif dalam menghadapinya. Melalui pemikiran dan pengolahan data akan dipahami fenomena yang terjadi. Berpikir kreatif akan menghasilkan banyak ide-ide untuk mengatasi persoalan. Psikologi Gestalt akan membantu seseorang menemukan bentuk utuh atau gammbaran konfigurasi. Teori ini menjelaskan dalam proses pemecahan masalah, tahap berpikir akan menentukan bagaimana pandangan individu dalam menentukan dunianya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Perlunya Kecakapan dan Berpikir Kreatif dalam Memecahkan Sebuah Masalah

Kita sebagai manusia dalam kehidupan sehari-hari sudah pasti selalu dihadapkan dengan sebuah masalah, entah itu masalah yang besar ataupun masalah yang kecil. Masalah yang muncul pada setiap orang pasti berbeda-beda, meskipun ada beberapa masalah yang dalam memecahkan atau menyelesaikannya mempunyai cara yang bisa dibilang hampir mirip satu sama lain.

Masalah seringkali membuat orang terdorong untuk segera menyelesaikannya, namun banyak dari mereka yang tidak tahu apa dan bagaimana cara yang tepat dalam menyelesaikannya, bukannya masalah dapat teratasi dengan tepat namun yang terjadi masalah menjadi bertambah banyak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nah, maka dari itu sebuah skill atau kecapakan dalam memecahkan sebuah masalah menjadi bagian yang penting dalam sebuah upaya pendidikan atau pembelajaran.

Secara umum, pemecahan masalah adalah suatu usaha nyata dalam rangka mencari jalan keluar atau ide dengan tujuan yang ingin dicapai. Pemecahan masalah merupakan proses, cara, perbuatan dalam memecahkan masalah dengan langkah-langkah yang berurutan sehingga dalam penyelesaiannya dapat dipahami. Pemecahan masalah sendiri dapat membuat seseorang menjadi lebih terampil dan berpengetahuan lebih dalam menyelesaikan masalah.

George Polya adalah seorang ahli matematika yang beranggapan bahwa pemecahan masalah merupakan usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan guna mencapai tujuan yang tidak segera bisa dicapai (Purba dkk. 2021). George Polya juga memberikan empat cara atau langkah dalam pemecahan masalah agar lebih mudah, yaitu:

  1. Memahami masalahnya terlebih dahulu

Banyak pelajar yang seringkali gagal dalam menyelesaikan masalahnya, karena rata-rata dari mereka tidak memahami masalah yang dihadapi. Untuk memahami suatu masalah yang terjadi hal yang harus dilakukan adalah pahami bahasa atau istilah yang digunakan dalam masalah tersebut, kemudian merumuskan apa yang diketahui, lalu apa yang ditanyakan, apakah informasi yang digunakan sudah cukup atau belum, kondisi atau syarat apa saja yang harus terpenuhi dan tuliskan kembali masalah dalam bentuk yang lebih operasional sehingga mempermudah untuk dipecahkan. Dalam memperoleh kemampuan menyelesaikan sebuah masalah dapat diperoleh dengan rutin menyelesaikan sebuah masalah yang ada/

  1. Merencanakan pemecahannya

Pemilihan rencana dalam menyelesaikan masalah yang sesuai itu tergantung dari seberapa sering pengalaman kita dalam menyelesaikan masalah sebelumnya. Semakin kita sering berlatih dalam menyelesaikan sebuah masalah, maka pola penyelesaian masalah itu akan semakin mudah kita dapatkan. Untuk merencanakan pemecahan masalah kita dapat mencari-cari kemungkinan-kemungkinan apa yang dapat terjadi atau mengingat-ingat kembali tentang masalah yang pernah diselesaikan yang memiliki kemiripan pola atau sifat dalam masalah yang dipecahkan. Lalu setelah itu kita dapat menyusun prosedur dalam penyelesain masalahnya.

  1. Melaksanakan rencana

Pada langkah ini, merupakan langkah yang lebih mudah daripada merencanakan pemecahan masalah. Karena yang harus dilakukan pada langkah ini hanyalah menjalankan strategi yang sebelumnya telah dibuat dengan penuh ketekunan dan ketelitian untuk mendapatkan sebuah penyelesaian.

  1. Melihat kembali

Kegiatan terakhir adalah menganalisis dan mengevaluasi apakah strategi yang dilakukan dan hasil yang diperoleh benar, apakah dalam penyelesaian masalah ada strategi yang lebih efektif lagi atau apakah strategi yang dibuat dapat digunakan kembali untuk menyelesaikan masalah sejenisnya. Hal ini bertujuan untuk menetapkan sebuah keyakinan dan memantapkan pengalaman untuk mencoba lagi dalam menyelesaikan masalah baru yang akan datang nantinya.

Berpikir Kreatif dalam Memecahkan Masalah

Dalam pemecahan masalah juga kita perlu adanya proses berpikir kreatif dalam memecahkan sebuah masalah yang terjadi. Melalui pemikiran dan pengolahan data ditunjukkan sebagai pemecahan masalah suatu fenomena yang terjadi.  Berpikir kreatif merupakan suatu proses berpikir yang menghasilkan bermacam-macam kemungkinan jawaban. Dalam memecahkan masalah lalu kita menerapkan berpikir kreatif, akan menghasilkan banyak ide-ide yang berguna dalam menemukan penyelesaian masalah.

Psikologi Gestalt berasal dari bahasa Jerman, yang artinya bentuk yang utuh atau menggambarkan konfigurasi. Teori psikologi Gestalt menjelaskan bahwa dalam proses pemecahan masalah dan persoalan berpikir itu berasal dari bagaimana pandangan individu dalam menentukan dunianya.

Ciri dari pendeketan psikologi Gestalt terhadap suatu pemecahan masalah dapat dilihat dari pengamatan seorang ahli bernama Wolfgang Kohler yang dimana ia mengamati simpanse milknya dengan melakukan sebuah eksperimen, ia mengantung sebuah pisang diatas langit-langit kandang, lalu dibagian sudut kadang diletakkan beberapa buah kotak. Simpanse tersebut berusaha untuk menggapai pisang beberapa kali namun selalu gagal.

Ketika simpanse tersebut beristirahat sejenak, ia melihat kotak-kotak yang diletakkan disudut bagian kandang. Lalu ditariknya kotak tersebut secara satu persatu kemudian ditumpuk menjadi satu. Ia berdiri diatas tumpukan kotak-kotak yang tadi disusun, dan simpanse tersebut dapat meraih pisang. Pengalaman simpanse yang menentukan pemecahan masalah ketika melihat kotak-kotak itu disebut dengan insight.

Keberhasilan mendapatkan sebuah insight melalui pengorganisasian persepsi terhadap keseluruhan situasi masalah yang akan diatasi. Hal ini dikenal juga sebagai fenomena.

Ikuti tulisan menarik Fidya Rizky lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Kisah Naluri

Oleh: Wahyu Kurniawan

Selasa, 23 April 2024 22:29 WIB