x

Iklan

Vina Melani

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 25 Januari 2022

Selasa, 5 April 2022 13:12 WIB

Khadijah Queen Of Mecca

wanita ter GOOD LOOKING, GOOD ATTITUDE, GOOD PERSON, RICH WOMEN, SMART PEOPLE, yang FAMOUS di Dunia dan Akhirat. kita bisa menteladani akhlak dan menapaki jejak Beliau

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bagi umat islam nama mulia Siti Khadijah adalah nama yang sangat tidak asing lagi bagi semua kalangan dan semua usia. Parasnya yang cantik rupawan, dikenal ahklak nya yang lemah lembut nan dermawan. Wanita yang senang berbagi ini memiliki background dari nasab para bangsawan mulia (pemuka Makkah) sehingga tidak heran beliau menjadi wanita terpandang pada masanya.

Khadijah adalah seorang bisnis women yang cerdas ia mampu mengelola usahanya sampai ia memiliki harta melimpah. Dua pertiga wilayah Makkah adalah milik Siti Khadijah. Tidak hanya itu Siti Khadijah termasuk wanita terbaik ahli syurga bahkan beliau pantas di sematkan menjadi role model untuk kaum hawa, seperti dalam hadits Nabi ﷺ yang dijelaskan:

“Wanita penghuni syurga yang paling utama adalah Khadijah binti Khawilid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imran, dan Asiah binti Muzahim (Istri Fir’aun).” (HR. Bukhari).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sikap dan Akhlak beliau yang sholihah khadijah di juluki sebagai wanita suci pada zamannya di tengah masyarakat jahiliyah yang sangat mendreskriminasi kaum wanita.

Khadijah adalah manusia pertama yang beriman kepada Nabi Muhammad Saw dan ia adalah seorang istri dari Nabi akhir zaman yang maksum. Yakni Nabi Muhammad SAW, manusia termulia sepanjang zaman, kekasih Allah yang diutus sebagai 'Rahmatan lil' Alamin' 

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ

  1. Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam. (Qs. Al-anbiya 107)

Khadijah selalu tabah dan sabar ditengah himpitan ujian dunia, seluruh kekayaan bahkan hidupnya ia relakan untuk islam

Khadijah Dan Nasab Yang Mulia

Wanita mulia ini memiliki nama lengkap Khadijah binti Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai. Putri dari khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qhusai bin Khilab. Abdul Uzza ini adalah saudara Abdul Manaf jadi bertemu nasabnya dengan Nabi kita Shalallahu Alaihi Wassalam siapa namanya Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthallib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushai bin Kilab. Dan jika kita melihat ibunya Fatimah binti Za'idah yang nasabnya bersambung pada Luay bin Ghalib yaitu kakek canggah ke delapan dari Nabi Muhammad SAW.  Khadijah berasal dari kabilah Asad dari suku Quraish yang terpandang

 Gelar Khadijah

Semasa hidupnya Wanita yang luar biasa ini menyandang gelar-gelar terbaik dunia bahkan namanya terkenal di atas arshy Allah, sehingga Allah menitipkan salam melalui malaikat jibril untuknya

Gelar pertama yang Allah berikan terhadap Siti Khadijah yaitu

 

Ath-Thahirah (Wanita Suci) Sayyidatina Khadijah merupakan sosok perempuan yang selalu menjaga dirinya. Meskipun bergelimang harta Beliau bukan tipe perempuan yang selalu ikut serta dalam berfoya-foya, berpesata dengan para kerabat.  Beliau bukan sosok wanita yang mempertontonkan aurat di khalayak meskipun Beliau Konglomerat ia tidak terjun langsung menemui laki-laki yang bekerja dengannya ia sangat menjaga kehormatannya bahkan hanya orang tertentu yang ia izinkan untuk menemuinya

Khadijah Al-Kubra Nasabnya adalah nasab yang terpelihara dari kaum Jahiliyah, nasabnya bertemu nasab nabi sehingga beliau diberi gelar As Sayyidah at Thahirah dan terkenal dengan gelar al-Kubra.

Sayyidatu Nisa’I Quraisy ( Pemuka kaum wanita Quraish) Ditengah hingar bingar penduduk Quraish yang masih jahiliyah pada zaman itu bayi perempuan akan di kubur hidup hidup karena mereka menganggap perempuan adalah sebuah beban dan kehinaan tapi Khadijah hadir sebagai bukti nyata bahwa perempuan itu mulia. Demi memutus rantai pemikiran jahiliyah tersebut Beliau rela membantu membiayai para orang tua yang memiliki anak perempuan sehingga tidak jarang orang tua merasa menyesal karena telah mengubur hidup-hidup bayinya

Khadijah di kenal sebagai Ummul Mukminin (ibu dari orang mukmin) karena Beliau adalah wanita sekaligus manusia pertama yang beriman pada Nabi Muhammad Saw gelar ini hanya melekat pada wanita-wanita pilihan, termasuk Khadijah. Selain itu Khadijah setia menemani Nabi Muhammad Saw. tatkala sang suami merasakan kepedihan saat berjuang menegakkan panji-panji Islam bakan Siti Khadijah adalah istri yang sangat Nabi cintai sehingga semasa hidupnya Ia tidak dipoligami

Pengorbanan Khadijah semasa hidup

Dikisahkan dalam Sirah Nabawiyah, suatu hari ketika Rasulullah pulang dari berdakwah, Beliau masuk ke dalam rumah. Khadijah menyambut dan hendak berdiri di depan pintu. Ketika Khadijah hendak berdiri, Rasulullah meminta Khadijah agar tetap di tempatnya.

Saat itu Khadijah sedang menyusui Fatimah yang masih bayi. Saat itu seluruh kekayaan mereka telah habis. Seringkali makanan pun tak punya. Sehingga ketika Fatimah menyusu, bukan air susu yang keluar akan tetapi darah. Darahlah yang masuk dalam mulut Fathimah RA.

Kemudian Rasulullah mengambil Fathimah dari gendongan istrinya lalu diletakkan di tempat tidur. Rasulullah yang lelah seusai pulang berdakwah dan menghadapi segala caci maki dan fitnah manusia itu lalu berbaring di pangkuan Khadijah.

Rasulullah SAW tertidur. Ketika itulah Khadijah membelai kepala Nabi SAW dengan penuh kelembutan dan rasa sayang. Tak terasa air mata Khadijah menetes di pipi Rasulullah. Beliau pun terjaga.

“Wahai Khadijah, mengapa engkau menangis? Adakah engkau menyesal bersuamikan aku, Muhammad?” tanya Rasulullah dengan lembut.

 

Dahulu engkau wanita bangsawan, engkau mulia, engkau hartawan. Namun hari ini engkau telah dihina orang. Semua orang telah menjauhi dirimu. Seluruh kekayaanmu habis. Adakah engkau menyesal wahai Khadijah bersuamikan aku, Muhammad?” lanjut Rasulullah tak kuasa melihat istrinya menangis.  

“Wahai suamiku. Wahai Nabi Allah. Bukan itu yang kutangiskan,” jawab Khadijah.

Khadijah berkata lagi: “Dahulu aku memiliki kemuliaan. Kemuliaan itu telah aku serahkan untuk Allah dan Rasul-Nya. Dahulu aku adalah bangsawan. Kebangsawanan itu juga aku serahkan untuk Allah dan Rasul-Nya. Dahulu aku memiliki harta kekayaan. Seluruh kekayaan itupun telah aku serahkan untuk Allah dan Rasul-Nya. Wahai Rasulullah.

Sekarang aku tak punya apa-apa lagi. Tetapi engkau masih terus memperjuangkan agama ini. Wahai Rasulullah. Sekiranya nanti aku mati sedangkan perjuanganmu ini belum selesai, sekiranya engkau hendak menyeberangi sebuah lautan, sekiranya engkau hendak menyeberangi sungai, namun engkau tidak memperoleh rakit pun atau pun jembatan.

“Maka galilah lubang kuburku, ambilah tulang belulangku. Jadikanlah sebagai jembatan untuk engkau menyebrangi sungai itu supaya engkau bisa berjumpa dengan manusia dan melanjutkan dakwahmu. Ingatkan mereka tentang kebesaran Allah. Ingatkan mereka kepada yang hak. Ajak mereka kepada Islam wahai Rasulullah.” kata Khadijah.

Mendengar ucapan Khadijah tersebut, Rasulullah pun semakin terpukul. Wafatnya Khadijah begitu menusuk hati Rasulullah. Alangkah sedih dan pedihnya perasaan Rasulullah karena dua orang yang dicintainya yaitu istrinya Khadijah dan pamannya Abu Tholib berpulang ke rahmat Allah. Tahun itu pun disebut sebagai ‘amul huzni (tahun kesedihan) dalam perjalanan hidup Rasulullah SAW. Semoga salawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW dan keluarga Beliau.

 

Wafatnya Ibunda Siti Khadijah r.a

Dalam Kitab Al-Busyro, karya Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Miliki Al-Hasani (1946-2004) diceritakan;

Sayidatuna Khadijah RA wafat pada hari ke-11 bulan Ramadhan tahun ke-10 kenabian, tiga tahun sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah. Khadijah wafat dalam usia 65 tahun, saat usia Rasulullah berusia sekitar 50 tahun.

Ketika Khadijah RA sakit menjelang ajal, Beliau berkata kepada Rasululllah SAW: “Aku memohon maaf kepadamu, Ya Rasulullah, kalau aku sebagai istrimu belum berbakti kepadamu.” Rasulullah menjawab : “Jauh dari itu ya Khadijah. Engkau telah mendukung dakwah Islam sepenuhnya,” jawab Rasulullah.”

Menjelang wafat, tidak ada kain kafan yang bisa digunakan untuk menutupi jasad Khadijah. Bahkan pakaian yang digunakan Khadijah ketika itu adalah pakaian yang sudah sangat kumuh dengan 83 tambalan di antaranya dengan kulit kayu.

Tetapi khadijah hanya meminta sorban Nabi yang biasa menerima wahyu untuk di jadikan kain kafannya, bahkan Nabi sampai terheran-heran mengapa dari sekian banyak harta dan kekayaan yang telah ia berikan ia hanya hanya meminta selembar sorban. Sehingga malaikat jibril turun membawa kain kafan.

Wafatnya khadijah membuat Nabi terpukul sampai Tahun itu pun disebut sebagai ‘amul huzni (tahun kesedihan) dalam perjalanan hidup Rasulullah SAW.

Semoga salawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW dan keluarga Beliau.

Semoga kita bisa mengikuti jejak kemuliaan Siti Khadijah dengan mengambil pelajaran dari kisah-kisahnya Aamiin

Ikuti tulisan menarik Vina Melani lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler