x

Iklan

ABDUL HALIM

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 11 April 2022

Selasa, 12 April 2022 06:42 WIB

Fungsi Rekreatif Karya Sastra di Tengah Masa Pandemi

Artikel ini membahas peran karya sastra dalam masa pandemi sebagai rekreasi (hiburan) dalam rangka memenuhi kebutuhan rohani manusia yang juga berdampak pada kadar imunitas seseorang.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Masa pandemi memang tidak pernah kita duga-duga, dunia dikejutkan dengan perubahan suasana baru yang begitu besar sehingga muncul pengaruh sebagai salah satu dampak perubahan yang sangat massif tersebut. Manusia sebagai makhluk sosial yang seharusnya bermasyarakat dan melakukan aktifitas secara sosial diharuskan untuk membatasi pergerakan dan melakukan aktifitas melalui teknologi yang telah dikembangkan.

Perubahan aktifitas manusia tersebut tentu berdampak pada kondisi kesehatan manusia, baik jiwa maupun raga. Yang menjadi permasalahan besar adalah banyaknya manusia yang tidak terlalu memerhatikan kesehatan jiwa atau rohani mereka, sehingga banyak yang mengalami penurunan imunitas yang disebabkan buruknya kondisi jiwa.

Rekreasi merupakan salah satu kebutuhan rohaniah manusia, salah  satu cara untuk menjaga kesehatan jiwa kita tetap stabil adalah dengan tetap memenuhi kebutuhan rohaniah manusia. Dalam hal ini sastra memiliki porsi yang sangat besar dalam pengaruh kebutuhan rohaniah manusia. Melalui karya sastra yang hari ini dengan sangat cukup mudah diakses, mungkin menjadi senjata para masyarakat yang terdampak pandemic untuk mencari hiburan sebagai salah satu kebutuhan rohani.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karya sastra atau sering juga disebut sastra kreatif merupakan bentuk ungkapan dari pengarang (sastrawan) yang bersumber dari presepsi, baik itu presepsi alamiyah maupun presepsi khayali. karya sastra berbeda dengan karya tulis lain, karya satra memiliki dunianya sendiri. karya sastra mempunyai tiga sifat atau  karakteristik tersendiri yakni: imajinatif, kreatiif dan fiktif.

Menurut Andre Harjana (1981:10) yang mendorong lahirnya karya satstra adalah keinginan dasar manusia untuk mengungkapkan diri, untuk menaruh minat dan perhatian pada sesama manusia, pada dunia realitas tempat hidupnya, dan pada dunia angan-angan yang dikhayalkann sebagai dunia nyata, dan keinginan dasar untuk mencintai bentuk sebagai bentuk.

Oleh karena itu karya sastra lahir bukan semata tanpa tujuan, dalam situasi masa pandemi seperti ini, karya sastra memiliki peran yang sangat besar dalam membatu masyarakat untuk tetap memenuhi kebutuhan jiwa. Karya sastra berperan sebagai sarana rekreasi (hiburan), hiburan dalam arti bisa dalam bentuk indrawi bisa pula dalam bentuk hiburan intelektual, kedalaman subtansi isi dalam karya sastra yang dinikmati juga mampu memberikan daya imajinasi bagi para pembacanya.

 Dalam masa pandemi yang membatasi pergerakan kita karya sastra mampu mengangkat daya imajinasi pembacanya, yang dapat menambah kekayaan batin penikmat, sebagai sumber vitamin dan protein untuk kesehatan jiwa yang telah bosan letih, lesu. Semangat hidup yang sudah menurun disegarkan kembali oleh nilai-nilai yang kita nikmati dalam karya sastra.

Begitu besar fungsi karya sastra sebagai rekreasi dalam masa pandemi seperti sekarang ini, kita tidak bisa hanya sekedar berasumsi bahwa fungsi rekreasi tidak bermanfaat, bahkan karya sastra dalam fungsi rekreasi mendapatkan nilai yang tak terkirakan perananya dalam menambah kenyamanan hidup manusia yangdapat berpengaruh dalam kondisi imunitas.

 

Daftar Pustaka:

Wellek, Renne dan Austin Warren. Teori Kesusastraan (Diterjemahkan oleh Melani Budianta). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 1995

Soehandi, Yohanes. Mengenal 25 Teori Sastra. Yogyakarta: Ombak. 2016

Ikuti tulisan menarik ABDUL HALIM lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler