x

Iklan

Heldi Prasetya

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 21 Maret 2022

Rabu, 13 April 2022 06:09 WIB

Tantangan dan Hambatan Generasi Milenial dalam Mempertahankan Sikap Nasionalisme

Perhatian terhadap generasi muda dalam menanamkan nilai-nilai pancasila yakni nasionalisme di era sekarang ini sangat diperlukan. Karena saat ini banyak anak-anak Indonesia yang suka akan budaya dan produk luar negeri dibandingkan dengan budaya dan produk lokal. Sebab itu terlihat jelas mulai memudarnya sikap nasionalisme di masa sekrang ini dari adanya sikap generasi muda yang menganggap bahwa Produk asal luar negeri lebih baik daripada produk lokal begitu juga budayanya

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Era Revolusi Industri  4.0 tidak dapat dipungkiri bahwa selaama beberapa tahun terakhir ini telah banyak memberikan manfaat dan membantu kehidupan manusiaa, baik dari aspek kualitas maupun ke efisiensian waktu. Era yang disebut sebagai revolusi industri 4.0 keberlanjutan dari revolusi industri 3.0, era ini juga disebut sebagai era otomatisasi dan interkonektivitas.

Selain memberikan bantuan dalam kehidupan manusia terutama generasi milenial yang dapat dibilang generasi milenial tidak dapat lepas dari produk-produk Revolusi Industri 4.0 yaitu seperti internet, media sosial, dan lain sebagainya. Generasi milenial yang sudah tidak asing dengan berbagai teknologi di masa kini kerap kali mendapatkan berbagai masalah dan tantangan dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0. Masalah itu berupa generasi milenial saat kini kurang mampu dalam memecahkan masalah sosial yang kompleks, generasi  milenial kurang berfikir kritis dalam menghadapi masalah dan tantangan revolusi industri 4.0, dan juga generasi milenial di Indonesia kurang kreatif dan hanya sebagai konsumen dan pengguna produk Revolusi Industri bukan sebagai pengembang. Masalah yang tidak kalah penting pada generasi milenial yaitu rusaknya kesehatan mental dan sikap baik sikap  karakter kebangsaan maupun sikap nasionalisme generasi milenial di Indonesia.

Tantangan-tantangan yang harus di hadapi generasi milenial dalam menjaga sikap dan karakter berbangsa berupa banyaknya budaya-budaya luar negeri yang dapat dengan mudah di akses oleh generasi milenial, karena salah satu dampak revolusi industri 4.0 yaitu berupa mudahnya mengakses berbagai informasi yang ada di internet. Dimana didalam internet banyak sekali hal-hal negatif yang dapat merusak sikap dan sifat generasi milenial, maupun sikap kecintaan generasi milenial terhadap bangsanya. Memudarnya nasionalisme pada generasi milenial dapat dilihat dari yang saat ini sedang viral  atau sedang booming dalam masyarakat khususnya generasi muda, hal itu berupa Korean Wave, Korean wave berupa budaya korea yang keberadaanya cenderung diterima publik dalam kehidupan sehari-hari dan sangat diminati kaum milenial. Budaya-budaya korea ini lama kelamaan oleh generasi milenial banyak di implementasikan dalam kehidupan sehari hari seperti mulai dari fashion, makanan, gaya bicara, hingga bahasa. Hal ini ditakutkan akan mempengaruhi rasa nasionalisme terhadap budaya lokal. Maka dari itu tantangan yang saat ini harus dihadapi kaum milenial berupa bagaimana menempatkan budaya asing jangan sampai melupakan budaya dan kecintaan terhadap bangsa sendiri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Pradini, (2015) menurut hasil penelitianya, bahwa secara umum budaya Korea khususnya K-Pop yang menjadi trend di kalangan generasi muda Indonesia saat ini berpengaruh sikap nasionalisme generasi muda. Karena mereka lebih cenderung meniru karakter tokoh atau idola K-Pop yang kultur budayanya jelas berbeda dengan kebudayaan Indonesia. Kecintaan mereka generasi muda pada budaya Korea lebih tinggi, dan berbanding terbalik dengan kecintaan mereka terhadap budaya yang ada di Indonesia

Disinilah perlunya peran serta dari banyak pihak guna mengembangkan dan membangun sikap nasionalisme pada generasi sekarang ini dan generasi penerusnya, pihak-pihak yang dapat membangun dan membentuk sikap nasionalisme seperti pemerintah dengan mengkampayekan rasa nasionalisme kepada generasi muda, tenaga pendidik, juga dapat berperan aktif dalam menanggulangi memudarnya sikap nasionalisme dengaan cara pembangunan karakter bangsa pada setiap peserta didik melalui metode-metode yang mudah dicerna peserta didik, karena tenaga pendidik seperti guru, dosen maupun yang lainya dapat menjadi role model atau teladan bagi peserta didik sehingga tenaga pendidik harus dapat memberikan suatu arahan kepada siswa dengan memberikan contoh nyata, kemudia pihak  yang dapat menangani pudarnya nasionalisme yaitu generasi milenial itu sendiri karena jika generasi milenial yang dapat  berfikir kritis untuk keberlanjutan bangsanya, dapat memilih dan memilah mana yang harus kita cintai dan lestarikan dan mana yang hanya sekedar hiburan. Misalnya tadi budaya korea seperti K-pop, drama korea, gaya bahasa, hal-hal itu untuk generasi milenial yang dapat berfikir hanya dijadikan sebagai hiburan semata bukan semakin mendalami budaya dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari hinggga membangga-banggakanya.

Oleh sebab itu pola pikir generasi muda di era Revolusi Industri 4.0 terancam oleh mindset-mindset yang akan menghancurkan moral bangsa, budaya, serta jati diri bangsa Indonesia karena banyak sekali budaya asing yang masuk dan semakin susah untuk menfilter. Selaras dengan apa yang di katakan Kementerian Pertanahanan RI (2019)  yaitu Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan bahwasanya ancaman mindset adalah ancaman yang sangat berbahaya karena memiliki tujuan akhirnya akan mengubah ideologi negara, Pancasila. Menurutnya jika ideologi negara Pancasila berubah, maka negara ini akan hancur seperti Kerajaan Majapahit, dan Sriwijaya.

Ikuti tulisan menarik Heldi Prasetya lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB