x

Iklan

Zahwa Nur Fitriah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 9 April 2022

Senin, 23 Mei 2022 08:31 WIB

Mengenal Unsur Intrinsik dalam Karya Sastra Novel

Mari mengetahui apa saja unsur-unsur intrinsik yang terdapat didalam karya sastra

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Novel adalah sebuah narasi prosa yang diciptakan dengan panjang yang cukup dan kompleksitas tertentu yang berhubungan dengan pengalaman manusia secara imajinatif, biasanya melalui serangkaian peristiwa yang berhubungan yang melibatkan sekelompok orang dalam latar tertentu.

Menurut KBBI, novel merupakan karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.

Novel memiliki dua unsur yang membangun keberjalanan ceritanya, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang bisa kita temukan di dalam dan menjadi bagian dalam sebuah karya sastra. Dalam karya sastra novel, misalnya, terdapat beberapa unsur intrinsik seperti tema, tokoh, penokohan, alur, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat.

Unsur intrinsik adalah unsur pembangun karya sastra seperti novel, drama, cerpen yang membuatnya lebih mudah dinikmati oleh pembacanya. Unsur intrinsik adalah satu kunci seorang penulis bisa memikat hati pembaca melalui satu kalimat maupun satu bab sebuah kisah.

Unsur intrinsik adalah kebalikan dari unsur ekstrinsik karya sastra. Keberadaan unsur intrinsik adalah sangat mempengaruhi keberhasilan penulis menciptakan sebuah cerita.

Berikut unsur-unsur intrinsik suatu karya fiksi yang turut langsung mewujudkan rangkaian cerita di dalamnya dari berbagai sumber:

  1. Tema

Salah satu unsur penting dalam karya sastra adalah tema. Secara umum, tema merupakan gagasan utama yang menjadi dasar dari cerita dalam prosa cerpen atau novel. Sebelum mulai menulis, biasanya pengarang akan menentukan tema dari karyanya. Dalam suatu karya sastra tema yang diangkat sering bersinggungan dengan situasi kehidupan sehari-hari.

Dalam suatu karya, tema menjadi sangat penting karena menjadi pondasi cerita.

Tema yang diangkat oleh pengarang bisa diwujudkan dalam beberapa bentuk. Salah satunya, tema bisa diwujudkan dalam karakter, pemikiran, dan perilaku tokoh. Selain itu, tema juga kerap ditampilkan melalui konflik yang diangkat dalam cerita tersebut. Kepekaan pembaca sangat diperlukan untuk menentukan tema dari suatu karya sastra.

  1.     Alur

Unsur intrinsik karya sastra yang kedua adalah alur atau plot. Alur dalam cerpen adalah jalan cerita. Cerpen harus memiliki jalan cerita yang jelas.

Alur sebagai unsur intrinsik karya sastra biasanya memiliki beberapa tahapan mulai dari perkenalan, penanjakan, klimaks, anti klimaks dan penyelesaian.

Alur unsur intrinsik karya sastra dibagi menjadi tiga, yaitu:

  1. Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.
  2. Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback).
  3. Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.

Penulis bisa menceritakan tentang konflik terlebih dahulu, kemudian menceritakan tentang awal konflik terjadi, dan pengenalan tokoh. Ada juga alur maju-mundur yang merupakan kombinasi dari kedua alur ini.

  1.     Tokoh

Semua cerita membutuhkan elemen-elemen tertentu yang diperlukan. Tanpa elemen-elemen ini, karya sastra sering gagal masuk akal. Misalnya, salah satu elemen penting dari setiap cerita adalah alur cerita dengan serangkaian peristiwa. 

Elemen penting lainnya adalah karakter. Karakter dapat berupa orang, angka, sebuah benda mati objek, atau hewan. Ada berbagai jenis karakter, dan masing-masing melayani fungsinya yang unik dalam sebuah cerita atau karya sastra.

Fungsi utama karakter dalam cerita adalah untuk memperbesar atau memperpanjang plot, membuatnya mudah dibaca dan menarik. Banyak cerita menggunakan banyak karakter, dan setiap cerita memiliki karakter utama yang sangat mempengaruhi alur cerita.

Karakter utama dapat berupa protagonis, antagonis, dinamis, statis, datar, atau bulat. Pembaca merasa bahwa karakter yang diberikan dalam karya sastra ada, dan mereka senang membaca tokoh dan tindakan mereka yang nyata dan hidup.

  1.     Penokohan

Keberadaan tokoh dalam cerita tak akan lengkap tanpa disertai penokohan atau karakterisasi. Penokohan merupakan unsur intrinsik yang menunjukkan karakter atau watak dari tokoh dalam suatu cerita. Tokoh dalam suatu cerita akan dibuat serealistis mungkin, sesuai dengan karakter atau tokoh-tokoh yang memang ada di keseharian. Sebab dengan begitu cerita akan terasa lebih nyata.

Penokohan suatu tokoh juga akan menentukan apakah seorang tokoh termasuk kategori protagonis, antagonis, atau protagonis. Tokoh protagonis merupakan tokoh utama yang mendukung alur cerita. Sedangkan, tokoh antagonis merupakan tokoh yang menentang alur cerita. Sementara itu, tokoh protagonis menjadi sosok tokoh penengah.

  1.     Latar

Unsur intrinsik karya sastra selanjutnya adalah latar. Unsur ini mengacu pada latar waktu, suasana, dan tempat terjadinya cerita. Latar dalam unsur intrinsik karya sastra bisa membuat pembaca cerpen lebih paham tentang kapan, dimana dan sedang apa tokoh yang diceritakan.

Setting merupakan unsur intrinsik karya sastra berupa gambaran tentang peristiwa-peristiwa yang ada di dalam cerita. Latar termasuk unsur pembangun cerita yang vital.

Latar atau setting disebut unsur intrinsik karya sastra sebagai landas tumpu, mengarah pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.

Keberadaannya sangat penting untuk membangun suasana dalam cerita. Latar dalam unsur intrinsik karya sastra dibagi menjadi beberapa macam, seperti waktu, tempat, sosial budaya, keadaan lingkungan, dan suasana.

  1.     Sudut Pandang

Sudut pandang berkaitan erat dengan cara penceritaan yang dilakukan penulis. Sudut pandang juga akan memperlihatkan pendapat atau perasaan tokoh dalam cerita saat menghadapi masalahnya. Sudut pandang dalam sastra, dibagi menjadi tiga yaitu sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang kedua, dan sudut pandang orang ketiga.

  1. Sudut Pandang Orang Pertama, menunjukkan penceritaan dari sudut pandang dan pemikiran tokoh utama dalam cerita.
  2. Sudut Pandang Orang Kedua, penulis akan menggunakan sapaan atau kata ganti orang kedua, seperti kamu atau Anda. Sudut pandang ini akan sangat melibatkan perasaan pembaca.
  3. Sudut Pandang Orang Ketiga, disebutnya sudut pandang serba tahu. Sudut pandang orang ketiga akan seolah menghadirkan sosok narator yang setiap adegan dan jalan cerita.
  1.     Gaya Bahasa

Gaya bahasa dalam unsur intrinsik karya sastra menjadi ciri khas dari penulis saat menuliskan cerita. Gaya bahasa ini bisa dibedakan dari penggunaan majas, diksi, dan pemilihan kalimat yang tepat di dalam cerpennya.

Ada penulis yang menggunakan unsur intrinsik karya sastra berupa gaya bahasa baku dan ada yang menggunakan gaya bahasa santai. Setiap penulis cerpen tentu memiliki gaya bahasa yang berbeda-beda. Hal inilah yang membedakan satu penulis dengan yang lainnya.

  1.     Amanat

Amanat adalah pesan moral yang disampaikan seorang pengarang melalui cerita. Amanat juga disebut sebagai pesan yang mendasari cerita yang ingin disampaikan pengarang kepada para pembaca.

Pengertian Amanat Menurut Sadikin (2010) adalah pemecahan yang diberikan oleh seorang pengarang untuk persoalan dalam sebuah karya sastra. Amanat dapat disebut dengan makna. Makna yang diniatkan seorang pengarang disebut dengan makna niatan, sedangkan makna muatan yaitu makna yang termuat dalam sebuah karya sastra.

Itulah diantaranya beberapa ulasan mengenai unsur intrinsik dalam karya sastra. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan.

Ikuti tulisan menarik Zahwa Nur Fitriah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB