x

https://www.google.com/search?q\x3dfoto+laskar+pelangi\x26oq\x3dfoto+laskar+pela\x26aqs\x3dchrome.0.0i512j69i57j0i22i30l3.9647j0j4\x26client\x3dms-android-oppo-rvo2\x26sourceid\x3dchrome-mobile\x26ie\x3dUTF-8#imgdii\x3dZdhkRYp4L_qlHM\x26imgrc\x3duN7gqB3rMuZ2eM

Iklan

Najah Jelita

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 April 2022

Kamis, 9 Juni 2022 09:19 WIB

Mengorek Kembali Novel dan Film Laskar Pelangi karya Andrea Hirata

Mengingat kembali Laskar Pelangi sebagai salah satu cerita inspiratif sepanjang masa

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Laksar Pelangi merupakan judul novel inspirasi sastra yang ditulis oleh seorang novelis Indonesia asal Bangka Belitung bernama Andrea Hirata. Novel ini merupakan novel pertama yang ia tulis dan diterbitkan pada tahun 2005 oleh penerbit Benteng Pustaka di daerah Yogyakarta.

Bertema tentang perjuangan, novel ini sukses menjadi novel yang sangat populer dan mendapat banyak pujian dari setiap pembacanya. Bahkan hingga tahun 2007 novel ini telah dicetak ulang hingga empat belas kali. Novel ini juga telah terbit di lebih dari 20 negara di dunia serta mendapat gelar sebagai best seller di Negara Indonesia dan Malaysia. Banyak pencapaian yang diraih dalam pembuatan novel ini dimana ini menjadi salah satu kesuksesan dalam bidang sastra.

Novel ini ditulis berdasarkan pengalaman nyata masa kecil sang penulis bersama 10 orang sahabatnya dalam satu kawanan yaitu Laskar Pelangi. Laskar pelangi sendiri adalah sebuah nama yang diberikan oleh wali kelas mereka karena kecintaan mereka pada pelangi. Menceritakan tentang kehidupan  kurang mampu dari anggota laskar yang bersahabat dan Menjalani kehidupan dengan penuh lika-liku, suka, duka, cita-cita, harapan, impian, dan banyak lainnya yang mereka alami bersama. Diantara anggota Laskar Pelangi itu ialah Andrea hirata dipanggil Ikal, Lintang Samudra Basara dipanggil Lintang, N.A. Sahara Aulia Fadillah dipanggil Sahara, mahar ahlan dipanggil Ahlan, Muhammad Jundullah Gufron Nur Zaman di panggil A' Kiong, Syahdan Noor Aziz dipanggil Syahdan, Mukharam Kucai Khairani dipanggil Kucai, Samson dipanggil Borek, Trapani Ihsan Jamari dipanggil Trapani dan Harun Ardhli Ramadan dipanggil Harun.

Penulis mempersembahkan buku ini untuk guru-guru, orang tua, serta sahabatnya yang menjadi tokoh-tokoh penting dalam novel yaitu, Ibu Muslimah Hapsari, Bapak Efendi Noor, Ayah dan Ibu Ikal, dan sepuluh sahabat masa kecilnya yang menjadi anggota Laskar Pelangi. Kisah hidup mereka mengajarkan tentang sebuah arti kehidupan serta keberhasilan akan sebuah pendidikan. Meskipun berasal dari kalangan kurang mampu, namun Laskar Pelangi mengajarkan kita agar tidak menyalahkan kemiskinan tetapi memandang kemiskinan itu dengan cara yang berbeda.

Sebagai novel yang sangat laris, akhirnya pada tahun 2008 Laskar pelangi diadaptasi menjadi sebuah film. Film ini diproduksi oleh Miles Film dan Mizan Production serta disutradarai oleh Riri Riza. Dengan mengambil biaya hingga 8 milyar, produksi dan syuting film Laskar Pelangi dilakukan di Pulau Belitung sesuai dengan lokasi pada novelnya. Penulis dari film ini adalah Salman Aristo dan dibantu oleh Riri Riza serta Mira Lesmana.

Sejak dibuat, film ini sukses meraih beberapa penghargaan dalam maupun luar negri. Penghargaan internasional diantaranya adalah The Golden Butterfly Award untuk kategori film terbaik di Internasional Festival of Films for Children and Young Adults di Hamedan, Iran dan  masuk sebagai kategori film terbaik di Asian Film pada 2009 di Hongkong serta International Film Festival pada tahun 2009 di Berlin. Giring Ganesha atau akrab disapa dengan Giring Nidji yang dimana saat itu adalah seorang musisi lumayan terkenal sampai terharu dan ikut andil dalam pembuatan musik film Laskar Pelangi. Ia berpendapat bahwa lagu Laskar Pelangi disebut sebagai salah satu lagu yang mengubah hidupnya.

Meskipun novel dan film laskar pelangi ini sudah menjadi cerita lama, namun cerita ini sampai sekarang masih sangat terkenal dan banyak orang yang menjadikan sebagai topik utama dalam pembelajaran inspirasi. Bahkan tak jarang Laskar Pelangi ini dijadikan untuk bahan penelitian oleh para pelajar serta mahasiswa di dunia. Cerita ini dapat dijadikan teladan agar kita dapat lebih bersyukur dan menghargai kehidupan yang kita jalani. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ikuti tulisan menarik Najah Jelita lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler