x

Balai Pustaka adalah tempat dimana buku-buku pada tahun 1920 diterbitkan

Iklan

mhmmd aditya

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 April 2022

Rabu, 22 Juni 2022 20:43 WIB

Pengertian Sejarah Sastra Indonesia


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sejarah merupakan topik yang kerap kali kurang populer di kalangan mahasiswa. Mendengar kata sejarah menjadi momok karena mengandung gagasan bahwa mempelajari topik tersebut berarti harus menghafal atau mendengar ceramah tentang berbagai peristiwa di masa lalu. Pemahaman semacam ini perlu diperhatikan oleh para pengajar sejarah agar mata kuliahnya tidak jatuh menjadi peristiwa menghafal bagi mahasiswa.

Meski kurang populer, mempelajari sejarah selalu diwajibkan oleh semua institusi. Hanya dengan mengetahui sejarah di masa lalu, kita tahu apa yang harus kita lakukan kini. Salah satu jargon Bapak Revolusi Indonesia, Bung Karno, “Jas Merah! Jangan pernah melupakan sejarah!” seharusnya mampu menjiwai perjalanan kita mempelajari sejarah.

Apakah sebenarnya sejarah itu? Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa sejarah adalah kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau. Itu sebabnya menyajikan sejarah merupakan upaya untuk menyampaikan apa yang terjadi di masa lampau. Pergantian generasi yang terjadi terus menerus menjadikan upaya menyajikan sejarah menjadi aktivitas yang sangat menarik dan penuh kepentingan. Jika sejarah merepresentasikan realitas, bisa jadi apa yang kita pahami tentang suatu peristiwa berbeda dari versi umum yang dirilis oleh pemerintah, atau versi resmi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal semacam ini pernah terjadi dalam salah satu peristiwa bersejarah dalam dunia sastra Indonesia, yaitu polemik antara golongan Manifes Kebudayaan dengan kelompok Lembaga Kebudyaan Rakyat (Lekra) yang terjadi pada kurun waktu 1960-an. Kedua kelompok merekam peristiwa tersebut melalui berbagai buku dengan versi yang berbeda-beda. Bahkan, polemik tersebut, yang diyakini juga berujung pada hilangnya nyawa orang-orang yang tidak seideologi dengan salah satu kelompok, cukup meyakinkan kita bahwa sejarah tak mungkin dipahami hanya dengan satu versi realitas. Kenyataan menunjukkan bahwa semakin banyak pelaku sejarah, semakin bervariasi pula versi yang muncul.

Dengan demikian, kita perlu memahami sifat asali sejarah, yaitu fleksibel, menyesuaikan dengan kepentingan para pemiliknya. Ini berarti, tak ada satu versi tunggal terhadap sejarah. Yang mengapung hadir ke permukaan pembaca dan pendengar adalah versi pemilik peristiwa tersebut.

Berdasarkan hal-hal tersebut, berikut beberapa pengertian sejarah sastra. Luxemburg, dalam Pengantar Ilmu Sastra menjelaskan bahwa sejarah sastra ialah ilmu yang membahas periode-periode kesusastraan, aliran-aliran, jenis-jenis, pengarang-pengarang dan reaksi pembaca.3 Sedangkan menurut Zulfanur Z.F.

Ikuti tulisan menarik mhmmd aditya lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler