Kopi malam ini, duri hari ini
merejam sepi yang berseri di hati
sebab kau adalah keluh keluh rumit
sejak kehilangan yang melahap segala isi
Jejak jejak basah
penggalan penggalan pilu
menjadi lidah duri, melukaimu
dan seisi ingatan rapuh
Akal ku terpukul saat cangkirnya menari melaju
sebab sembatannya adalah beban luka
merobek catatan usang
yang lelap sekian musim
Hari ini,
aku menemukanmu
aku melukaimu
Ku nodai dua kali
ku ludahi berulang kali
agar kau mengerti,
patah hati selalu jadi api
Ingat, pada seribu aroma yang melenggang meraba
senantiasa menolak bertatap rasa
menolak berpeluk maaf
walau rindu kan membilur mendung,
selamanya.
Ikuti tulisan menarik Roy Oktoryanto lainnya di sini.