Di belantara musim, kau pinang badai
berharap aku adalah rintik hujan
tertawa disela sela jendela
memeluk kegelisahanmu
Musim musim begitu lirih
kau ditelanjangi rapuh
dinodai sekelumit keluh
mencari aku ; namun kau tak menemuiku
Tak seorang pun seperti aku
tak seorang pun selain aku
sebab aku hanya aku
tak kau temui selepas kau terluka
Sebab aku adalah aku,
tak seorang pun seperti aku
bergelut keluh semusim utuh, teduh
Aku ; hanya aku
Aku, hanya aku.
Pasir putih,
September 2022
Ikuti tulisan menarik Roy Oktoryanto lainnya di sini.