Aroma pesta politik sepertinya sudah tersebar, kita dapat melihat dari banyaknya spanduk, baliho, dan sebagainya yang sudah terpasang di beberapa tempat. Beberapa partai politik berbondong-bondong memperkenalkan calon yang tentu saja sudah dipersiapkan untuk bersanding melawan calon-calon dari berbagai partai. Dalam menyampaikan keunggulan-keunggulan dari tiap partai politik diperlukan bahasa, di mana bahasa itu sendiri merupakan alat untuk berkomunikasi.
Di dalam bahasa itu sendiri tentu saja terdapat ragam bahasa yang digunakan oleh tiap partai politik. Ragam bahasa yang digunakan tiap partai politik dapat kita lihat di spanduk, baliho, media sosial, dan sebagainya. Salah satu contoh ragam bahasa yang ada pada partai politik, yaitu partai yang memiliki ciri khas warna merah. Di beberapa daerah khususnya di daerah Tangerang, pasti teman-teman pernah menyaksikan spanduk atau balihonya di pinggir jalan.
Spanduk atau baliho yang dilihat tentu saja memiliki tujuan, yaitu untuk melakukan kampanye. Dengan menyebarkan spanduk dan baliho ke beberapa daerah, dapat digunakan untuk interaksi kepada masyarakat secara tidak langsung. Serta menjelaskan dan membentuk citra. Bila dicermati dengan seksama, pasti dapat mengetahui dan melihat ragam bahasa yang digunakan pada spanduk atau baliho tersebut.
Tentu saja ragam bahasa yang ditemukan di pinggir jalan dari pelbagai partai politik, sangat unik dan terkadang memikat hati sehingga memiliki keinginan untuk membaca, “apa sih yang tertulis pada spanduk atau baliho tersebut?”. Salah satu spanduk atau baliho yang menarik ada di sekitar kota Tangerang. Di sana terdapat baliho yang berasal dari salah satu partai politik, yang memiliki ciri khas warna merah. Dalam baliho tersebut terdapat tulisan “Cucu Bung Karno”.
Pengaruh bahasa tulisan tersebut pada pengguna jalan di sekitar daerah tersebut tentu saja akan terpikat, untuk membacanya. Selain karena ukuran balihonya yang besar, juga terdapat kalimat tersebut, yaitu “Cucu Bung Karno”. Dengan adanya baliho tersebut, tentu saja dapat meyakinkan kembali masyarakat untuk memilih partai politik tersebut, kalimat yang digunakan juga tidak menyalahi kesantunan berbahasa.
Maksud dari baliho tersebut juga mendeskripsikan bahwa calon dari partai tersebut merupakan keturunan dari Bung Karno. Siapa yang tidak kenal Bung Karno, beliau merupakan presiden pertama di Indonesia, dikenal sebagai proklamator kemerdekaan. Peran Bung Karno sangatlah besar bagi Indonesia juga citranya yang sangat baik. Hal ini yang menjadikan partai merah tersebut membubuhkan kalimat “Cucu Bung Karno” dalam salah satu balihonya yang terdapat di daerah Tangerang.
Makna dari kalimat tersebut dapat digambarkan, bahwa cucu Bung Karno dapat melakukan atau melanjutkan kepemimpinan seperti Bung Karno, seperti melakukan estafet kepemimpinan. Kepemimpinan di era saat ini akan dilanjutkan oleh cucu dari Bung Karno, siapa saja dapat menjadi pemimpin, dari keturunan mana saja juga boleh. Namun partai politik merah ini memiliki ciri khas yang sangat unik, karena calonnya merupakan cucu dari orang yang sangat berpengaruh di Indonesia.
Ikuti tulisan menarik lainnya di sini.
