x

Iklan

anut muniroh

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 Mei 2022

Jumat, 15 Juli 2022 22:02 WIB

Peran Ayah dalam Psikologi Anak; Analisis Film Sejuta Sayang Untuknya

Sebuah artikel yang berisi analisis psikologi tokoh dalam film.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kita semua setuju bahwa psikologi seorang anak tergantung pada bagaimana ia diperlakukan di dalam keluarganya, serta bagaimana pola asuh kedua orang tuanya. Terlebih jika seorang anak kehilangan salah satu peran orang tuanya, bisa kehilangan sosok ayah karena meninggal atau suatu alasan lain, dan bisa pula kehilangan sosok ibu. Keduanya, ayah dan ibu, sangat penting perannya dalam membangun mental seorang anak.

Dalam film Sejuta Sayang Untuknya yang diperankan oleh Deddy Mizwar dan Syifa Hadju sangat merepresentasikan seorang anak yang kehilangan figur orang tua, yaitu ibu. Ia tinggal dan diasuh sejak kecil oleh ayahnya, karena ibunya telah meninggal dunia ketika melahirkan Gina (Syifa Hadju). Sejak saat itu, Aktor Sagala (Deddy Mizwar) menggantikan peran ibu untuk Gina.

Dikisahkan bahwa Aktor Sagala merupakan seorang pemeran figuran untuk setiap film-film yang dimainkan. Ia berjuang sendirian untuk menghidupi anak semata wayangnya. Seiring berjalannya waktu, Gina mulai tumbuh menjadi remaja cantik yang mulai mengenal arti sebuah hubungan. Ia dengan gigih berjuang agar mampu menyelesaikan pendidikan di tingkat SMA nya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keinginan sang ayah adalah menyekolahkan Gina sampai tingkat universitas agar kehidupan Gina lebih baik dari dirinya dan tidak susah mencari pekerjaan. Namun di lain pihak, Gina tidak ingin terus membebani ayahnya dengan biaya pendidikan yang tidak sedikit jumlahnya. Kedua ayah beranak ini memiliki watak yang sama, yaitu keras kepala.

Gina yang keras kepala tidak lain adalah watak yang diturunkan dari ayahnya, Aktor Sagala. Ayahnya yang bersikeras ingin menyekolahkan Gina sampai tingkat universitas dengan segala daya upaya yang ia hasilkan dari pekerjaannya sebagai figuran film, sementara Gina yang juga bersusah payah menolak keinginan ayahnya untuk menyekolahkan Gina sampai kuliah.

Lebih dari itu, sosok Gina tumbuh menjadi pribadi yang kuat, pemberani dan pantang menyerah. Dikatakan demikian karena ketika sekolah Gina mengharuskan seluruh siswanya untuk memiliki ponsel pintar yang berfungsi sebagai media pembelajaran berbasis online, Gina dengan tenang, sabar dan masih tetap sekolah meski ponselnya tidak bisa digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

Peran Deddy Mizwar di film ini sangat mencerminkan sosok ayah yang mau berjuang habis habisan agar anaknya dapat hidup dengan layak, setidaknya lebih tidak susah dari kehidupannya. Ia pekerja keras sejati. Hal tersebut membuat Gina merasa kasihan kepada ayahnya. Ia melihat ayahnya yang sudah begitu berumur masih bekerja keras untuk menghidupinya.

Disini peran ayah terlihat sangat mempengaruhi psikologi seorang anak. Bagaimana didikan seorang ayah yang terkadang keras namun mampu menguatkan mental anak. Jika tidak begitu, maka seorang anak akan hidup dengan semangat juang yang lemah dan menjadikan ia pribadi yang cepat menyerah dan cengeng.

Jika seorang ibu berperan memberikan kasih lembut dan menguatkan hati seorang anak, maka seorang ayah berperan untuk menguatkan kemampuan bertahan hidup dan mental yang paling utama. Bukan berarti seorang anak yang hidup tanpa figur seorang ayah memiliki mental yang lemah, tidak demikian, namun mental seorang anak yang hidup dengan didampingi ayahnya akan sangat baik dan stabil.

Ikuti tulisan menarik anut muniroh lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB