Masih terngiang bergayut di alam pikiranku
Belum menguap karena aku tak berharap
Terjadi penyelewengan sejarah dalam kisah
Sejarah adalah guru kehidupan, sejarah tak pernah bohong
Begitulah bunyi doktrin konsepsi teori dalam sejarah
Dalam kata narasi di awang langit belum membumi
Namun, terhenyaklah aku di kala menyusuri
Jejak-jejak endapan sejarah dalam kisah
Di setiap sendi kehidupan yang masih berjalan
Dan, pemberontakan pun harus kulakukan!
Karena betapa nilai sejarah ‘tlah diselewengkan
Lewat kisah-kisah dalam pesan kesan yang menyejukkan
Menjadi beban bagi anak bangsa, bagi seluruh anak manusia
Yang tengah mencari hakikat kebenaran dalam sejarah ...
Berbekal logika nalar waras nan cerdas karunia Tuhan
Yakinlah aku seiring berjalannya waktu
Penyelewengan bakal terkuak menghentak
Kebohongan bakal tergerus ke padang tandus
Gerak sejarah merambat pada garis lurus
Dalam budaya dan peradaban manusia
Dari primitif menuju moderen, adalah doktrin sesat
Dan, menyesatkan!
Sebagai siklus budaya dan peradaban manusia
Adalah jawaban gerak sejarah yang benar!
Karena prinsip sejarah adalah perulangan dan perulangan
Tragedi 1965 menimpa anak bangsa di negeri ini
Dalam kisah sejarah yang berdarah-darah antar anak bangsa
Bernuansa kambing hitam demi kekuasaan dan pembenaran
Adalah kebohongan nan menggenaskan, memilukan
Bagi yang mau berpikir cerdas bernalar waras!
Kunyatakan dan kutandaskan kali ini di sini!
Aku takkan peduli pada rayuan setinggi gunung seribu janji
Biar peluru menembus dadaku
Aku akan tetap menerjang badai dan gelombang
Kepalsuan, kebohongan dan penyelewengan sejarah
Hanya lantaran demi tahta dan kekuasaan
Inilah aku inilah dadaku!
Gelora bara api jiwa nan tak kunjung padam
Dan, inilah sikap pemberontakanku kepada sejarah ...
#LombaPuisiTerokaIndonesiana
Ikuti tulisan menarik sucahyo adi swasono lainnya di sini.