Di toko arloji.
Ada jam weker kusam;
“Dua puluhan tahun umurnya,”kata penjaga toko
“Kalau Tuan suka, ambil saja!”
Sejam kemudian si Tua itu
mejeng di kamarku.
Tepat jam setengah empat
Si Tua buat gaduh,
menyusul ayam berkokok.
Suara si Tua menyobek gendang telingaku;
ribut, gaduh membuka kelopak mataku
Tak butuh waktu lama,
Si Tua berceceran di lantai.
Dan kusambung mimpi
sebelum matahari lewat di jendela.
Si Tua yang berceceran di lantai
tinggalkan pesan di balik tubuhnya,
“mau sukses, bangunlah sebelum ayam berkokok.”
Langsung kuingat pesan kakekku dulu.
#LombaPuisiTerokaIndonesiana
Ikuti tulisan menarik Ricko Blues lainnya di sini.